21 Maret 2019

Patut Tahu! Ini 3 Fakta Ilmiah tentang Patah Hati

Bisa memengaruhi kesehatan Moms
Patut Tahu! Ini 3 Fakta Ilmiah tentang Patah Hati

Patah hati sering diartikan sebagai rasa sakit hati karena putus cinta atau kehilangan seseorang yang dicintai, baik karena putus pacar, perceraian atau kematian.

Patah hati bisa membuat berbagai reaksi negatif maupun positif terhadap diri seseorang yang mengalaminya.

Jangan pernah meremehkan rasa sakit hati tersebut, karena faktanya ada orang yang sakit bahkan meninggal gara-gara sakit hati.

Sebetulnya bagaimana mekanisme tubuh saat dilanda patah hati? Berikut ini Orami sajikan beberapa fakta ilmiah tentang patah hati.

Baca Juga : Bahaya, Jangan Bertengkar Lewat Chat

1. Berpengaruh Pada Kondisi Kesehatan

Patah hati bisa mengacu pada kondisi medis aktual yang terasa seperti serangan jantung.

Menurut dokter spesialis kardiologi dari Loyola University Health System Amerika Serikat, Dr Sara Sirna, MD.M, hal ini bisa terjadi pada masa-masa yang sangat menegangkan atau emosional tinggi, seperti perceraian dan kematian pasangan. Demikian dipaparkan 

2. Timbulkan Sindrom Patah Hati

Patah hati juga bisa menimbulkan sindrom patah hati, yang dinamakan kardiomiopati takosubo.

Sebenarnya penyebab utamanya tidak diketahui, namun pelepasan hormon adrenalin yang merupakan hormon stres ini merusak jantung.

Orang yang terkena efek ini akan merasakan nyeri dada yang sama seperti serangan jantung.

"Tapi tidak seperti serangan jantung, sindrom patah hati biasanya bersifat reversibel, tanpa efek jangka panjang pada otot jantung. Dalam waktu singkat, jantung akan kembali berfungsi," ujar Sirna.

Baca Juga : 5 Cara Menyelesaikan Konflik dalam Hubungan

3. Berefek Pada Fisik

Dr Sunil Shah, Dosen Senior Kesehatan Masyarakat di St George's University of London, menerangkan bahwa efek patah hati juga akan membuat perubahan pada fisik.

Ada bukti, dari penelitian lain, bahwa berkabung dan berduka menyebabkan berbagai reaksi tubuh yang merugikan termasuk perubahan dalam darah pembekuan darah, tekanan darah, kadar hormon stres dan kontrol detak jantung.

Hal tersebut mengarah pada kemungkinan serangan jantung yang bahkan menyebabkan kematian.

Betapa dahsyatnya efek patah hati, stres yang meningkat ternyata akan menyebabkan sakit fisik.

Untuk Moms yang sedang mengalami maasalah patah hati, segeralah bangkit. Berusahalah menerima keadaan dan mengambil hikmahnya.

Alihkan perhatian Moms dari sakit hati dan lakukanlah aktivitas-aktivitas yang lebih positif. Anda harus berusaha mengakhiri rasa sakit tersebut karena jika terus dibiarkan, akibatnya bisa makin fatal.

(MAG)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb