Keutamaan Salat Arbain, Salat Wajib di Masjid Nabawi Sebanyak 40 kali Berturut-turut
Ada salah satu salat saat berhaji yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Keutamaan salat Arbain secara berjamaah sebanyak 40 kali berturu-turut di masjid Nabawi Madinah ini sangat dipercaya oleh umat Islam.
Yang dimaksud dengan salat Arbain adalah salat wajib sebanyak 40 kali di masjid Nabawi. Kata Arba’in ‘أربعين’ sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya 40.
Baca Juga: 3+ Doa Masuk Masjid dan Keluarnya, Yuk Amalkan!
Keistimewaan Masjid Nabawi
Foto: Bbc.co.uk
Mengenai keutamaan salat Arbain yang dilakukan di Madinah, Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ – صلى الله عليه وسلم – وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
Artinya: “Janganlah bersengaja melakukan perjalanan (dalam rangka ibadah) kecuali ke tiga masjid yaitu Masjidil Haram, masjid Rasulullah SAW (masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsha.”
Ketiga masjid ini memiliki keutamaan dilihat dari zatnya. As Subkiy mengatakan: “Tidak ada satu pun tempat di muka bumi ini yang memiliki keutamaan -dilihat dari zatnya- sehingga seseorang bisa sengaja melakukan perjalanan ke sana selain dari tiga masjid ini.”
Ini menunjukkan bahwa sengaja melakukan perjalanan ke masjid Nabawi dibolehkan, mengingat keutamaan masjid atau tempat tersebut.
Salat berjamaah di masjid Nabawi termasuk dalam amal saleh yang berpahala. Bahkan menurut pendapat yang kuat, salat berjamaah di masjid mana pun bagi laki-laki hukumnya wajib ‘ain.
Bahkan Imam Asy Syafi’i mengatakan: “Adapun salat jama’ah, aku tidaklah memberi keringanan bagi seorang pun untuk meninggalkannya kecuali bila ada udzur.”
Oleh karena itu, banyak jamaah haji yang tidak menyia-nyiakan kedatangannya ke Madinah dengan banyak melakukan salat di sana.
Baca Juga: Tata Cara Salat Tahiyatul Masjid Lengkap dengan Niat dan Bacaannya
Dalil Keutamaan Salat Arbain
Foto: Worldmosques.com
Kabar yang banyak beredar di masyarakat tentang keutamaan salah Arbain adalah harus menetap di Madinah selama 8 hari, agar dapat melakukan salat Arbain atau salat 40 waktu.
Padahal, untuk berziarah ke Madinah bisa dilakukan kapanpun dan bisa dilakukan beberapa hari atau hanya beberapa jam saja. Sebab, tidak ada ketentuannya.
Hasil dari penelitian Repository UIN Sunan Kalijaga dengan menggunakan pendapat jumhur ulama menjadikan hadis sahih dan hasan menjadi hujjah (dalil) dan hadis tentang salat Arbain bisa diterima menjadi hujjah.
Terdapat hadis mengenai salat Arbain berdasarkan sabda Rasulullah yang dilabeli shahih. Beberapa di antaranya yakni:
Baca Juga: Doa Pergi ke Masjid, Lengkap dengan Bacaan dan Artinya
1. Dalil Pertama
Dari sahabat Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ.
Artinya: “Barang siapa yang salat karena Allah empat puluh hari secara berjamaah tanpa ketinggalan takbir yang pertama, dicatatkan baginya dua kebebasan; kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan.”
Dalam hadis ini tidak ada kekhususan waktu dan tidak harus dilakukan di Masjid Nabawi, jadi bisa dikerjakan di masjid mana saja.
Sebab bagi orang yang rutin salat berjamaah di masjid tepat waktu, akan mudah mendapatkan keutamaan ini.
2. Dalil Kedua
Dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
Artinya: “Salat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari pada 1000 salat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram.” (HR Bukhari dan Muslim)
Ini menunjukkan bahwa orang yang melakukan salat wajib 40 kali di masjid Nabawi, pahalanya akan lebih besar dibandingkan dengan salat 40.000 kali di selain masjid Nabawi, kecuali Masjidil Haram.
Baca Juga: 5 Masjid Agung di Jalur Mudik Selatan yang Nyaman untuk Beribadah
Catatan Mengenai Salat Arbain
Foto: Zawya.com
Meski terdapat keutamaan salat Arbain yang dipercaya oleh banyak orang, tetap saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melaksanakannya, seperti:
1. Perhatikan Takbiratul Ihram
Karena banyak yang percaya bahwa harus dilakukan secara berturut-turut, salah satu konsekuensinya adalah tidak boleh tertinggal takbiratur ihram bersama imam.
Terkadang ada yang ketiduran, kurang fit, atau terlalu capek hingga akhirnya agak terlambat. Biasanya saat terlambat, salatpun akan terburu-buru untuk mengejar takbiratur ihram bersama imam.
Ini juga menyalahi sunnah agar datang ke masjid dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Sebab sebenarnya, rakaat yang tertinggal bisa di sempurnakan setelahnya.
Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمُ الإِقَامَةَ، فَامْشُوا إِلَى الصَّلاَةِ وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ وَالوَقَارِ، وَلاَ تُسْرِعُوا، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا
Artinya: “Jika kalian mendengar iqamat, berjalanlah untuk salat dengan tenang dan wibawa, jangan terburu-buru, salatlah bersama imam sedapatnya, dan sempurnakan sendiri bagian yang tertinggal.”
Jika melihat dari keutamaan Salat Arbain ini, ada pelajaran penting yang bisa didapatkan, yaitu keutamaan bagi orang yang mendapati takbiratul ihram bersama imam.
Penulis Tuhfatul Ahwadzi –Muhammad ‘Abdurrahman bin ‘Abdurrahim Al Mubarakfuri Abul ‘Ala- mengatakan: “Dari hadits ini menunjukkan bahwa mendapati takbiratul ihram bersama imam adalah sesuatu amalan sunnah yang sangat ditekankan.
Sampai-sampai para ulama salaf terdahulu, jika luput dari takbiratul bersama imam, mereka demikian sedih selama tiga hari. Bahkan jika mereka luput dari salat jama’ah, mereka terus sedih hingga tujuh hari lamanya.”
Baca Juga: 5 Masjid Agung di Jalur Pantura yang Nyaman Disinggahi untuk Beribadah
2. Tidak Memperhatikan Kesehatan
Saat tertinggal takbiratul ihram salat Arbain atau ketiduran, jamaah biasanya merasa sangat sedih. Padahal, mayoritas jamaah haji dan umrah umumnya pernah tertinggal takbiratul ihram.
Ini karena mereka merasa tidak akan mendapatkan keutamaan salat Arbain. Akibatnya, jamaah tersebut akan murung, tidak semangat, dan bahkan jatuh sakit karena memang tujuan utama di Madinah adalah salat Arbain.
Beberapa jamaah yang tidak diprogram tinggal di Madinah selama 8 hari, ada juga yang memaksakan diri dan terkadang bekal tidak cukup.
Bahkan rela ditinggal rombongan karena benar-benar ingin mengejar keutamaan salat Arbain. Ini sudah termasuk terlalu memaksakan diri, padahal lebih diutamakan salat dan ibadah di Masjdil Haram Makkah karena memang lebih banyak keutamaannya.
3. Perhatian untuk Jamaah Perempuan
Biasanya kekecewaan juga datang dari jamaah pesempuan. Saat hendak bersungguh-sungguh mengerjakan salat Arbain, tiba-tiba datang haid.
Ini bisa jadi membuat niatan salat Arbain gagal dan mempengaruhi mood saat melakukan ibadah lainnya yang sebenarnya bisa dilakukan saat haid.
Bagi jamaah perempuan, lebih baik merenungi hadis Rasulullah SAW bahwa sebaik-baiknya salat adalah dilakukan di rumah atau penginapan sendiri daripada di Masjid Nabawi.
عَنْ أُمِّ حُمَيْدٍ امْرَأَةِ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ، أَنَّهَا جَاءَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أُحِبُّ الصَّلَاةَ مَعَكَ، قَالَ: «قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّينَ الصَّلَاةَ مَعِي، وَصَلاتُكِ فِي بَيْتِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاتِكِ فِي حُجْرَتِكِ، وَصَلاتُكِ فِي حُجْرَتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلاتِكِ فِي دَارِكِ، وَصَلاتُكِ فِي دَارِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاتِكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ، وَصَلاتُكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاتِكِ فِي مَسْجِدِي»
Artinya: “Dari Ummu Humaid –istri Abu Humaid as-Sa’idi-bahwa ia telah datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: ‘Wahai Rasulullah, sungguh saya senang salat bersamamu.’ Beliau berkata:
“Aku sudah tahu itu, dan salatmu di bagian dalam rumahmu lebih baik bagimu dari salat di kamar depan. Salatmu di kamar depan lebih baik bagimu dari salat di kediaman keluarga besarmu.
Salatmu di kediaman keluarga besarmu lebih baik bagimu dari salat di masjid kaummu, dan salatmu di masjid kaummu lebih baik dari salat di masjid Nabawi.”
Semoga Allah SWT meluruskan pemahaman kaum muslimin yang keliru terkait keutamaan salat Arbain. Dan Semoga Allah SWT selalu memberi kemudahan untuk mengamalkan ilmu dan istiqamah dalam beramal.
- https://muslim.or.id/22613-inilah-shalat-arbain-yang-dianjurkan-nabi.html
- https://konsultasisyariah.com/28253-hukum-shalat-arbain-di-masjid-nabawi.html
- https://rumaysho.com/638-meninjau-shalat-arbain-di-masjid-nabawi.html
- http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/978/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.