04 Oktober 2023

Disentri pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Disentri amoeba dan shigellosis biasanya disebabkan dari sanitasi yang buruk
Disentri pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Komplikasi Disentri pada Bayi

Komplikasi Disentri pada Bayi
Foto: Komplikasi Disentri pada Bayi (Orami Photo Stock)

Pada kasus disentri pada bayi, ada beberapa hal yang bisa menjadi komplikasi jika tidak ditangani dengan segera.

Mengutip Hospital Care for Children, berikut ini hal-hal yang bisa menjadi komplikasi disentri pada bayi.

1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah komplikasi disentri pada bayi yang paling umum, dan anak-anak harus ditangani segera untuk kasus dehidrasi terlepas dari komplikasi lainnya.

Berikan cairan sesuai dengan rencana perawatan yang sesuai.

2. Penipisan Kalium

Penipisan kalium dapat dicegah dengan memberikan oralit (bila diindikasikan) atau makanan kaya kalium seperti pisang, air kelapa atau sayuran berdaun hijau tua.

3. Demam Tinggi

Jika anak mengalami demam tinggi pada suhu lebih atau sama dengan 39 derajat Celcius yang tampaknya menyebabkan kesusahan, berikan parasetamol dan pertimbangkan infeksi bakteri yang parah.

4. Prolaps Rektum

Ini juga menjadi komplikasi dari disentri pada bayi. Untuk mengatasinya, dorong kembali prolaps rektal dengan lembut menggunakan sarung tangan bedah atau kain basah.

Cara lainnya, siapkan larutan hangat magnesium sulfat jenuh, dan gunakan kompres dengan larutan ini untuk mengurangi prolaps dengan mengurangi edema.

Baca Juga: Bayi Kejang saat Tidur, Apa Penyebabnya?

5. Kejang-kejang

Kejang tunggal paling sering terjadi pada kasus disentri pada bayi. Jika diperpanjang atau berulang, berikan diazepam.

Hindari memberikan diazepam rektal. Selalu periksa adanya risiko kondisi hipoglikemia.

6. Sindrom Uremik Hemolitik

Jika tes laboratorium tidak memungkinkan, curigai terjadinya sindrom uremik hemolitik pada pasien dengan mudah memar, pucat, kesadaran berubah dan keluarnya urin rendah atau tidak ada.

7. Megakolon Toksik

Megakolon toksik merupakan komplikasi disentri pada bayi yang biasanya muncul dengan demam, distensi abdomen, nyeri dan nyeri tekan dengan hilangnya bising usus, takikardia, dan dehidrasi.

Sebagai cara mengatasi komplikasi disentri pada bayi ini, berikan cairan IV untuk menghidrasi tubuh, berikan selang nasogastrik, dan mulai gunakan antibiotik.

Baca Juga: Penasaran Berapa Lama Diare pada Bayi Sembuh? Cari Tahu di Sini!

Cara Mencegah Disentri pada Bayi

Cara Mencegah Disentri pada Bayi
Foto: Cara Mencegah Disentri pada Bayi (Orami Photo Stock)

Sebagai langkah pencegahan disentri pada bayi, Moms perlu memperhatikan higienitas tubuh Si Kecil.

Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi langkah pencegahan disentri pada bayi.

1. Cuci Tangan

Cuci tangan adalah cara terpenting untuk menghentikan penyebaran infeksi.

Orang di sekitar atau mungkin Moms bisa menularkan pada Si Kecil saat sakit dan memiliki gejala.

Praktik cuci tangan dapat mengurangi frekuensi infeksi Shigella dan jenis diare lainnya hingga 35%.

2. Jaga Kebersihan Toilet

Membersihkan dudukan toilet, gagang siram, keran dan bak cuci dengan deterjen dan air panas setelah digunakan, diikuti dengan disinfektan rumah tangga, dapat menjadi langkah pencegahan disentri pada bayi.

Selain itu, hindari menggunakan handuk yang sama untuk lebih dari 1 orang.

3. Perhatikan Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi

Melansir Medical News Today, memperhatikan kebersihan makanan dan minuman juga menjadi langkah untuk mencegah disentri pada bayi.

Minumlah hanya air dari sumber yang terjamin, seperti air kemasan. Perhatikan apakah botolnya masih disegel dengan baik, dan bersihkan bagian atasnya sebelum diminum.

Pastikan makanan yang hendak dikonsumsi benar-benar matang. Shigellosis biasanya hilang dalam waktu seminggu atau lebih dan tidak memerlukan obat resep.

Kebanyakan penderita disentri amuba akan sakit selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Jika Moms mencurigai Si Kecil mengalami disentri amuba, penting untuk segera mendapatkan perhatian medis.

Baca Juga: 10 Makanan Bayi 8 Bulan, Yuk Buat untuk Si Kecil!

Penting diketahui, kelompok dengan risiko disentri adalah orang-orang dengan pekerjaan tertentu.

Termasuk petugas kesehatan dan orang yang mengolah makanan, serta orang yang membutuhkan bantuan kebersihan pribadi serta anak-anak yang masih sangat kecil.

Karena itu, perhatikan terus kebersihan lingkungan agar Si Kecil terhindar dari berbagai penyakit.

  • https://www.nhs.uk/conditions/dysentery/
  • https://www.cdc.gov/shigella/general-information.html
  • https://www.healthline.com/health/digestive-health/dysentery
  • https://rehydrate.org/diarrhoea/tmsdd/6med.htm
  • https://sites.kowsarpub.com/iji/articles/14703.html
  • https://parenting.firstcry.com/articles/15-easy-home-remedies-for-loose-motion-diarrhea-in-infants/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/171193

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb