23 Februari 2024

Sholat Tasbih: Tata Cara, Bacaan, Waktu, dan Keutamaannya

Yuk, ketahui aturannya agar tidak keliru lagi!
Sholat Tasbih: Tata Cara, Bacaan, Waktu, dan Keutamaannya

Apakah itu yang dimaksud dengan sholat tasbih?

Sebagai umat Islam, sholat merupakan tiang agama. Adapun ini dibagi menjadi sholat wajib 5 waktu dan sholat sunah.

Selain tahajud atau duha, terdapat salah satu contoh sholat sunah lainnya yaitu sholat tasbih.

Sholat tasbih umumnya dikerjakan saat siang atau malam hari.

Dalam riwayat Nabi Muhammad SAW pada umatnya, beliau menganjurkan setidaknya sholat tasbih dilakukan sekali dalam seumur hidup.

Ada pun tujuan pelaksanaan sholat khusus ini, yaitu untuk meminta ampunan dari Allah SWT agar digugurkan dosanya selama hidup di dunia.

Sholat ini memiliki tata cara ibadahnya yang agak berbeda dengan sholat sunah lainnya dalam Islam.

Mari simak lebih lanjut mengenai tata cara, bacaan, dan manfaat sholat tasbih yang perlu diketahui.

Baca Juga: Kumpulan Ayat tentang Sholat 5 Waktu, Jumat, dan Hadis Sholat Dhuha

Hukum Sholat Tasbih

Tasbih dan Berzikir
Foto: Tasbih dan Berzikir (Freepik.com/freepik)

Bagaimana hukum sholat tasbih? Apakah wajib dikerjakan ataupun boleh ditinggalkan?

Menurut pandangan para ulama, hukum sholat tasbih adalah sunah. Artinya, jika dikerjakan mendapatkan pahala, jika tidak dikerjakan tidak apa-apa.

Namun, ada pendapat dari Mazhab Hambali mengatakan, bahwa sholat ini statusnya boleh dikerjakan dan bukan sunah.

Selain itu, ada pula yang berpendapat kalau hukum sholat ini adalah tidak disyariatkan.

Ibnu Jauzi berpendapat bahwa hadis tentang sholat tersebut adalah hadis maudu dan tidak dapat dibenarkan.

Meskipun demikian, banyak ulama membuat kesimpulan bahwa sholat tasbih hukumnya sunah.

Jadi, tidak apa-apa jika ditinggalkan dan tidak akan mendapatkan dosa.

Baca Juga: 17 Amalan Bulan Ramadan yang Datangkan Pahala Berlipat Ganda

Tata Cara Sholat Tasbih

Pria Muslim Memakai Tasbih
Foto: Pria Muslim Memakai Tasbih (123rf.com)

Sholat tasbih termasuk dalam ibadah yang sunah dilaksanakan umat Islam.

Bedanya sholat ini dengan ibadah sunnah lainnya yaitu diperlukan bacaan tasbih "Subhanallahi wal Hamdulillahi, wala Ilaha Illallahu, wallahu Akbar" dalam rangkaian tata caranya.

Sholat khusus ini terdiri dari 4 rakaat, yang dilakukan dengan cara yang sama seperti rakaat biasa lainnya.

Namun, satu-satunya perbedaan adalah bahwa tata cara sholat ini diwajibkan bertasbih 300 kali di dalamnya.

Adapun tata cara dan waktu pelaksanaan sholat tasbih dapat dilakukan baik siang hari ataupun malam hari dengan berwudu terlebih dahulu sebelumnya.

Baca Juga: Bacaan Zikir Paling Dahsyat, Yuk Amalkan setelah Sholat!

Mengutip NU Online, Imam Nawawi berpendapat bahwa ada perbedaan tata cara pelaksanaan sholat tasbih saat siang dan malam hari.

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menyatakan sholat tasbih bisa dikerjakan dengan tata cara berikut ini:

  • Dilaksanakan 4 rakaat dalam 1 atau 2 kali salam.
  • Tata cara untuk sholat tasbih malam, jumlahnya terbagi menjadi 2, yaitu masing-masing 2 rakaat.
  • Diperlukan 300 kali tasbih yang diucapkan dibagi menjadi 4 rakaat, sehingga 1 rakaatnya berjumlah 75 tasbih.
  • Jumlah 75 tasbih dipecah untuk setiap gerakan sholat.
  • Dalam satu gerakan sholat, tasbih yang diucapkan sebanyak 10 sampai 15 kali.

Tata cara sholat tasbih juga tertuang dalam kitab Al-Minhâjul Qawîm. Menurut Ibnu Hajar Al-Haitami di dalam kitabnya menuliskan:

و صلاة التسبيح وهي أربع ركعات يقول في كل ركعة بعد الفاتحة والسورة: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، زاد في الإحياء: ولا حول ولا قوة إلا بالله خمس عشرة مرة وفي كل من الركوع والاعتدال وكل من السجدتين والجلوس بينهما والجلوس بعد رفعه من السجدة الثانية في كل عشرة فذلك خمس وسبعون مرة في كل ركعة

Artinya: “Dan (termasuk sholat sunah) adalah sholat tasbih, yaitu salat empat rakaat di mana dalam setiap rakaatnya setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar.

Di dalam kitab Ihyâ ditambahi wa lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh—sebanyak 15 kali, dan pada tiap-tiap rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk setelah sujud yang kedua masing-masing membaca (kalimat tersebut) sebanyak 10 kali.

Maka itu, semua berjumlah 75 kali dalam setiap satu rakaat.” (Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Minhâjul Qawîm, Beirut: Darul Fikr, tt., hal. 203).

Baca Juga: Saat Muncul Flek Coklat sebelum Haid Bolehkah Shalat?

Setelah mengetahui tata caranya, berikut adalah niat sholat tasbih berdasarkan perbedaan rakaat,...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb