08 April 2019

Ternyata 3 Hal Ini Tanpa Disadari Bikin Anak Telat Bicara

Hindari berbicara dengan anak dalam dua bahasa
Ternyata 3 Hal Ini Tanpa Disadari Bikin Anak Telat Bicara

Keterlambatan bicara pada anak memang bikin orang tua khawatir, termasuk Moms juga bukan? Untuk mengatasinya, sebaiknya Moms mengunjungi dokter spesialis anak supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

“Umumnya anak berusia 2 tahun bisa memahami dan mengatakan 100 kata,” ujar dr. Luh Karunia W., SpKFR (K), dokter spesialis rehabilitasi medik.

Tapi sebelum ke dokter, Moms juga harus tahu bahwa ada faktor luar yang membuat anak telat bicara. Apa saja?

1. Terlalu sering main gadget

Anak yang terlalu sering berkutat dengan gadget akan mengalami keterlambatan bicara. Hal ini sebabkan karena kurangnya interaksinya dengan orang lain.

Ajaklah anak mengobrol sambil bermain, Moms juga bisa menjelaskan hal-hal yang ada di sekitarnya supaya ia bisa menambah perbendaharaan katanya.

Orang tua tidak bisa menyepelekan hal ini, karena akan berdampak jangka panjang pada anak. Ia bisa kesulitan berkomunikasi dan menjalin pertemanan dengan anak-anak lain.

Baca Juga: Gadget Sebabkan Anak Terlambat Bicara, Benarkah?

2. Menggunakan lebih dari satu bahasa

Apakah di rumah Moms dan Dads sering menggunakan lebih dari satu bahasa saat mengobrol? Jika iya, sebaiknya hentikan melakukan kebiasaan tersebut ya.

Saat mendengar orang tua berbicara tercampur-campur dari beberapa bahasa, anak pun akan bingung harus meniru yang mana.

Lebih baik Moms dan suami juga menggunakan bahasa ibu supaya anak lebih familiar dengan bahasa aslinya, sehingga mempermudahnya kelak untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Baca Juga: Kenali 4 Tanda Anak Terlambat Bicara Berikut Ini!

3. Kurang bereksplorasi

dr. Luh mengingatkan bahwa anak-anak harus melakukan aktivitas sesuai usia mereka. Di usia 1000 hari pertamanya, anak harus banyak main di luar supaya mereka bisa bertemu teman sebaya dan saling berkomunikasi.

“Anak jangan terlalu banyak duduk. Kebanyakan orang tua terlalu protektif pada anaknya, sehingga dilarang ke luar rumah dan tidak boleh ngapa-ngapain. Tidak bermain secara eksploratif juga, seperti misalnya ke kebun binatang,” jelasnya.

Dengan bertemu teman-teman sebaya dan melihat dunia luar, kemampuan komunikasinya pun akan terasah. Moms dan Dads bisa mengenalkan benda-benda asing, sehingga ia jadi penasaran dan mencoba berbagai kosakata baru.

“Orang tua harus ingat kalau perkembangan anak tidak berhenti sampai usia 1 tahun, perkembangan motoriknya harus terus dilatih lebih lanjut,” tutupnya.

(INT)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb