08 April 2023

6 Konsep Hidup Minimalis dan Cara Menerapkannya dengan Mudah

Coba terapkan prinsipnya agar hidup lebih berkualitas dan bermakna
6 Konsep Hidup Minimalis dan Cara Menerapkannya dengan Mudah

Gaya hidup minimalis telah banyak diikuti masyarakat.

Konsep hidup minimalis ini pertama kali diperkenalkan di Jepang yang juga diadopsi ke dalam gaya desain interior.

Kesederhanaan dan fungsionalitas adalah inti dari gaya desain minimalis ala Jepang ini.

Lalu, bagaimana cara hidup minimalis ala orang Jepang? Nah, dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: 5 Tips Desain Kamar Minimalis Ala Korea, Cobain ya!

Prinsip Hidup Minimalis ala Orang Jepang

Ruang Tamu Minimalis
Foto: Ruang Tamu Minimalis (Freepik.com/rawpixel-com)

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang cara hidup minimalis, berikut adalah prinsip hidup orang jepang yang Moms dan Dads dapat ikuti apabila ingin menjalani hidup sebagai seorang minimalis.

1. Singkirkan Hal yang Menghambat Hidup

Kunci efisiensi hidup orang Jepang adalah menyingkirkan sesuatu yang menghambat hidup atau tidak memicu kegembiraan dalam diri.

Hal ini meliputi gaya hidup, makanan, hingga hubungan dengan orang lain.

Menghambat hidup yang dimaksud adalah sesuatu yang merepotkan bagi kehidupan kita.

Sesuatu yang menguras energi, yang membuat kita kehilangan motivasi, hingga yang selalu membuat kita merasa bersalah dan timbul penyesalan.

Hal-hal seperti ini harus kita relakan dalam hidup kita karena akumulasi dari semua ini hanya akan mengurangi kebahagian hidup kita.

Bagaimana caranya? Bersikap realistis, bukan idealis.

2. Negative Space: Cintai Kekosongan

Negative space adalah ruang kosong di antara objek.

Di Jepang, konsep ini menjadi sebuah jalan untuk mencapai sebuah estetika yang disebut amor vacuii atau kecintaan terhadap kekosongan.

Pemanfaatan negative space dalam tradisi Jepang dapat dilihat dari bangunan interior, arsitektur, serta tatanan dari sebuah susunan bunga.

Adanya ruang kosong akan membuat kita belajar bahwa area kosong yang ditinggalkan dari sebuah benda tertentu menjadi penting.

Keberadaan benda tertentu lebih baik disingkirkan apabila tidak begitu penting dibandingkan dengan benda lainnya.

Darimana kita tahu bahwa benda itu tidak lebih penting dari benda yang ada?

Coba singkirkan dahulu keberadaanya dari ruangan rumah Moms dan rasakan apakah itu lebih baik ada di situ atau justru dihilangkan.

3. Konsep Danshari: Singkirkan 80% Barang yang Dimiliki

Ruang Keluarga Minimalis
Foto: Ruang Keluarga Minimalis (Freepik.com/freepik)

Orang Jepang sangat menyukai ruang dan pemanfaatannya secara optimal sehingga orang Jepang memiliki sebuah konsep yang disebut dengan Danshari.

Danshari, apabila dijabarkan akan menjadi tiga konsep dasar berikut yakni menolak, menyingkirkan, memisahkan.

Ketika hal tersebut menjadi dasar dari lahirnya konsep murni, bersih, rapi, dan seimbang yang biasanya digunakan untuk menggambarkan interior bergaya Jepang dengan sentuhan minimalis.

Nah, tempat yang paling ideal untuk menerapkan konsep ini adalah dapur.

4. Makan Apa yang Dibutuhkan oleh Tubuh

Menyantap makanan hanya yang dibutuhkan oleh tubuh berarti Moms telah membuat tubuh menjadi lebih sehat.

Dengan begitu Moms tidak akan mudah lapar mata lalu menghambur-hamburkan uang hanya untuk makanan yang tidak dibutuhkan tubuh.

Baca Juga: Mudah Dirawat dan Minimalis, Ini 8 Tanaman yang Cocok di Apartemen

5. Uang Bukan Segalanya

Orang Jepang membelanjakan hanya barang-barang yang penting dan merawatnya.

Untuk pakaian, mereka memilih kain berkualitas tinggi dengan model sederhana.

Sama halnya dengan barang-barang yang mereka beli untuk rumah atau hobi yang lebih mengutamakan kualitas, bukan kuantitas.

6. Waktu Tak Bisa Diulang

Sebagian besar dari kita memiliki beberapa sifat buruk dalam hal menghabiskan waktu.

Misalnya, bermain media sosial sampai lupa waktu dan kewajiban.

Coba bayangkan hidup sebelum era media sosial, di mana orang-orang tetap bisa bahagia.

Mereka menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang lain tanpa perlu mengarang kehidupan yang seolah sempurna.

Jika media sosial dianggap membuat hidup tidak produktif dan menjadikan hidup tidak bermakna, sebaiknya Moms mengurangi penggunaan sosial media.

Sadari bahwa waktu tidak bisa diulang dan sebaiknya digunakan dengan sebaik-baiknya.

Cara Hidup Minimalis

Meditasi di Sofa
Foto: Meditasi di Sofa (Freepik.com/benzoix)

Memilih gaya hidup minimalis, berarti Moms harus bersiap untuk hidup dengan hal-hal yang benar-benar dibutuhkan saja.

Lalu, bagaimana cara hidup minimalis?

Melansir dari Makespace berikut ini cara hidup minimalis yang mudah diterapkan dalam keseharian.

1. Tetapkan Aturan dan Gaya Hidup Minimalis yang Paling Sesuai

Dalam buku berjudul Minimalism: Live a Meaningful Life (2011) yang ditulis oleh Joshua Fields Millburn dan Ryan Nicodemus dijelaskan bahwa arti gaya hidup minimalis berbeda untuk masing-masing orang.

Beberapa orang mendefinisikan gaya hidup minimalis mereka dengan hanya memiliki sejumlah barang tertentu.

Sementara orang lain menjadikan gaya hidup minimalis untuk memaksimalkan ruang terbatas pada huniannya.

Moms dapat memberi perhatian lebih pada pekerjaan, cara pandang kehidupan, gaya hidup, kebutuhan dan keinginan untuk menentukan kehidupan minimalis yang ingin Moms wujudkan.

2. Mulailah dari Hal Kecil

Memulai hidup minimalis tak selalu berarti perubahan besar dan signifikan.

Moms bisa mulai hidup minimalis dari hal-hal kecil seperti bersih-bersih.

Meskipun kita semua benci untuk mengakuinya, ada beberapa barang di rumah yang tentunya tidak pernah digunakan tapi masih saja disimpan dengan berbagai alasan.

Misalnya, barang-barang rusak atau baju-baju yang tidak muat lagi dipakai.

Pada kenyataannya, barang-barang ini adalah ruang yang terbuang, dan minimalis adalah tentang memaksimalkan ruang.

Jadi, langkah pertama adalah memulai dengan membersihkan benda-benda yang tidak digunakan dan tidak memiliki kenangan spesial lalu membuangnya ke tempat sampah.

3. Pakai, Buang, atau Donasikan

Donasi Baju
Foto: Donasi Baju (Freepik.com/zinkevych)

Ingat bagaimana kita belajar bahwa minimalisme adalah tentang mengadopsi mentalitas yang lebih sedikit dan hanya hidup dengan hal-hal yang dibutuhkan?

Maka, untuk menguji mentalitas, Moms bisa menggunakan aturan pakai atau buang.

Saat pertama kali bersih-bersih, Moms mungkin akan menemukan beberapa item yang pernah digunakan namun kini tak lagi berguna atau dipakai.

Nah, jika Moms mengetahui bahwa barang tersebut sudah tidak bisa digunakan atau tidak mau dipakai lagi dalam waktu 6 bulan, sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk membuangnya atau memberikannya ke orang yang membutuhkan.

Jika itu barang musiman, seperti mantel musim dingin atau baju renang, tanyakan pada diri sendiri, apakah Moms akan menggunakannya lagi?

Cobalah untuk berusaha membuang barang-barang yang tidak Moms gunakan dalam tiga bulan terakhir, dan kemudian barang-barang dari bulan lalu.

Baca Juga: 6 Barang Praktis yang Harus Ada di Kamar Mandi Minimalis

Itulah gaya hidup minimalis ala orang Jepang dan bagaimana cara memulainya.

Apakah Moms tertatik untuk mengikuti gaya hidup minimalis tersebut?

  • https://makespace.com/blog/posts/how-to-become-a-minimalist/
  • https://japanahome.com/journal/japanese-minimalism-japan-can-teach-living-simply/
  • https://www.google.co.id/books/edition/Minimalism_Live_a_Meaningful_Life/rTRJAwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb