28 January 2025

Kelenjar Getah Bening: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Kenali tanda terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening, di sini!
Kelenjar Getah Bening: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Foto: Orami Photo Stock

Kelenjar getah bening adalah organ kecil di dalam tubuh yang menyerupai kacang.

Organ ini termasuk dalam sistem kekebalan tubuh dan berfungsi membantu tubuh melawan infeksi virus dan bakteri.

Kelenjar getah bening atau limfonodi tersebar di seluruh tubuh, seperti leher, ketiak, selangkangan, sekitar usus, dan di antara paru-paru.

Namun, ada banyak kondisi yang bisa membuat kelenjar ini membengkak.

Melansir dari Mayo Clinic, pembengkakan kelenjar ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, radang tenggorokan, infeksi telinga, hingga mononukleosis.

Nah, jika kondisi ini sudah terjadi, jangan disepelekan dan segera periksakan diri ke dokter!

Baca Juga: 5 Penyakit Musim Pancaroba yang Sering Muncul, Waspada Moms!

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Nyeri Leher
Foto: Nyeri Leher (Freepik.com/wayhomestudio)

Pembengkakan kelenjar getah bening adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan limfosit dan makrofag normal sebagai respon terhadap antigen.

Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang juga berfungsi dalam mempertahankan tubuh dari serangan infeksi oleh patogen.

Sedangkan makrofag adalah salah satu komponen sistem imun yang menelan dan mencerna kuman serta sel yang rusak.

Sementara limfonodi yang membengkak sering kali berhubungan dengan area yang terjangkit penyakit.

Misalnya, infeksi telinga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di dekat telinga.

Sementara seseorang dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas akan melihat pembengkakan kelenjar getah bening di lehernya.

Sebagai tambahan informasi, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dinamani dengan limfadenopati colli.

Penyebab dari kondisi ini bisa sangat beragam.

Mulai dari infeksi seperti:

  • Tuberkulosis
  • Sifilis
  • HIV
  • Cytomegalovirus
  • Infeksi lain di kepala, leher, atau dada
  • Tumor jinak atau ganas (leukemia, limfoma, atau kanker metastasis dari organ lain ke kelenjar getah bening)
  • Dan lain-lain.

Gejala Kelenjar Getah Bening

Leher Bengkak
Foto: Leher Bengkak (Criticalanalysisrn.com)

Kelenjar getah bening berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.

Hal ini karena dalam kelenjar getah bening juga memiliki sel-sel darah putih yang bertugas sebagai sel pertahanan tubuh dalam melawan infeksi.

Untuk mengetahui lebih lanjut, ketahui gejala pembengkakan kelenjar getah bening, yaitu:

1. Bengkak di Beberapa Bagian Tubuh

Tanda umum pembengkakan kelenjar getah bening adalah adanya bengkak di beberapa bagian tubuh.

Di antaranya seperti leher, ketiak, belakang kepala dan beberapa lokasi adanya limfonodi lainnya.

2. Terasa Nyeri

Gejala pembengkakan kelenjar getah bening selanjutnya adalah kelenjar akan sesekali terasa nyeri.

Meskipun tidak terasa sakit, area yang bengkak akan terasa nyeri bila disentuh. Nyeri juga bisa terasa di area kepala.

3. Kemerahan Pada Kulit

Jika Moms Dads melihat atau mengetahui ada benjolan di bagian tubuh, terutama di letak kelenjar getah bening berada.

Cobalah lihat apakah kulit sekitarnya mengalami ruam atau kemerahan.

Jika iya, itulah pertanda kalau kelenjar getah bening mengalami pembengkakan dan peradangan.

4. Demam

Gejala pembengkakan kelenjar getah bening lainnya adalah tubuh menjadi demam.

Demam akibat pembengkakan kelenjar getah bening sebenarnya dapat sembuh dengan seiring waktu.

Namun, perlu diwaspadai jika demam terjadi secara terus menerus.

5. Kehilangan Nafsu Makan

Menurunnya berat badan secara drastis akibat kehilangan nafsu makan juga perlu diwaspadai.

Apalagi jika Moms atau Dads sudah merasakan gejala-gejala lainnya yang mengarah pada pembengkakan kelenjar getah bening.

Dalam beberapa kasus, pembengkakan kelenjar yang mulai tumbuh di dalam perut dapat menyebabkan rasa sakit di daerah perut sehingga menurunkan nafsu makan.

Hal ini juga biasanya berhubungan dengan penyakit yang terjadi akibat infeksi cacing.

6. Mudah Lelah

Kelelahan ketika sehabis melakukan aktivitas berat atau aktivitas harian sangatlah wajar, ya Moms.

Tapi, jika Moms Dads merasa mudah lelah bahkan saat sedang tidak melakukan aktivitas berat maka perlu diwaspadai.

Pembengkakan kelenjar getah bening dapat membuat tubuh mudah lelah dan tidak kunjung membaik.

Penyebab Kelenjar Getah Bening

Sakit Tenggorokan
Foto: Sakit Tenggorokan (Orami Photo Stock)

Pembengkakan kelenjar getah bening sebenarnya merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi atau penyakit.

Namun, kondisi tersebut juga dapat menjadi tanda kelenjar sedang terkena infeksi dan peradangan.

Pembengkakan kelenjar getah bening bisa bersifat terlokalisasi atau menyebar.

Dalam jurnal Lymphadenopathy, sekitar 75% kasus limfadenopati terlokalisasi, dengan 50% di antaranya terjadi di area kepala dan leher.

Pembengkakan kelenjar getah bening umum yang melibatkan dua atau lebih daerah yang tidak bersebelahan, dilaporkan terjadi pada 25% kasus limfadenopati.

Penyebab pembengkakan kelenjar getah bening atau limfadenopati bisa menjadi tantangan dan cukup sulit diterangkan.

Riwayat menyeluruh dan pemeriksaan fisik adalah salah satu langkah terpenting dalam menentukan penyebab pembengkakan kelenjar getah bening.

Secara umum, pembengkakan kelenjar getah bening terjadi sebagai respons terhadap penyakit, infeksi, atau stres.

Limfadenopati yang membengkak adalah salah satu tanda bahwa sistem limfatik sedang bekerja untuk membersihkan tubuh dari penyakit.

Adapun beberapa penyebab terjadinya pembengkakan limfadenopati, dikutip dari jurnal Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations, yaitu:

1. Infeksi Virus

Penyebab pembengkakan kelenjar getah bening yang pertama adalah adanya infeksi yang disebabkan oleh virus.

Pembengkakan limfadenopati karena infeksi virus inilah yang paling umum terjadi.

Beberapa penyakit akibat infeksi virus yang memicu pembengkakan limfadenopati misalnya herpes, cacar air, campak, HIV/AIDS, dan mononukleosis.

Jenis pembengkakan kelenjar getah bening yang diakibatkan oleh infeksi virus ini disebut dengan limfadenopati viral.

2. Infeksi Bakteri

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan memicu adanya pembengkakan kelenjar getah bening adalah radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.

Pembengkakan limfadenopati satu ini disebut dengan limfadenitis bakterial.

3. Infeksi Jamur

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dan menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening adalah Histoplasmosis candidiasis, Coccidiomycosis, dan Tinea cruris.

4. Infeksi Parasit

Penyebab pembengkakan limfadenopati lainnya adalah penyakit akibat infeksi parasit seperti toksoplasmosis, leishmaniasis dan kaki gajah.

5. Riwayat Penyakit

Gangguan autoimun dan penyakit ganas seperti limfoma, leukemia, kanker metastasis, juga termasuk salah satu penyebab terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening.

Umumnya kanker yang menyebar di dalam tubuh dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.

Ketika kanker sudah menyebar ke area limfadenopati, kondisi ini bisa berakibat fatal bahkan dapat menyebabkan kematian.

6. Efek Samping Obat

Efek samping dari obat-obatan tertentu juga menjadi faktor adanya pembengkakan limfadenopati.

Walau efek samping tidak selalu muncul pada semua individu, ini beberapa obat yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening:

  • Obat tekanan darah, seperti captopril, atenolol, dan hydralazine.
  • Antikonvulsan (obat kejang atau epilepsi), seperti karbamazepin, fenitoin, lamotrigin, dan primidone.
  • Beberapa jenis obat lainnya, seperti quinidine, allopurinol, sulindac, dan pyrimethamine.

Berapa Lama Kelenjar Getah Bening Dapat Mengecil?

Benjolan di Leher
Foto: Benjolan di Leher (Istockphoto.com)

Pembengkakan kelenjar getah bening diobati dengan mengatasi kondisi penyebabnya.

Dalam banyak kasus, pembengkakan limfadenopati akan sembuh secara alami dan tanpa intervensi medis. Misalnya pada penyakit infeksi ringan seperti pilek atau flu.

Melansir laman Cleveland Clinic, infeksi seperti ISPA yang menyebabkan kelenjar getah bening membengkak, memakan waktu 10-14 hari untuk benar-benar sembuh.

Artinya, selama periode itu, kelenjar getah bening akan perlahan mengecil hingga akhirnya benar-benar hilang.

Adapun beberapa tips untuk mengurangi pembengkakan kelenjar getah bening, yaitu:

  • Kompres bagian kelenjar getah bening yang membengkak dengan handuk yang dicelupkan ke dalam air hangat secara teratur.
  • Jika menduga pembengkakan limfadenopati akibat adanya infeksi, segera konsultasikan ke dokter dan konsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter.
  • Untuk menghilangkan rasa sakit, bengkak, dan ketidaknyamanan, dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen, asetaminofen, aspirin, atau naproxen.
  • Jika gejala tidak kunjung membaik maka berkonsultasilah dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening di Selangkangan

Selangkangan Bengkak
Foto: Selangkangan Bengkak (Orami Photo Stock)

Limfonodi di selangkangan juga disebut sebagai limfonodi inguinal.

Pembengkakan ini bisa disebabkan oleh cedera atau infeksi kulit, seperti kaki atlet.

Bahkan infeksi menular seksual sampai kanker juga bisa menyebabkan kondisi ini.

Namun, masih ada banyak penyebab pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.

Beberapa di antaranya adalah:

1. Selulitis

Selulitis adalah infeksi kulit yang menyerang lapisan dalam dan jaringan di bawahnya, sering kali terjadi akibat luka atau kerusakan pada kulit yang memungkinkan bakteri masuk.

Menurut American Academy of Dermatology, cellulitis pada kaki atau tungkai bawah dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan sebagai reaksi tubuh terhadap infeksi.

Gejala cellulitis meliputi kemerahan, pembengkakan, rasa hangat, nyeri, demam, menggigil, dan kelelahan.

Jika tidak segera diobati, infeksi ini bisa menjadi serius, sehingga penting untuk mencari bantuan medis jika Moms melihat tanda-tanda tersebut.

2. Infeksi Menular Seksual

Infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore, sifilis, herpes genital, dan HIV dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.

Gejalanya meliputi nyeri, gatal, cairan tidak biasa dari area genital, atau munculnya luka. Namun, banyak IMS tidak bergejala, sehingga penting melakukan tes kesehatan secara rutin.

3. Jock Itch

Jock itch adalah infeksi jamur yang sering menyerang area selangkangan, bokong, dan paha bagian dalam. Infeksi ini disebabkan oleh jamur yang juga menyebabkan kurap.

Selain pembengkakan kelenjar getah bening, gejalanya meliputi rasa gatal yang hebat dan ruam berbentuk cincin.

4. Infeksi Jamur pada Vagina atau Penis

Infeksi akibat pertumbuhan berlebih jamur Candida di vagina atau penis juga bisa memicu pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejalanya meliputi rasa terbakar saat buang air kecil, kulit yang gatal atau iritasi, cairan putih kental berbau, serta kemerahan di area genital.

5. Penyakit Cakaran Kucing

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae dari cakaran atau luka yang dijilat oleh kucing yang terinfeksi.

Jika infeksi terjadi di kaki atau tungkai, dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.

Gejala lain meliputi nyeri atau pembengkakan di dekat luka, demam, kelelahan, sakit kepala, atau kehilangan nafsu makan

6. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Bakteri yang menginfeksi saluran kemih atau kandung kemih dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.

Gejala lain meliputi sering buang air kecil, nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, dan keluarnya urin dalam jumlah kecil. Infeksi ini biasanya memerlukan antibiotik untuk penyembuhan.

7. Cedera atau Infeksi pada Kaki

Luka atau lecet di kaki, seperti dari gigitan serangga atau blister, dapat memungkinkan bakteri masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi.

Infeksi ini sering memicu pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan. Moms yang memiliki kondisi seperti diabetes harus memeriksa kaki secara rutin untuk mencegah infeksi yang tidak disadari.

8. Athlete’s Foot (Infeksi Jamur pada Kaki)

Infeksi jamur ini, yang juga dikenal sebagai tinea pedis, biasanya terjadi di area kaki akibat paparan di tempat lembap seperti kolam renang atau ruang ganti.

Meski jarang, infeksi ini bisa memicu pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan. Gejalanya meliputi kulit gatal, mengelupas, atau retak di antara jari-jari kaki.

9. Kanker Tertentu

Dalam kasus yang jarang, pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan dapat menjadi tanda kanker, seperti kanker testis, ovarium, rahim, atau melanoma di tubuh bagian bawah.

Pada tahap awal, kanker sering tidak memiliki gejala yang jelas. Jika pembengkakan terjadi tanpa penyebab yang pasti, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Kanker Kelenjar Getah Bening

Sakit Leher
Foto: Sakit Leher (Freepik.com/lifestylememory)

Kanker kelenjar getah bening atau limfoma bermula ketika sel kanker menyerang sel darah putih (limfosit) yang berguna untuk melawan infeksi.

Kanker bisa muncul di organ ini melalui 2 cara, yaitu dimulai dari organ itu sendiri atau menyebar dari organ lain.

Nah, jika melalui penyebaran kanker dari organ lain, biasanya masuk ke kanker stadium 4 dan sulit untuk disembuhkan.

Kanker ini memiliki 2 jenis, yaitu limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin.

1. Limfoma Hodgkin

Mengutip dari American Cancer Society, limfoma Hodgkin adalah kanker yang dimulai ketika sel-sel tumbuh di luar kendali.

Kemudian sel kanker tersebut menyebar ke bagian tubuh lainnya termasuk ke kelenjar getah bening.

2. Limfoma Non-Hodgkin

Limfoma Non-Hodgkin adalah kanker yang dimulai di sel darah putih yang dikenal sebagai limfosit atau bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Sayangnya, penyebab dari kanker ini masih belum diketahui secara pasti.

Baca Juga: Demam Kelenjar pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Cara Mengecek Kondisi Kelenjar Getah Bening

Leher Sakit
Foto: Leher Sakit (Orami Photo Stock)

Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia.

Mereka membantu melawan infeksi dan penyakit dengan memproduksi sel-sel yang melawan mikroorganisme dan zat asing dalam tubuh.

Ada beberapa cara untuk memeriksa kondisi kelenjar getah bening, di antaranya:

1. Perabaan

Cara yang paling umum digunakan untuk memeriksa kondisi ini adalah dengan meraba daerah yang terdapat kelenjar getah bening.

Biasanya, kelenjar getah bening terletak di leher, ketiak, dan pangkal paha.

Perabaan limfadenopati yang normal akan terasa kecil, lunak, dan bergerak bebas di bawah kulit.

Namun, jika kelenjar getah bening terasa lebih besar, keras, atau tidak bergerak, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.

2. Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa kondisi kelenjar getah bening.

Tes darah ini dapat menunjukkan adanya peradangan atau infeksi dalam tubuh.

3. Tes Biopsi

Jika kelenjar getah bening terasa lebih besar atau ada gejala lain yang tidak normal, dokter mungkin akan merekomendasikan tes biopsi.

Tes biopsi ini melibatkan pengambilan sampel jaringan kelenjar getah bening untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Ini dapat membantu dokter untuk menentukan apakah kelenjar getah bening mengalami peradangan atau infeksi yang serius.

4. Pemeriksaan dengan Alat

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan dengan alat seperti USG atau MRI untuk memeriksa kondisi kelenjar getah bening secara lebih rinci.

Tes ini dapat membantu dokter untuk melihat apakah ada peradangan atau infeksi dalam kelenjar getah bening atau tidak.

Baca Juga: Fakta dan Mitos Pertumbuhan Gigi Pertama Bayi, Catat Moms!

Menyadari perubahan-perubahan kecil yang terjadi pada tubuh adalah langkah awal untuk mendeteksi berbagai macam kelainan atau penyakit.

Semoga Moms dan Dads tetap sehat selalu!

  • https://www.healthdirect.gov.au/lymph-nodes#
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558918/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK256/
  • https://www.news-medical.net/health/What-is-Lymphadenopathy.aspx
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/swollen-lymph-nodes/symptoms-causes/syc-20353902
  • https://www.healthline.com/health/swollen-lymph-nodes-in-groin
  • https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2016/1201/p896.html#
  • https://www.cancer.org/cancer/hodgkin-lymphoma/about/what-is-hodgkin-disease.html
  • https://www.aad.org/public/diseases/a-z/cellulitis-symptoms
  • https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/15219-swollen-lymph-nodes

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.