20 September 2022

7 Cara Mengenalkan Emosi pada Anak agar Si Kecil Belajar Ekspresikan Diri dengan Tepat

Yuk, bantu Si Kecil memahami perasaan serta emosi yang dirasakannya
7 Cara Mengenalkan Emosi pada Anak agar Si Kecil Belajar Ekspresikan Diri dengan Tepat

Orang dewasa saja bisa kesal saat merasa tidak dimengerti, apalagi balita yang belum tahu cara mengenali perasaan sendiri. Untuk itu, penting bagi orang tua tahu cara mengenalkan emosi pada anak.

Selama ini mungkin Moms mengira tidak perlu mengenalkan jenis emosi dan perasaan pada anak karena mereka akan mengetahuinya sendiri. Padahal, itu tidak benar.

Sebab, salah satu alasan balita terkadang suka jadi menangis atau tantrum karena berusaha mengungkapkan sesuatu.

Supaya Si Kecil bisa mengungkapkan perasaannya, Moms perlu mengenalkan jenis emosi dan perasaan yang tepat.

Lantas, bagaimana cara mengenalkan emosi pada anak yang baik dan benar? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: 6 Resep Nugget Tempe yang Crispy dan Lembut, Cocok untuk Dijadikan Camilan!

Cara Mengenalkan Emosi pada Anak

Ibu dan Anak Bermain Bersama
Foto: Ibu dan Anak Bermain Bersama (Freepik.com/jcomp)

Sebenarnya saat anak berusia 2 tahun, Moms sudah bisa mulai mengenalkan jenis perasaan dasar, seperti senang, sedih, marah, atau takut.

Seiring dengan bertambahnya umur, Moms juga bisa menjelaskan perasaan yang lebih rumit, seperti gugup, malu, atau, kecewa.

Sebuah penelitian Sociology of Development menunjukkan, anak yang memahami emosi cenderung tidak bertindak dengan menggunakan amarah, agresif, dan pembangkangan untuk mengekspresikan diri.

Agar mengajarkannya tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami, berikut ini cara cara mengenalkan emosi pada anak:

1. Berikan Kata untuk Setiap Perasaan dan Emosi yang Dirasakan

Sebagai awal mengenalkan anak jenis perasaan, Moms bisa berikan kata sederhana untuk setiap perasaan balita dan gunakan pada saat anak merasakan hal tersebut.

Contohnya saat Moms pulang dari kantor dan Si Kecil langsung berlari memeluk, Moms bisa katakan “Senang bertemu Mama ya,” atau tanyakan “Apa kamu sedih karena papa pergi?” saat anak menangis karena ditinggal kerja oleh ayah.

Hal ini akan sangat membantu anak membangun perbendaharaan kata mengenai emosi dan perasaan.

2. Sambil Bermain

Cara mengenalkan emosi pada anak yang bisa Moms lakukan dengan cara menyenangkan adalah dengan manfaatkan waktu bermain dan membaca cerita.

Gunakan gambar dan ekspresi wajah untuk membantu balita mengerti hubungan antara perasaan dan cara mengekspresikannya.

Contohnya, saat membacakan buku pada balita, diskusikan mengenai perasaan tokoh yang ada di dalamnya. Seperti “Bebek kecil menangis karena ia merasa sedih.”

Selain itu, Moms juga dapat membuat bagan sederhana dan menarik dengan macam-macam perasaan.

Ajak Si Kecil mendiskusikan perasaan itu bersama. Setelah itu, bicarakan tentang hal-hal yang memengaruhi perasaan anak.

Tegaskan nama perasaan ketika Moms melihat anak mungkin merasakan perasaan tertentu. Misalnya, katakan "Sepertinya kamu mulai bingung saat bermain balok-balok itu."

Baca Juga: Mengenal Sinar UV, Sinar yang Dibutuhkan untuk Memproduksi Vitamin D

3. Ajari dengan Contoh

Kemampuan balita memang sangat luar biasa dalam melihat dan meniru orang di sekitarnya, baik ataupun buruk.

Melansir Environmental Education Research, lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan perilaku anak.

Cara mengenalkan emosi pada anak yang paling utama tentu dengan memberikan contoh yang baik dalam meregulasi emosi serta perasaan Moms sendiri.

Jadi, kalau anak melihat Moms berteriak dan melemparkan barang saat sedang marah, ia pasti akan menirunya.

Untuk itu, sudah seharusnya Moms dan orang terdekat lainnya mengekspresikan perasaan secara positif, supaya Si Kecil bisa belajar melakukan hal yang sama.

4. Ajari Cara Mengendalikan Perasaan dan Emosi

Ibu dan Anak Berpelukan
Foto: Ibu dan Anak Berpelukan (Freepik.com/bristekjegor)

Selain mengenali jenis perasaan, mereka juga harus tahu cara mengekspresikan perasaan dengan benar.

Saat perasaan balita sedang dalam keadaan netral atau baik-baik saja, Moms bisa ajarkan cara meredakan amarah, seperti bernyanyi alfabet di dalam hati atau tarik nafas perlahan.

Selain itu, ajari Si Kecil cara tepat jika mereka merasakan sedih atau kesal.

Seringkali, anak-anak kecil tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika mereka merasa sedih atau kesal, sehingga menjadi agresif atau menunjukkan perilaku mencari perhatian.

5. Ajari Anak Mengungkap Alasan atas Perasaan dan Emosi yang Dirasakan

Setelah mengajarkan kata untuk setiap perasaan, Moms bisa lanjutkan dengan mengajari balita untuk mengutarakan penyebab perasaannya.

Hal ini penting supaya tidak ada lagi kebingungan karena anak menangis atau tantrum tanpa alasan.

Contohnya: “Mama senang karena kamu membereskan mainan setelah selesai,” atau ajari anak untuk berkata “Aku marah, karena susu cokelatku tumpah."

Baca Juga: 10 Fakta Midodareni, Rangkaian Upacara Adat Jawa sebelum Pernikahan

6. Ajari Pengaruh Perasaan Anak pada Orang Lain

Saat anak terlihat sedang marah, Moms bisa katakan “Marah itu boleh, tapi kalau kamu berteriak dan merusak mainan Andi, dia akan merasa sangat sedih.”

Tujuannya adalah untuk membantu balita tahu kalau semua yang mereka katakan atau lakukan akan berpengaruh pada orang lain.

Hal ini juga baik untuk mendorong balita berempati dan menjaga hubungan baik dengan temannya dan orang lain.

Mendorong anak untuk menempatkan dirinya pada posisi orang lain mengajarkan bagaimana menjadi empati.

7. Puji Anak

puji anak
Foto: puji anak (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kemampuan untuk menerapkan dan mengungkapkan perasaan dengan benar bukanlah sesuatu yang mudah untuk orang dewasa, apalagi untuk balita.

Jadi, saat Si Kecil mengungkapkan perasaannya dan bukan malah menangis atau tantrum, berikan pujian yang spesifik.

Contohnya “Mama suka deh, melihat kamu bilang pada nenek kalau kamu sedih karena tidak diajak pergi. Kamu sudah besar ya.”

Memuji balita karena sudah melakukan hal yang benar akan mendorong mereka untuk melakukan hal serupa di masa depan.

Selain itu, mereka juga jadi tahu kalau Moms selalu memperhatikan perilaku baik.

Baca Juga: Manfaat Tidur Tidak Memakai Celana Dalam bagi Pria dan Wanita, Penasaran?

Nah itu dia Moms cara cara mengenalkan emosi pada anak yang baik dan benar.

Saat balita sudah bisa mengenali dan mengungkapkan perasaannya sendiri, komunikasi Moms dan Si Kecil pasti jadi lebih lancar.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3811942/
  • https://www.researchgate.net/publication/241715312_Development_and_validation_of_Children's_Responsible_Environmental_Behavior_Scale
  • https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/intellectual/list-of-emotions-to-talk-about-with-kids/
  • https://www.verywellfamily.com/how-to-teach-kids-about-feelings-1095012
  • https://www.anxioustoddlers.com/teach-your-toddler-to-express-feelings/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb