20 February 2024

Penyebab Kelenjar Getah Bening pada Anak dan Cara Atasinya

Ketahui juga kapan harus membawa Si Kecil ke dokter
Penyebab Kelenjar Getah Bening pada Anak dan Cara Atasinya

Kelenjar getah bening pada anak juga bisa mengalami pembengkakan, lho, Moms!

Menurut Raising Children Network, pembengkakan kelenjar getah bening pada anak bisa terjadi karena berbagai penyebab.

Memang, sebagian besar kasus tersebut tidak berbahaya dan bukan pertanda masalah kesehatan serius.

Namun, Moms tetap perlu mengetahui penyebab kelenjar getah bening pada anak bengkak dan cara mengatasinya.

Hal ini agar Si Kecil bisa kembali sehat dan ceria, sehingga tumbuh kembangnya senantiasa optimal.

Yuk, cari tahu selengkapnya tentang penyebab kelenjar getah bening pada anak bengkak dan cara mengatasinya, Moms!

Baca Juga: 4 Tanda Moms Mengalami Gangguan Kelenjar Getah Bening

Fungsi Kelenjar Getah Bening pada Anak

Si Kecil
Foto: Si Kecil (romper.com)

Mengutip Very Well Health, kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem limfatik tubuh.

Bagian ini meliputi cairan getah bening, pembuluh getah bening, amandel, timus, dan limpa.

Cairan getah bening, termasuk sel darah putih, bertugas untuk melawan infeksi pada tubuh.

Karenanya, apabila terjadi sesuatu yang abnormal pada tubuh, kelenjar getah bening akan langsung berupaya menetralkannya.

Selain itu, kelenjar getah bening juga dapat merespons alergi yang terjadi secara lokal pada kulit atau di dekat telinga, hidung, dan tenggorokan.

Itulah mengapa, kelenjar getah bening pada anak bisa saja membengkak saat Si Kecil digigit serangga.

Faktanya, ada lebih dari 600 kelenjar getah bening di dalam tubuh manusia, termasuk pada Si Kecil.

Beberapa di antaranya terletak di dekat permukaan kulit dan lainnya berada jauh di dalam rongga perut atau dada.

Agar lebih jelas, berikut ini letak beberapa kelenjar getah bening pada tubuh manusia:

  • Occipital (belakang kepala)
  • Preauricular (depan telinga)
  • Postaurikular (di belakang telinga)
  • Submandibular (di bawah rahang)
  • Submental (di bawah dagu)
  • Facial (di area pipi)
  • Serviks anterior (bagian depan leher)
  • Serviks posterior (leher belakang)
  • Supraclavicular (di atas tulang selangka)
  • Popliteal (di belakang lutut)
  • Ketiak (di ketiak)
  • Epitrochlear (di bawah siku)
  • Inguinal (di daerah selangkangan)

Baca Juga: Hindari 5 Makanan Penyebab Kelenjar Getah Bening Ini

Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada Anak

Anak Ileran (barnakuten.nu)
Foto: Anak Ileran (barnakuten.nu)

Perlu Moms ketahui, bahwa kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem limfatik.

Mengutip American Academy of Pediatrics, sistem limfatik adalah peredaran darah terbuka yang merupakan komponen dari sistem kekebalan tubuh.

Hal ini termasuk getah bening, pembuluh limfatik, kelenjar getah bening, limpa, amandel, kelenjar gondok, bercak Peyer, dan timus.

Kelenjar getah bening pada balita biasanya berdiameter 0,5 sampai 1,5 sentimeter atau sebesar biji kacang.

Menurut University of Rochester Medical Center, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening pada anak umumnya terjadi akibat virus atau bakteri.

Kondisi tersebut juga bisa akibat infeksi pada kelenjar getah bening (limfadenitis), eksim, luka bakar, atau gigitan serangga.

Reaksi terhadap konsumsi obat tertentu, seperti antibiotik atau obat kejang, dapat pula menyebabkan kelenjar getah bening pada anak membengkak.

Lebih lanjut, menurut About Kids Health, penyebab kelenjar getah bening pada anak membengkak juga bisa karena hal-hal berikut:

1. Kelenjar Getah Bening Terinfeksi Virus

Kelenjar getah bening pada anak akan membengkak di bagian tubuh tertentu saat melawan infeksi yang berada di dekatnya.

Jika kelenjar getah bening terinfeksi virus, seperti pada radang tenggorokan, bagian ini dapat membesar hingga berukuran 2 cm di area leher.

Kondisi ini biasanya disertai dengan nyeri ringan, karena kelenjar getah bening bereaksi terhadap infeksi dan berupaya menetralkannya.

Pada kasus ini, antibiotik tidaklah diperlukan.

2. Kelenjar Getah Bening Terinfeksi Bakteri

Infeksi bakteri juga dapat menjadi penyebab kelenjar getah bening pada anak membengkak.

Kondisi ini ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening hingga lebih dari 4 cm dan kulit di sekitarnya berubah menjadi merah.

Medis menyebut kondisi ini sebagai limfadenitis.

Anak yang menderita limfadenitis umumnya mengalami gejala demam tinggi, terasa nyeri saat menelan, dan badan lemas.

Kelenjar getah bening bengkak akibat infeksi bakteri hanya bisa diatasi dengan pemberian antibiotik.

Secara umum, obat yang digunakan adalah antibiotik IV. Jenis antibiotik ini diberikan melalui pembuluh darah.

Pada beberapa kasus, dokter juga mungkin akan memberikan antibiotik untuk dikonsumsi secara oral.

Namun, apa pun jenis antibiotik yang diberikan, obat ini wajib dikonsumsi berdasarkan resep dan anjuran dari dokter.

Hindari menggunakan antibiotik sembarangan, karena efektivitasnya akan berkurang dan justru membahayakan kesehatan.

3. Faktor Penyebab Lain

Selain infeksi virus dan bakteri, ada pula faktor lain yang dapat menjadi penyebab kelenjar getah bening pada anak membengkak.

Faktor-faktor tersebut, misalnya gigitan nyamuk atau serangga lainnya dan reaksi alergi.

Selain itu, kelenjar getah bening juga bisa membengkak akibat pertumbuhan sel kanker, seperti dalam kasus leukemia dan limfoma.

Baca Juga: Ini Perbedaan Gejala Infeksi Getah Bening dan Kanker Getah Bening yang Perlu Moms Ketahui

Gejala Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada Anak

Kelenjar Getah Bening pada Anak Bengkak (snt.az)
Foto: Kelenjar Getah Bening pada Anak Bengkak (snt.az)

Pembengkakan kelenjar getah bening pada anak dapat dikenali dengan munculnya benjolan di bagian bawah rahang, belakang leher, ketiak, selangkangan, dada, atau perut.

Nah, benjolan ini terjadi karena sel dan cairan menumpuk di dalam kelenjar getah bening untuk menetralkan penyakit dan infeksi.

Biasanya, gejalanya juga disertai dengan sensasi nyeri, kemerahan, dan terasa hangat pada kelenjar yang membengkak.

Melansir Children's National Hospital, pada anak-anak, adalah normal untuk dapat merasakan beberapa kelenjar getah bening sebagai benjolan kecil yang dapat digerakkan di bawah kulit.

Namun, jika ukurannya lebih besar dan muncul gejala-gejala lain, mungkin hal tersebut pertanda adanya penyakit.

Gejala-gejala yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Benjolan yang membengkak dan membesar di leher, belakang kepala, atau di bagian tubuh lainnya
  • Rasa yang lembut pada kelenjar getah bening, meski benjolannya mungkin terasa tidak menyakitkan
  • Sensasi hangat atau kemerahan pada kulit di atas kelenjar getah bening
  • Demam

Selain itu, gejala lain juga mungkin termasuk:

  • Gangguan pada saluran pernapasan, seperti radang tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk
  • Nafsu makan menurun
  • Pegal-pegal
  • Sakit kepala
  • Kelelahan dan badan lemas
  • Penurunan berat badan
  • Ruam kemerahan di kulit

Perlu diingat, setiap anak mungkin akan mengalami gejala yang berbeda.

Karenanya, penting untuk membawa anak berobat ke dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: 6 Ciri Penyakit Kelenjar Getah Bening yang Jarang Disadari Pasien

Cara Mengatasi Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada Anak

Anak Diperiksa Dokter (Orami Photo Stocks)
Foto: Anak Diperiksa Dokter (Orami Photo Stocks)

Ada beberapa cara mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening pada anak.

Namun, hal tersebut harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasari pembengkakan kelenjar getah bening pada Si Kecil.

Secara umum, berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening pada anak:

1. Perbanyak Istirahat

Pada umumnya, kelenjar getah bening pada anak yang membengkak disebabkan oleh infeksi virus.

Pada kondisi ini, Moms hanya perlu memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

Pembengkakan kelenjar getah bening akibat virus bisa menyusut ke ukuran normal dengan sendirinya dalam waktu 2 hingga 4 minggu.

Pastikan kebutuhan cairan tubuh Si Kecil terus terpenuhi setiap hari.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb