27 Desember 2019

Kalau Balita Berbohong, Lakukan 3 Hal Ini dengan Kasih Sayang

Ini beberapa pilihan tindakan yang bisa Moms lakukan kalau balita berbohong.

Kalau memergoki anak balita berbohong, orang tua terkadang refleks langsung ingin memarahi si Kecil. Ini wajar karena berbohong adalah sikap yang tidak baik dan Moms dan Dads tentu tidak suka kalau balita berbohong.

Tetapi, para ahli mengatakan kalau balita berbohong ternyata suatu hal yang wajar.

Menurut studi yang dilakukan oleh Kang Lee, dosen psikologi di University of Toronto, di Journal of Experimental Child Psychology, anak biasanya mulai berbohong pada usia 2−3 tahun. Pada usia ini, banyak anak yang belum bisa membedakan antara kenyataan dan fiksi, jadi mereka bisa dibilang tidak sengaja berbohong.

Menurut dokter Lee, anak sudah bisa secara sengaja berkata tidak jujur biasanya pada usia 5 tahun.

Orang tua mungkin khawatir saat memergoki anaknya berkata tidak jujur. Tetapi, para ahli meyakinkan bahwa kalau balita berbohong itu merupakan salah satu pertanda kemampuan kognitifnya sedang berkembang.

Menurut dokter Lee, untuk mampu berbohong, anak harus bisa melakukan dua hal utama.

Baca Juga: Zodiak Mana yang Paling Suka Berbohong dan Paling Jujur? Berikut Urutannya!

Pertama, mengetahui apa yang dipikirkan orang lain – apakah orang itu tahu atau tidak tentang hal yang akan si Kecil katakan. Kedua adalah kemampuan menahan diri dari mengatakan hal yang sebenarnya supaya ia mendapatkan hasil yang ia inginkan.

Anak yang mampu berbohong biasanya memiliki kemampuan kognitif lebih tinggi dibandingkan anak sebayanya.

Meski begitu, Moms dan Dads tetap perlu mengajarkan kepada anak bahwa berkata jujur itu penting dan ia tidak boleh mengulangi berkata tidak benar.

Ini pilihan tindakan yang dapat Moms dan Dads lakukan kalau balita berbohong:

Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua Kalau Balita Berbohong

1. Tidak Reaktif

Kalau Balita Berbohong, Lakukan 3 Hal Ini dengan Kasih Sayang 01.jpg
Foto: Kalau Balita Berbohong, Lakukan 3 Hal Ini dengan Kasih Sayang 01.jpg

Foto: todaysparent.com

Meski kaget dan tidak senang mengetahui si Kecil berbohong, Moms dan Dads sebaiknya tetap bersikap tenang. Minta ia untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya, lalu hargai tindakannya itu.

Setelahnya, Moms dapat memberitahu si Kecil bahwa ia harus selalu berkata jujur dan berbohong adalah tidak baik dan tidak boleh dilakukan. Bila reaksi Moms dan Dads terlalu keras kalau balita berbohong, anak bisa jadi takut dan kelak malah makin tidak berani berkata jujur saat ia melakukan kesalahan.

Baca Juga: 5 Cara Efektif untuk Mengajarkan Balita Jujur, Ikuti Yuk!

2. Bantu Anak Memahami Fakta

Kalau Balita Berbohong, Lakukan 3 Hal Ini dengan Kasih Sayang 02.jpg
Foto: Kalau Balita Berbohong, Lakukan 3 Hal Ini dengan Kasih Sayang 02.jpg

Foto: scoopify.org

Alih-alih memarahi anak karena berbohong, Moms dapat membantunya memahami fakta yang benar. Misalnya, si Kecil bilang mainannya berantakan sendiri sehingga ia tidak mau membereskannya (padahal ia yang membongkar dan memainkan semuanya).

Moms dapat membantunya memahami fakta yang sesungguhnya dengan memancing si Kecil untuk mengingat kembali apa yang ia lakukan beberapa jam sebelumnya. Coba ajukan beberapa pertanyaan ini: “Tadi Adik main apa?”, “Seru enggak tadi mainnya?”, “Tadi Adik ambil mainannya dari mana?”, “Kalau mainannya disimpan di dalam rak, pasti lebih rapi, ya?”, dan sebagainya.

3. Tidak Memojokkan Si Kecil

Kalau Balita Berbohong, Lakukan 3 Hal Ini dengan Kasih Sayang 03.jpg
Foto: Kalau Balita Berbohong, Lakukan 3 Hal Ini dengan Kasih Sayang 03.jpg

Foto: verywellfamily.com

Anak bisa jadi takut atau malu saat tertangkap basah berbohong. Maka, hindari memojokkan si Kecil atau menyebutnya pembohong.

Moms dan Dads dapat menenangkan si Kecil dengan mengutarakan kata-kata teguran yang positif, seperti “Adik ‘kan anak yang jujur” atau “Mama percaya Adik tidak suka berbohong” agar anak tidak makin merasa terpojok.

Dengan begitu, kalau balita berbohong ia jadi tidak tenang untuk melanjutkannya dan justru terdorong untuk menceritakan yang sebenarnya kepada Moms dan Dads.

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Anda Perlu Jujur Saat Membuat Resume

(AN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.