Bacaan Doa Awal Tahun Baru Islam yang Bisa Dipanjatkan
Dalam Islam, berdoa dalam setiap aktivitas sangat dianjurkan. Salah satunya adalah doa awal tahun baru Islam.
Memperbanyak berdoa sebenarnya tidak terikat dengan waktu.
Doa yang dibaca pada awal tahun diharapkan agar Allah SWT menganugerahkan rahmat, lindungan, kesehatan, hingga kelapangan rezeki.
Berbeda dengan awal tahun Masehi yang berakhir setiap pukul 12 malam, awal tahun Hijriyah akan berganti setelah Maghrib.
Beberapa saat sebelum Magrib dapat menjadi momentum terbaik untuk muhasabah diri di akhir tahun.
Di sana, seseorang dapat mengukur diri apakah sudah menjadi muslim terbaik atau belum.
Tentunya, proses muhasabah tersebut akan semakin bermakna jika disertai dengan doa sebagai wujud permohonan kepada Allah SWT untuk selalu menjadi lebih baik lagi di setiap harinya.
Baca Juga: Doa Sujud Terakhir menurut Rasulullah SAW
Doa Awal Tahun Baru Islam
Agar membuat diri lebih termotivasi dalam beribadah, beramal dan memperbaiki diri, berikut ini doa awal tahun baru Islam yang bisa dipanjatkan.
1. Doa Awal Tahun Baru Islam agar Diberi Ampunan dan Kesejahteraan
Meski tidak ada aturan atau bacaan khusus yang berasal dari Alquran ataupun hadis terdapat doa awal tahun baru Islam yang berdasarkan apa yang diucapkan oleh para ulama.
Doa yang cukup terkenal di Indonesia sebagai doa akhir tahun dan doa awal tahun baru Islam adalah doa yang terdapat dalam Kitab Al Jami’ Al Kabir, karya Imam As-Suyuthi.
Melansir laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), doa ini dapat ditambahkan sholawat atas Nabi Muhammad SAW di awal kalimat doa oleh Habib (Sayyid) Utsman bin Yahya.
Habib Utsman merupakan Mufti Batavia yang lahir pada 1822 dan wafat pada 1914.
Inilah doa awal tahun baru Islam versi Imam Suyuthi dalam tulisan Arab, latin, dan juga artinya:
اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنَيْ عَنْهُ وَ لَمْ تُرُضِهِ وَ نَسِيْتَهُ وَ لَمْ تَنْسَهُ وَ حَلَمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَي عُقُوْبَتِيْ وَ دَعَوْتَنِيْ اِلَي التَّوْبَةِ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيتَكَ اَللّهُمَّ فَاِنِّيْ اسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ وَ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدتْنِي الثَّوَابَ فَاَسْاَلُكَ اللّهُمَّ يَا ذَا الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ اَنْ تَقْبَلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Allahumma maa ‘amiltu fi haadzhis-sanati mimmaa nahaitanii ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubatii wa da’autanii ilat taubati ba’da jur-atii alaa ma’syiyatika,
Allahumma fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtanitsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal judi wal karami an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha’ rajaaii minka yaa kariim. wa shallalahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.
Artinya: “Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-mu, sedang kami belum bertobat, padahal engkau tidak melupakannya dan engkau bersabar, yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau sudah mengajak saya untuk bertobat sesudah saya maksiat.
Karena itu ya Allah saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala yang telah saya kerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas pendahulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.”
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.