14 Januari 2020

Donor Sumsum Tulang Belakang, Ini Penjelasannya

Disebut sebagai salah satu upaya metode pengobatan kanker yang ampuh. Tapi, apa sih halangannya?
Donor Sumsum Tulang Belakang, Ini Penjelasannya

Foto: Orami Photo Stock

Donor sumsum tulang dibutuhkan untuk mengganti sumsum tulang yang rusak atau tidak berfungsi karena penyakit atau kondisi medis tertentu.

Kanker limfoma, leukumia, anemia sel sabit, misalnya. Semuanya bisa digantikan dengan sumsum tulang yang sehat.

Tapi, tidak semudah itu. Mencari donor sumsum tulang belakang yang cocok tidak sama seperti mendapatkan donor darah.

Tidak sembarang orang cocok menjadi pendonor. Biasanya, orang yang memiliki kecocokan sumsum tulang belakang adalah anggota keluarga pasien.

“Kecocokan sumsum tulang akan lebih besar antara saudara kandung, ketimbang antara orangtua dan anak. Perbandingan kesuksesannya adalah 25% antara saudara kandung dan kecocokan sumsum tulang antara orangtua dan anaknya hanya sekitar 0,5% persen,” ungkap Michael Fehlings, M.D., Ph.D, pemimpin tim peneliti jaringan sumsum tulang belakang dari University of Toronto dan Krembil Research Institute, University Health Network.

Foto: Ini yang Perlu Diperhatikan Saat Buah Hati Membutuhkan Donor Jantung

Pencarian Donor Sumsum Tulang Belakang yang Rumit

Serba-serbi Donor Sumsum Tulang Belakang1.jpg
Foto: Serba-serbi Donor Sumsum Tulang Belakang1.jpg

Foto: straitstimes.com

Sebenarnya kesempatan untuk mendapatkan donor sumsum tulang belakang dari non keluarga sebenarnya masih terbuka. Namun, kemungkinannya sangat tipis.

Dikutip dari Journal of Neuroscience Research, peluang kecocokan sumsum tulang pasien dengan donor asing bisa sekitar satu di antara jutaan orang.

Bahkan, setelah kita menemukan orang yang berpotensi cocok sebagai donor dan bersedia mendonorkan sumsum tulangnya, ia harus terlebih dulu melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan.

Ini bertujuan untuk memastikan apakah kriteria sumsum tulang yang dimilikinya sama dengan sampel sumsum penerima donor.

Proses pengecekan sampelnya pun tak mudah. Calon penerima donor sumsum tulang belakang harus melakukan tes darah lengkap hingga pemeriksaan DNA.

Sementara, calon pendonor juga harus memastikan mereka memenuhi setiap syarat donor sumsum tulang yang sudah ditentukan.

Semua pemeriksaan ini membutuhkan biaya yang tidak murah. Di Indonesia, masih sangat sedikit institusi kesehatan yang menyediakan fasilitas ini.

Hal inilah yang semakin mempersulit orang-orang untuk mencari donor sumsum tulang belakang yang tepat.

Foto: Apa Beda Donor Trombosit dengan Donor Darah Biasa? Simak Penjelasannya

Akibat Ketidakcocokan Donor Sumsum Tulang Belakang

Serba-serbi Donor Sumsum Tulang Belakang2.jpg
Foto: Serba-serbi Donor Sumsum Tulang Belakang2.jpg

Foto: shutterstock.com

Memang, apa akibatnya jika pasien tidak menggunakan donor sumsum tulang belakang yang cocok?

Jika dipaksakan akan menimbulkan risiko lain yang dapat membahayakan kondisi pasien.

Mieski kita bisa saja mendapatkan donor dari orangtua, hal ini dapat membuat sistem imun terganggu karena donor tidak sepenuhnya sesuai.

Ujung-ujungnya, tubuh akan mengeluarkan respon penolakan dan bisa memperlambat proses pemulihan.

“Donor sumsum tulang yang tidak tepat bahkan bisa memperburuk kondisi penyakit, hingga menimbulkan infeksi dan gangguan fungsi tubuh lain,” tegas Dr Fehling.

Jika proses donor sumsum tulang belakang gagal, sel kanker tidak akan sepenuhnya dimusnahkan. Pasien akan tetap harus menjalani kemoterapi atau radioterapi sebagai penyempurna pengobatan.

Tertarik mengetahui lebih jauh? Langsung saja konsultasikan pada dokter Anda!

Foto: Ani Yudhoyono Mendapatkan Donor Sumsum Tulang Belakang. Apa Kriteria Menjadi Pendonor dan Bagaimana Sistemnya?

(RYO/DIN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb