Mengenal Drontal Cat, Obat untuk Infeksi Cacing pada Kucing
Infeksi cacing pada kucing peliharaan bukanlah masalah yang bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, beberapa dokter hewan mungkin akan meresepkan obat seperti Drontal Cat.
Saat kucing mengalami infeksi cacing, Moms biasanya tidak akan langsung menyadarinya.
Dua jenis utama cacing yang bisa masuk ke dalam usus kucing adalah cacing gelang dan cacing pita.
Yuk, ketahui lebih lanjut manfaat Drontal Cat, dosis, dan informasi penting lainnya melalui ulasan berikut ini!
Baca Juga: Mengenal Scabies Kucing, Parasit yang Bisa Bikin Kucing Terus Merasa Gatal!
Mengenal Drontal Car, Apakah Aman untuk Kucing?
Umumnya, Drontal Cat aman untuk diberikan pada kucing asal diberikan sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan.
Ia tersedia dalam bentuk tablet dengan komposisi yaitu praziquantel/pyrantel pamoate.
Ia bekerja dengan menghilangkan cacing pita (Dipylidium caninum, Taenia taeniaeformis), cacing tambang (Ancylostoma tubaeforme), dan cacing gelang besar (Toxocara cati) pada kucing dan anak kucing.
Adanya cacing pita bisa ditunjukkan dengan kemunculan cacing pita pada kotoran kucing.
Segmen cacing pita biasanya berwarna putih, merah muda-putih, atau kuning-putih dan memiliki ukuran dan bentuk yang mirip dengan butiran beras yang pipih.
Cacing juga bisa dapat ditemukan pada rambut di sekitar anus kucing atau di tempat tidur.
Kucing juga biasanya terinfeksi cacing pita setelah mereka memakan kutu atau mamalia kecil (kelinci, tikus) yang mungkin terinfeksi larva cacing pita.
Cacing tambang adalah cacing kecil berwarna putih atau cokelat kemerahan dengan panjang kurang dari 3 cm yang hidup di saluran usus dan memakan darah.
Kucing dapat terinfeksi cacing tambang dengan menelan larva yang terinfeksi saat perawatan atau ketika larva dari lingkungan masuk melalui kulit.
Baca Juga: Tips dan Cara Merawat Kucing Persia, Beda Lho dengan Kucing Biasa!
Kenali Gejala Kucing Terinfeksi Cacing
Infeksi cacing di usus dapat dengan mudah terjadi pada kucing.
Misalnya, saat ia makan telur cacing mikroskopis dari makanan yang kurang bersih, berburu atau saat ia menelan kutu yang terinfeksi selama perawatan.
Parahnya, anak kucing bahkan dapat tertular cacing gelang dari induknya saat mereka menyusu.
Untungnya, Moms bisa memberi mereka obat cacing yang pastinya disetujui penggunananya oleh dokter hewan.
Obat cacing ini bisa bekerja cepat untuk melawan cacingan.
Kucing yang terinfeksi cacing tambang mungkin memiliki kondisi fisik yang buruk.
Beberapa gejalanya antara lain:
- Bulu tampak kusam.
- Berat badan yang berkurang.
- Diare.
- Fesesnya terkadang disertai darah berwarna gelap.
Cacing gelang besar adalah untaian putih atau kuning-putih sepanjang 5 hingga 18 cm.
Ukuran dan warnanya mirip dengan untaian spageti yang halus yang dapat diamati pada muntahan atau kotoran kucing.
Cacing gelang besar dan cacing tambang mengeluarkan telur dalam kotoran kucing yang hanya dapat diamati dengan bantuan mikroskop.
Kehadiran parasit ini harus dikonfirmasi melalui identifikasi telur parasit dalam tinja.
Jadi, konsultasikan dengan dokter hewan dahulu untuk melakukan diagnosis agar bisa melakukan pengobatan dan pengendalian parasit dengan tepat.
Baca Juga: Moms Pelihara Kucing? Simak Cara Menghilangkan Bau Kencing Kucing Berikut Ini!
Dosis Drontal Cat
Untuk memastikan dosis yang tepat, Moms perlu menimbang kucing dahulu.
Nah, berikut ini dosis Drontal Cat berdasarkan berat badan kucing yang Moms pelihara:
- 1/4 tablet untuk kucing dengan berat 600 - 900 gram.
- 1/2 tablet untuk kucing dengan berat 900 - 1300 gram.
- 1 tablet untuk kucing dengan berat 1800 - 3600 gram.
- 1,5 tablet untuk kucing dengan berat 4000 - 5500 gram.
- 2 tablet untuk kucing dengan berat 5800 - 7200 gram.
Moms bisa membelinya di klinik atau di internet.
Harganya pun bisa berbeda-beda tiap toko, akan tetapi umumnya dijual dengan harga antara Rp 20.000,- hingga Rp 37.000,-
Jika ditanya 1 box isi berapa?
Maka, bisa menggunakannya mungkin untuk satu pekan.
Pasalnya dalam satu kotak terdapat 5 blister dan masing-masing terdapat 8 tablet.
Jadi dalam satu box bisa mendapatkan 40 tablet Drontal Cat.
Ia pun bisa diberikan bersamaan dengan pemberian makan kucing.
Namun, obat ini hanya boleh diberikan kepada kucing dengan usia di atas 2 bulan.
Moms pun harus menyimpan obat ini dengan baik dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Baca Juga: Memelihara Kucing Pasti Terkena Toksoplasma?
Efek Samping Obat Drontal Cat pada Kucing
Ada beberapa efek samping yang bisa dialami oleh kucing saat mengonsumsi obat ini.
Jika ia diberikan dengan dosis tertinggi, maka kucing bisa mengalami beberapa hal berikut:
1. Mual dan Muntah
Beberapa kucing mungkin mengalami mual atau muntah setelah mengonsumsi Drontal Cat.
Ini biasanya merupakan reaksi sementara dan tidak berbahaya.
2. Diare atau Gangguan Saluran Pencernaan
Drontal Cat dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa kucing, termasuk diare atau perubahan frekuensi buang air besar.
3. Reaksi Alergi
Beberapa kucing mungkin mengalami reaksi alergi terhadap salah satu bahan aktif dalam Drontal Cat.
Gejalanya bisa berupa gatal-gatal, ruam kulit, atau pembengkakan wajah.
Reaksi alergi yang parah seperti sesak napas atau syok anafilaksis sangat jarang terjadi tetapi harus segera ditangani oleh dokter hewan.
Baca Juga: Sariawan pada Kucing: Gejala, Penyebab, dan Cara Atasinya
4. Kemungkinan Reaksi Neurologis
Meskipun jarang terjadi, beberapa kucing mungkin mengalami efek samping neurologis setelah mengonsumsi Drontal Cat.
Ini bisa termasuk perilaku tidak biasa, kelemahan otot, atau gemetar.
5. Masalah Gastrointestinal
Dalam beberapa kasus, Drontal Cat dapat menyebabkan iritasi atau luka pada lambung atau usus kucing, terutama jika diberikan dengan dosis yang tidak tepat.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua kucing akan mengalami efek samping ini, dan sebagian besar kucing akan mentoleransi Drontal Cat dengan baik.
Namun, jika melihat kucing mengalami reaksi yang mencurigakan setelah mengonsumsi obat ini, segera hubungi dokter hewan untuk mendapatkan saran dan perawatan lebih lanjut.
Alasan Pentingnya Mengatasi Cacingan pada Kucing
Ingat, infeksi cacing pada kucing peliharaan yang tidak diobati bisa membahayakan mereka, bahkan berakibat fatal.
Pasalnya, migrasi larva melalui organ dan jaringan tubuh ke usus dapat mengakibatkan infeksi kulit yang parah, kebutaan, kejang, atau pneumonia, yang tergantung pada jalur migrasi larva.
Selain itu, kucing bisa mengalami kondisi kehilangan darah dan nutrisi penting secara intens yang seharusnya diserap oleh usus.
Ini pun membuat kucing mengalami anemia progresif, penurunan berat badan, dehidrasi, dan kematian.
Cacingan pada kucing dapat dicegah beberapa cara, seperti:
- Menerapkan pola hidup bersih.
- Konsumsi obat cacing hati dan cacing usus.
- Melakukan pencegahan parasit lain yang dilakukan secara rutin.
Jika kucing peliharaan beraktivitas dalam ruangan, penting untuk membersihkan kotak pasir setiap hari, serta pasir dan menggosok kotak pasir secara teratur untuk meminimalkan paparan kotoran yang terkontaminasi.
Jika kucing peliharaan beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa untuk secara teratur menyendoki kotoran dari halaman, kotak pasir, dan tanaman untuk meminimalkan potensi penyebaran siklus hidup parasit.
Baca Juga: 7 Penyebab Kucing Mencret dan Cara Mengatasinya
Itulah berbagai informasi mengenai Drontal Cat sebagai obat cacing untuk kucing.
Periksakan dulu kucing ke dokter hewan saat muncul gejala yang mencurigakan, ya!
- https://www.drugs.com/pro/drontal.html
- https://www.vetoquinolpet.co.uk/products/daily-care-and-parasites/drontal%C2%AE-for-cats
- https://www.petmd.com/cat/parasites/worms-cats-everything-you-need-know
- https://www.smalldoorvet.com/learning-center/medical/worms-in-cats/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.