Hukum Merokok saat Puasa, Batal atau Tidak? Ini Jawabannya!
Tidak hanya menahan rasa lapar dan haus, saat bulan Ramadan, umat Islam juga sebaiknya menghindari merokok saat puasa, karena berbahaya untuk kesehatan.
Namun, apakah benar merokok saat puasa dapat membatalkan puasa?
Merokok memiliki banyak efek buruk bagi tubuh, termasuk risiko penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, dan kanker.
Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan gangguan pada wanita hamil, seperti berat lahir rendah, persalinan prematur, dan lainnya.
Dilansir dari World Health Organization, merokok merupakan salah satu ancaman kesehatan terbesar di dunia yang telah menyebabkan kematian lebih dari 8 juta orang per tahun.
Dari angka kematian tersebut, sekitar 7 juta orang adalah perokok aktif, sedangkan sisanya adalah perokok pasif.
Untuk para muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan, perhatikan beragam aturan tentang merokok saat puasa.
Baca Juga: 12 Contoh Norma Kesopanan yang Penting Ditanamkan pada Anak
Bagaimana Hukum Merokok saat Puasa?
Saat berpuasa, umumnya kita harus menghindari beberapa hal masuk ke dalam tubuh kita.
Baik dalam bentuk padat atau cair, namun bagaimana dengan zat yang berbentuk gas?
Apakah merokok saat puasa bisa membatalkan puasa?
Dilansir dari NU Online, menghirup gas seperti uap atau asap sebenarnya tidak membatalkan puasa, seperti menghirup aroma parfum atau aroma makanan.
Lain halnya dengan merokok saat puasa yang membuat seseorang akan tampak seperti sedang mengisap, sehingga ulama menganggapnya adalah sesuatu yang dapat membatalkan puasa.
Seorang ulama mazhab Syafii, Syekh Sulaiman al-‘Ujaili, menyebutkan dalam kitabnya Hasyiyatul Jamal tentang hal ini:
وَمِنْ الْعَيْنِ الدُّخَانُ لَكِنْ عَلَى تَفْصِيلٍ فَإِنْ كَانَ الَّذِي يَشْرَبُ الْآنَ مِنْ الدَّوَاةِ الْمَعْرُوفَةِ أَفْطَرَ وَإِنْ كَانَ غَيْرَهُ كَدُخَانِ الطَّبِيخِ لَمْ يُفْطِرْ هَذَا هُوَ الْمُعْتَمَدُ
Artinya: "Dan termasuk dari ‘ain (hal yang membatalkan puasa) adalah asap, tetapi mesti dipilah.
Jika asap atau uap itu adalah yang terkenal diisap sekarang ini (maksudnya tembakau) maka puasanya batal.
Tapi jika asap atau uap lain, seperti asap atau uap masakan, maka tidak membatalkan puasa.
Ini adalah pendapat yang mu’tamad (dirujuk ulama karena kuat argumentasinya)," (Sulaiman al-‘Ujaili, Hasyiyatul Jumal ‘ala Syarhil Minhaj, Beirut, Darul Fikr, juz 2 halaman 317).
Selain itu, dilansir dari Muslim.or.id, dijelaskan bahwa alasan merokok saat puasa dapat menjadi pembatal puasa karena rokok merupakan sesuatu yang haram dan pantas dijauhi.
Hal tersebut diungkapkan dalam ayat Alquran yang berbunyi:
وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ
Wa la tulqoo bi aydikum ila at-tahlukati.
Artinya: "Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan," (QS. Al Baqarah: 195).
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, rokok mengandung bahan-bahan yang berdampak pada tubuh yang berujung pada kebinasaan dan merugikan diri sendiri serta orang lain.
Untuk sebab itulah, merokok saat puasa diharamkan.
Baca Juga: 17 Manfaat Daun Seledri dan Efek Sampingnya Bagi Tubuh
Apakah Perokok Pasif Bisa Membatalkan Puasa?
Setelah mengetahui jawaban merokok saat puasa, tak jarang banyak juga yang bertanya apakah perokok pasif (yang menghirup asap rokok) juga batal?
Tidak, perokok pasif yang terpapar asap rokok tidak membatalkan puasa menurut ajaran Islam.
Dalam Islam, puasa diartikan sebagai menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Terpapar asap rokok tidak termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa.
Dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 187, Allah SWT berfirman:
وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِ
Wa kulu wa ishrabu hatta yatabayyana lakumul khaytul abyadu mina al-khaytul aswadi mina al-fajr. thumma atimmus siyama ilal layl.
Artinya: "Dan makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam."
Tidak ada dalil yang menyatakan bahwa terpapar asap rokok dapat membatalkan puasa.
Oleh karena itu, meskipun seseorang terpapar asap rokok, ia tetap dianggap sah menjalankan puasa.
Namun demikian, sebagai perokok pasif, kita tetap disarankan untuk menghindari asap rokok.
Hal ini karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama jika terpapar dalam jangka waktu yang lama dan dalam jumlah besar.
Hukum Merokok dalam Islam
Tentunya bukan hanya merokok saat puasa saja yang diatur dalam Islam.
Secara umum, Islam juga mengatur perihal rokok untuk umat muslim dalam keseharian.
Ada beragam pendapat dalam Islam mengenai rokok.
Dilansir dari Islam.nu.or.id, berikut ini 3 pendapat yang menyatakan tentang status hukum merokok dalam Islam.
1. Mubah
Hukum merokok saat puasa yang pertama adalah mubah atau boleh dilakukan dalam agama, karena rokok dipandang tidak membawa mudarat (dampak) yang besar.
Secara tegas pendapat ini menyatakan, bahwa hakikat rokok bukanlah benda yang memabukkan.
2. Makruh
Hukum merokok saat puasa selanjutnya adalah makruh.
Ada juga pandangan bahwa rokok hukumnya makruh, yang berarti dianjurkan untuk ditinggalkan, namun bila dilakukan tidak menimbulkan dosa.
Hal ini disebut makruh karena dampak yang diterima bagi penggunanya hanya relatif kecil sehingga tidak dijadikan sesuatu yang haram.
3. Haram
Terakhir, hukum merokok saat puasa adalah haram, sebab dapat membari mudarat yang besar.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa merokok, baik itu perokok aktif maupun pasif dapat memberi efek negatif yang cukup signifikan bagi kesehatan tubuh.
Selain itu, hukum rokok haram juga dapat dilihat di dalam hadis yang berbunyi:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ. رواه ابن ماجه, الرقم:
Artinya: "Dari Ibnu 'Abbas ra, ia berkata; Rasulullah SAW. bersabda:
Tidak boleh berbuat kemudaratan (pada diri sendiri), dan tidak boleh berbuat kemudaratan (pada diri orang lain)," (HR. Ibnu Majah, No.2331).
Baca Juga: Berbagai Jenis Antibiotik dan Fungsinya dalam Pengobatan
Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Merokok saat puasa dilarang karena membatalkan puasa dan berdampak negatif pada kesehatan dan keuangan.
Berdasarkan data dari World Health Organization pada tahun 2021, terdapat lebih dari 80% dari 1,3 miliar perokok di seluruh dunia tinggal di negara yang berpenghasilan rendah hingga menengah.
Merokok dapat berkontribusi terhadap kemiskinan dengan mengalihkan pengeluaran rumah tangga seperti sandang dan pangan ke rokok yang bahkan memiliki efek negatif bagi tubuh.
Dilansir dari Medical News Today, berikut beberapa dampak rokok terhadap kesehatan tubuh, antara lain:
1. Memicu Kanker
Tidak hanya kanker paru-paru saja, merokok juga dapat memicu beberapa jenis kanker lainnya, seperti:
- Kanker mulut
- Kanker laring
- Kanker tenggorokan
- Kanker kerongkongan
- Kanker ginjal
- Kanker serviks
- Kanker hati
- Kanker usus besar
2. Gangguan Mata
Merokok juga dapat meningkatkan risiko gangguan mata, seperti katarak dan generasi makula yang juga semakin diperparah akibat pertambahan usia.
Adapun beberapa gangguan mata lainnya, yakni:
- Mata kering
- Glaukoma
- Retinopati diabetik
Baca Juga: Ketahui Derajat Luka Bakar Berdasarkan Tingkat Keparahannya
3. Berisiko pada Kehamilan
Baik merokok aktif maupun pasif, kedua hal tersebut tetap dapat memengaruhi ibu hamil, terutama janin yang dikandung.
Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi akibat paparan dari asap rokok pada ibu hamil, meliputi:
- Meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
- Berat badan bayi saat lahir rendah.
- Meningkatkan risiko kelahiran prematur.
- Merusak paru-paru, otak, dan sistem saraf pusat janin.
- meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak.
- Berisiko mengalami kelainan bawaan, seperti bibir sumbing.
4. Gangguan Sistem Pernapasan
Saat sedang merokok atau menghirup asap rokok, zat-zat berbahaya, seperti tar, karbon monoksida, senyawa radioaktif, dan lainnya akan masuk ke dalam tubuh.
Zat-zat tersebutlah yang memicu hal-hal negatif di dalam tubuh.
Seiring dengan peningkatan infeksi, seseorang yang merokok akan berisiko lebih tinggi mengalami kondisi paru-paru kronis yang tidak dapat dipulihkan seperti:
- Emfisema, kerusakan pada kantung udara (alveolus) di paru-paru.
- Bronkitis kronis, peradangan permanen yang memengaruhi lapisan saluran pernapasan paru-paru.
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), sekelompok penyakit paru-paru.
- Kanker paru-paru.
Baca Juga: Berapa Jam Tidur Bayi 2 Bulan yang Ideal? Ini Kata Dokter!
Merokok Saat Puasa Ramadan Berdampak pada Penurunan Jumlah Perokok Aktif
Berpuasa di bulan Ramadan dapat menjadi langkah awal bagi seorang perokok untuk mulai menghentikan kebiasaan merokoknya.
Menurut studi di Journal of Addictions Nursing tahun 2021, ditemukan fakta bahwa larangan merokok selama puasa Ramadan menurunkan jumlah perokok aktif secara signifikan.
Keyakinan agama menimbulkan kemauan keras yang terbukti efektif membantu seseorang berhenti merokok untuk sementara.
Studi tersebut dilakukan pada 354 orang dan ditemukan alasan penting karena agama menjadi pantangan konsumsi rokok yaitu sebesar 53,7% dan terjadi peningkatan 14,7% kasus yang berhenti merokok selama seluruh periode Ramadan.
Baca Juga: 15 Manfaat Singkong untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya
Cara Sederhana untuk Berhenti Merokok
Moms, puasa adalah waktu yang tepat untuk berhenti merokok. Begini cara sederhana untuk berhenti merokok.
- Tetapkan Tanggal Berhenti: Pilih tanggal untuk secara resmi berhenti merokok.
- Kenali dan Hindari Pemicu: Identifikasi situasi yang membuat ingin merokok dan hindari.
- Cari Dukungan: Beritahu keluarga dan teman tentang niat untuk mendapatkan dukungan.
- Gunakan Pengganti Nikotin: Pertimbangkan produk pengganti nikotin seperti permen karet atau plester nikotin.
- Ubah Kebiasaan: Ganti kebiasaan merokok dengan kebiasaan sehat lain, seperti olahraga.
- Hadapi Keinginan Merokok: Gunakan teknik relaksasi atau aktivitas untuk mengatasi keinginan merokok.
- Rayakan Keberhasilan: Berikan penghargaan kepada diri sendiri untuk setiap milestone yang dicapai tanpa merokok.
- Konseling atau Terapi Perilaku: Berbicara dengan profesional bisa membantu mencari strategi untuk mengatasi keinginan merokok.
- Tetap Aktif: Olahraga dapat mengurangi keinginan nikotin dan membantu mengatasi stres.
- Jangan Menyerah: Kebanyakan orang mencoba beberapa kali sebelum berhasil berhenti sepenuhnya. Jika kembali merokok, cari tahu apa yang terjadi dan terapkan sebagai pelajaran untuk masa depan.
Begitu upaya dalam menghentikan kebiasaan merokok telah berhasil, manfaatnya akan mulai terasa secara signifikan.
Manfaat yang akan terlihat, seperti:
- Kulit yang lebih bersih
- Kesehatan mulut yang lebih baik
- Hormon yang lebih stabil
- Sistem kekebalan yang lebih kuat
- Penurunan risiko berbagai jenis kanker.
Baca Juga: 9 Bahaya Merokok bagi Ibu Hamil, Bisa Sebabkan Keguguran!
Itulah Moms dan Dads, hukum merokok saat puasa, serta dampak buruknya pada tubuh jika dilakukan.
Sebaiknya hindari bukan hanya merokok saat puasa, tapi juga kalau bisa setiap hari, ya! Jadi, tidak hanya berhenti merokok untuk sementara, tapi juga seterusnya.
Sebab menghindari rokok tidak hanya baik untuk diri sendiri, namun juga untuk orang terdekat yang disayangi.
- https://muslim.or.id/6964-rokok-itu-haram.html
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tobacco
- https://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/fact_sheets/health_effects/effects_cig_smoking/index.htm
- https://islam.nu.or.id/ramadhan/mengapa-merokok-dapat-membatalkan-puasa-Jn7Ly
- https://www.healthline.com/health/smoking/effects-on-body#Central-nervous-system
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324644#weakened-immune-system
- https://www.nhs.uk/better-health/quit-smoking/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.