Cephalgia, Istilah Medis untuk Kondisi Sakit atau Nyeri Kepala
Gejala Cephalgia
Menurut The American Journal of Medicine, sakit kepala adalah salah satu keluhan yang paling umum ditemui di kedokteran dan neurologi.
Rasa sakitnya dapat terletak di satu bagian kepala atau dapat mempengaruhi seluruh kepala secara umum.
Intensitas rasa sakit biasanya sedang atau berat.
Waktunya juga bervariasi, antara satu dan empat atau lima bulan sekali.
Durasi serangan migrain umumnya tidak melebihi 24 jam, meskipun bisa sangat singkat seperti tiga atau empat jam, atau sangat lama sampai tiga hari.
Jenis nyeri yang dialami oleh orang yang merasakan Cephalgia dapat berupa:
- Nyeri seperti disengat listrik (syok)
- Rasa sakit yang menekan
- Nyeri berdenyut (seperti ketukan)
- Nyeri menusuk (seperti bor)
- Rasa sakit yang eksplosif
Dalam bentuk yang terlihat, gejala berikut dapat dideteksi:
- Kelopak mata lebih tertutup (palpebral oedema)
- Kelopak mata terkulai
- Perbedaan antara pelebaran pupil (anisocoria)
- Mata berair
- Kemerahan pada mata
- Vertigo
- Mual dan muntah
Meski jarang terjadi, sakit kepala juga bisa menjadi tanda penyebab dari penyakit yang lebih serius, seperti:
- Pendarahan di daerah antara otak dan lapisan meningen, arachnoid yang menutupinya (perdarahan subarachnoid)
- Tekanan darah yang sangat tinggi
- Infeksi otak, seperti meningitis atau ensefalitis atau abses
- Tumor otak
- Akumulasi cairan di dalam tengkorak yang menyebabkan pembengkakan otak (hidrosefalus sekunder atau idiopatik, juga dikenal sebagai tumor semu serebral)
- Keracunan karbon monoksida
- Kekurangan oksigen saat tidur (sleep apnea)
- Memblokir atau pecahnya arteri dan vena serebral (stroke).
Baca Juga: 11 Penyebab Lutut Sakit, Cari Tahu Moms!
Cara Mengatasi Cephalgia
Untuk mengatasi Cephalgia, harus diketahui terlebih dahulu jenis sakit kepala yang dialami.
Selain itu, harus ketahui juga pemicunya.
Untuk migrain, sangat penting untuk memulai pengobatan sedekat mungkin dengan timbulnya sakit kepala.
Obat antiinflamasi nonsteroid dengan penyerapan lambung yang cepat atau triptan digunakan.
Untuk sakit kepala tegang, penggunaan teknik relaksasi dapat dipilih, bersama dengan olahraga, ansiolitik, atau parasetamol.
Untuk mengatasi migrain, harus diobati pada saat migrain mulai teersa.
Serangan ringan hingga sedang diobati dengan obat antiinflamasi, dan jika tidak ada respons dapat ditambah dengan triptan.
Serangan sedang hingga berat juga diobati dengan triptan, dan jika tidak ada respons atau tidak cukup, obat antiinflamasi dapat ditambahkan.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Sakit Leher
Cara Mencegah Cephalgia
Secara umum, perawatan pencegahan diindikasikan ketika:
- Ada tiga atau lebih serangan migrain dalam sebulan,
- Jika pengobatan simtomatik diambil dua hari atau lebih per minggu,
- Jika serangannya parah tanpa respons yang memadai terhadap pengobatan atau dengan kontra-indikasi atau efek sekundernya,
- Jika serangannya berkepanjangan atau dengan fokus neurologis yang parah
Untuk pencegahan yang efektif, harus berlangsung minimal antara 3 dan 6 bulan, dan dosis optimal harus dicapai sebelum menolaknya.
Ada waktu tunda antara saat dimulai sampai efektif yang dapat bervariasi antara 10 hari dan 4 minggu. Perawatan dianggap efektif ketika frekuensi atau intensitas hari-hari sakit kepala berkurang 50%.
Bagaimana, sudah jelas mengenai Cephalgia? Beristirahat dengan rutin dan pola hidup yang sehat biasanya dapat mengurangi durasinya, Moms.
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1878540915000109
- https://www.osmosis.org/answers/cephalgia
- https://www.amjmed.com/article/S0002-9343(17)30932-4/pdf
- https://www.clinicbarcelona.org/en/assistance/diseases/cephalalgia/symptoms
- https://www.clinicbarcelona.org/en/assistance/diseases/cephalalgia/treatment
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.