21 Maret 2024

7 Gejala DBD pada Anak, Kenali Fasenya, Jangan Sampai Kritis

Pastikan DBD pada anak ditangani segera dengan tepat
7 Gejala DBD pada Anak, Kenali Fasenya, Jangan Sampai Kritis

6. Lada Hitam

Lada hitam memiliki sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan antivirus yang bekerja di tingkat sel untuk melawan virus dan menghilangkan infeksi.

Kombinasi lada hitam dan daun tulsi dalam bentuk kadha terbukti sangat efektif. Ambil 3-4 lembar daun tulsi, cuci bersih, dan rebus dengan segelas air.

Setelah mendidih, tambahkan sedikit lada hitam yang memiliki sifat menguntungkan.

Minum ramuan ini secara rutin selama fase penyembuhan untuk mengembalikan vitalitas tubuh.

7. Daun Neem

Daun mimba (neem) telah terbukti dapat meningkatkan jumlah sel darah putih dan trombosit dalam darah.

Senyawa "Nimbin" dan "Nimbidin" yang terdapat dalam daun mimba memiliki efek antiinflamasi, antipiretik, dan antimikroba yang membantu dalam pengobatan DBD.

Moms dapat merebus daun mimba segar dalam air untuk mengonsumsinya.

Selain itu, Moms juga bisa membuat jus dari daun mimba dengan menggiling beberapa daun segar dengan secangkir air.

Tambahkan sedikit madu atau jus lemon sesuai selera.

Dalam pengobatan demam berdarah, bahan-bahan alami ini dapat menjadi alternatif yang efektif untuk meredakan gejala dan membantu pemulihan.

Namun, sebaiknya konsultasikan dengan profesional medis sebelum mencoba pengobatan alami ini ya, Moms.

Baca Juga: Kenali Siklus Hidup Nyamuk dan Cara Membasminya

Cara Mencegah DBD pada Anak

Nyamuk Aedes Aegypti (sciencenewsforstudents.org)
Foto: Nyamuk Aedes Aegypti (sciencenewsforstudents.org)

Hingga kini, belum ada vaksin yang efektif mencegah infeksi virus demam berdarah.

Jika akan berkunjung ke area yang memiliki risiko tinggi terhadap demam berdarah, ada beberapa langkah perlindungan yang dapat Moms lakukan.

Menurut Mayo Clinic, cara paling efektif untuk mencegah DBD pada anak adalah dengan menghindari gigitan nyamuk pembawa virus ini.

Berikut langkah yang bisa dilakukan:

1. Pakai Pakaian Tertutup

Mengenakan pakaian pelindung, terutama saat pergi ke daerah yang dipenuhi nyamuk. Pakai baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu.

2. Gunakan Pengusir Nyamuk

Ini bisa berupa obat nyamuk semprot atau losion yang mengandung minimal 10% konsentrasi DEET (diethyltoluamide).

Moms juga bisa menggunakan kelambu untuk melindungi dari gigitan nyamuk saat tidur.

3. Memberantas Penyebab Nyamuk

Karena nyamuk bertelur di air, maka singkirkan genangan air. Ganti air bersih pada wadah seperti ember dan vas bunga setidaknya seminggu sekali.

4. Menjaga Kebersihan di Rumah

Menjaga kebersihan lingkungan adalah langkah paling utama untuk mencegah perkembangbiakan serangga yang bisa menyebabkan demam berdarah.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Moms lakukan untuk menjaga kebersihan rumah:

  • Jangan biarkan sampah-sampah menumpuk.
  • Bersihkan sudut rumah secara teratur untuk mencegah persembunyian nyamuk.
  • Singkirkan tempat berkembang biak nyamuk. Periksa genangan air di pemandian atau kolam rumah.
  • Tanaman yang tumbuh lebat juga bisa menjadi sarang nyamuk. Hindari menanam banyak tanaman di bulan-bulan ketika penyakit demam berdarah menyebar.

5. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Berikutnya, Moms bisa membantu Si Kecil dalam meningkatkan kekebalan tubuh, dengan beragam cara ini.

  • Adopsi pola makan tinggi protein dapat membantu memperbaiki dan mencegah kerusakan pada trombosit dalam tubuh.
  • Pola makan non-vegetarian berupa daging, telur dan ikan merupakan sumber protein yang kaya.
  • Untuk anak vegetarian bisa berikan kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan produk susu.

Tindakan pencegahan ini dapat membantu mengurangi penyebaran demam berdarah, dan meringankan gejala penyakit.

Baca Juga: 8 Penyebab Bentol Berair pada Kulit Bayi dan Cara Atasinya

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan hingga kini juga terus melakukan upaya pencegahan dengan pemberantasan sarang nyamuk.

Yuk, waspadai penyakit DBD dengan menerapkan program 3M, yaitu: menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat potensial bagi nyamuk untuk bertelur.

Tingkatkan juga pencegahan dengan rutin melakukan fogging di daerah tempat tinggal. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati, ya, Moms!

  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20201203/2335899/data-kasus-terbaru-dbd-indonesia/
  • https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
  • https://www.hopkinsallchildrens.org/patients-families/health-library/healthdocnew/dengue-fever
  • https://www.kemkes.go.id/article/view/16020900002/kendalikan-dbd-dengan-psn-3m-plus.html
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5607393/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8036240/
  • https://www.cdc.gov/dengue/symptoms/family.html
  • https://kidshealth.org/en/teens/dengue.html
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078
  • https://www.healthline.com/health/dengue-fever#diagnosis
  • https://www.healthshots.com/mom-says/home-remedies-for-dengue-fever/
  • https://www.ndtv.com/health/dengue-fever-5-effective-home-remedies-for-dengue-fever-you-must-try-2093034

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb