27 Februari 2018

Membesarkan Anak Adopsi

Tips menghadapi berbagai tantangan saat mengasuh anak angkat
Membesarkan Anak Adopsi

Banyak pasangan memilih untuk mengadopsi anak, entah sejak bayi atau ketika anak sudah berusia di atas lima tahun. Adopsi anak memang bisa menjadi solusi jika Moms dan suami belum dikaruniai anak.

Bahkan dalam banyak kasus, adopsi anak ampuh untuk memancing kehamilan Moms. Namun, membesarkan anak angkat atau anak adopsi menawarkan berbagai tantangan tertentu bagi orangtua. Untuk menjawab tantangan tersebut dengan bijak, Moms bisa mengikuti tips-tips berikut ini.

  1. Memberi tahu jati diri anak

Hal ini bisa jadi dilema besar bagi orang tua angkat. Di satu sisi, memberi tahu anak soal jati dirinya bisa membuat anak berkecil hati. Namun, menjadi anak adopsi tak selalu bermakna negatif. Justru jika anak sudah tahu sejak dini, ia tak akan kaget nantinya.

Menurut seorang dokter spesialis anak dan kejiwaan asal Amerika Serikat, dr. Steven Nickman, jika Moms mengadopsi si kecil dari bayi, Moms bisa memberi tahu jati dirinya pada usia 6-8 tahun.

Di usia ini, ikatan batin Moms dan si kecil sudah terbentuk cukup kuat. Selain itu, anak juga bisa mempersiapkan dirinya jika topik tersebut muncul dalam kehidupannya sehari-hari. Apalagi kalau ada perbedaan fisik yang kentara antara keluarga Moms dengan si kecil.

Memberi tahu anak sejak dini juga bisa membantunya membangun pandangan yang positif soal statusnya sebagai anak adopsi, bukan sebagai sebuah momok atau beban. Kalau anak baru tahu di usia remaja atau dewasa, ia sudah terlanjur memiliki anggapan tertentu soal anak adopsi, misalnya kurang kasih sayang atau tidak diinginkan.

  1. Menghadapi komentar orang lain

Kalau ada orang lain yang mengomentari perbedaan fisik Moms dengan si kecil, tak perlu marah atau menanggapinya secara berlebihan.

Misalnya ada yang bertanya, “Si kecil mirip siapa? Kok wajahnya berbeda dengan orang tuanya?”, beri senyum saja dan jawab, “Memangnya kenapa, kok, bertanya demikian? Mirip atau tidak, kami semua saling mencintai.”

Moms juga bisa mengajarkan anak untuk menjawab dengan tenang kalau teman-teman atau orang lain menanyakan hal tersebut padanya.

  1. Saling menyesuaikan diri pelan-pelan

Terlepas dari usia anak yang Moms adopsi, menambah anggota keluarga baru tentu butuh penyesuaian. Moms mungkin tak langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengan anak.

Hal ini wajar saja karena menjalin ikatan bersama seseorang itu butuh proses. Si kecil juga mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk bisa percaya pada Moms dan suami Anda seutuhnya. Bersabarlah dan jangan terburu-buru. Manfaatkan setiap waktu untuk mengenal satu sama lain lebih jauh.

Selanjutnya, rawat dan didiklah anak adopsi seperti Moms membesarkan anak kandung. Seharusnya tidak ada perbedaan perlakuan hanya karena statusnya adalah anak adopsi. Inilah yang harus terus ditanamkan dalam benak Moms dan suami.

  1. Kalau anak ingin tahu soal orang tua kandungnya

Jika kebijakan adopsi anak membolehkan Moms untuk mengungkap identitas orang tua kandung anak, Moms harus mempersiapkan diri. Pasalnya, pada suatu titik dalam hidupnya, anak akan bertanya-tanya soal orang tua kandungnya.

Moms dan suami sebaiknya tidak terlalu menutup-nutupi keadaan atau bahkan membohongi anak soal asal-usulnya. Sesuaikan dengan kondisi anak saat itu karena perkembangan psikologis tiap anak berbeda-beda.

Bila Moms merasa anak sudah siap mendengar soal orang tua kandungnya, ajak anak bicara dan sebisa mungkin jawab setiap pertanyaan yang diajukan.

(IA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb