Kelenjar Getah Bening: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Kelenjar getah bening adalah organ kecil di dalam tubuh yang menyerupai kacang.
Organ ini termasuk dalam sistem kekebalan tubuh dan berfungsi membantu tubuh melawan infeksi virus dan bakteri.
Kelenjar getah bening atau limfonodi tersebar di seluruh tubuh, seperti leher, ketiak, selangkangan, sekitar usus, dan di antara paru-paru.
Namun, ada banyak kondisi yang bisa membuat kelenjar ini membengkak.
Melansir dari Mayo Clinic, pembengkakan kelenjar ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, radang tenggorokan, infeksi telinga, hingga mononukleosis.
Nah, jika kondisi ini sudah terjadi, jangan disepelekan dan segera periksakan diri ke dokter!
Baca Juga: 5 Penyakit Musim Pancaroba yang Sering Muncul, Waspada Moms!
Limfadenopati Generalisata
Limfadenopati dikenal sebagai pembengkakan kelenjar getah bening.
Kondisi ini dibagi menjadi 2, yaitu limfadenopati lokal (localized, jika hanya satu regio) atau limfadenopati generalisata (generalized, jika lebih dari satu regio).
Melansir dari laman American Family Physician, secara sederhana, limfadenopati generalisata adalah pembesaran kelenjar yang lebih dari 2 kelompok kelenjar getah bening yang tidak bersebelahan.
Penyakit sistemik yang signifikan dari infeksi, penyakit autoimun, hingga keganasan dari kondisi limfoma, kanker darah atau leukemia, dan metastasis.
Penyebab dari limfadenopati generalisata ringan umumnya karena penyakit virus yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Seperti mononukleosis menular hingga akibat penggunaan obat-obatan.
Sementara itu, penyebab limfadenopati generalisata yang parah diakibatkan karena kondisi leukemia, limfoma, dan karsinoma metasis stadium lanjut.
Baca Juga: 11+ Manfaat Buah Kesemek, Baik untuk Jantung dan Penglihatan!
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan limfosit dan makrofag normal sebagai respon terhadap antigen.
Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang juga berfungsi dalam mempertahankan tubuh dari serangan infeksi oleh patogen.
Sedangkan makrofag adalah salah satu komponen sistem imun yang menelan dan mencerna kuman serta sel yang rusak.
Sementara limfonodi yang membengkak sering kali berhubungan dengan area yang terjangkit penyakit.
Misalnya, infeksi telinga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di dekat telinga.
Sementara seseorang dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas akan melihat pembengkakan kelenjar getah bening di lehernya.
Sebagai tambahan informasi, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dinamani dengan limfadenopati colli.
Penyebab dari kondisi ini bisa sangat beragam.
Mulai dari infeksi seperti:
- Tuberkulosis
- Sifilis
- HIV
- Cytomegalovirus
- Infeksi lain di kepala, leher, atau dada
- Tumor jinak atau ganas (leukemia, limfoma, atau kanker metastasis dari organ lain ke kelenjar getah bening)
- Dan lain-lain.
Baca Juga: 7+ Jenis Tanaman Serealia dan Rekomendasi Produk Olahannya
Gejala Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.
Hal ini karena dalam kelenjar getah bening juga memiliki sel-sel darah putih yang bertugas sebagai sel pertahanan tubuh dalam melawan infeksi.
Untuk mengetahui lebih lanjut, ketahui gejala pembengkakan kelenjar getah bening, yaitu:
1. Bengkak di Beberapa Bagian Tubuh
Tanda umum pembengkakan kelenjar getah bening adalah adanya bengkak di beberapa bagian tubuh.
Di antaranya seperti leher, ketiak, belakang kepala dan beberapa lokasi adanya limfonodi lainnya.
2. Terasa Nyeri
Gejala pembengkakan kelenjar getah bening selanjutnya adalah kelenjar akan sesekali terasa nyeri.
Meskipun tidak terasa sakit, area yang bengkak akan terasa nyeri bila disentuh.
Nyeri juga bisa terasa di area kepala.
3. Kemerahan Pada Kulit
Jika Moms Dads melihat atau mengetahui ada benjolan di bagian tubuh, terutama di letak kelenjar getah bening berada.
Cobalah lihat apakah kulit sekitarnya mengalami ruam atau kemerahan.
Jika iya, itulah pertanda kalau kelenjar getah bening mengalami pembengkakan dan peradangan.
Baca Juga: Tukak Lambung: Pengertian, Gejala, dan Cara Mengatasinya
4. Demam
Gejala pembengkakan kelenjar getah bening lainnya adalah tubuh menjadi demam.
Demam akibat pembengkakan kelenjar getah bening sebenarnya dapat sembuh dengan seiring waktu.
Namun, perlu diwaspadai jika demam terjadi secara terus menerus.
5. Kehilangan Nafsu Makan
Menurunnya berat badan secara drastis akibat kehilangan nafsu makan juga perlu diwaspadai.
Apalagi jika Moms atau Dads sudah merasakan gejala-gejala lainnya yang mengarah pada pembengkakan kelenjar getah bening.
Dalam beberapa kasus, pembengkakan kelenjar yang mulai tumbuh di dalam perut dapat menyebabkan rasa sakit di daerah perut sehingga menurunkan nafsu makan.
Hal ini juga biasanya berhubungan dengan penyakit yang terjadi akibat infeksi cacing.
6. Mudah Lelah
Kelelahan ketika sehabis melakukan aktivitas berat atau aktivitas harian sangatlah wajar, ya Moms.
Tapi, jika Moms Dads merasa mudah lelah bahkan saat sedang tidak melakukan aktivitas berat maka perlu diwaspadai.
Pembengkakan kelenjar getah bening dapat membuat tubuh mudah lelah dan tidak kunjung membaik.
Baca Juga: Sering Nyeri di Ulu Hati? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Penyebab Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening sebenarnya merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi atau penyakit.
Namun, kondisi tersebut juga dapat menjadi tanda kelenjar sedang terkena infeksi dan peradangan.
Pembengkakan kelenjar getah bening bisa bersifat terlokalisasi atau menyebar.
Dalam jurnal Lymphadenopathy, sekitar 75% kasus limfadenopati terlokalisasi, dengan 50% di antaranya terjadi di area kepala dan leher.
Pembengkakan kelenjar getah bening umum yang melibatkan dua atau lebih daerah yang tidak bersebelahan, dilaporkan terjadi pada 25% kasus limfadenopati.
Penyebab pembengkakan kelenjar getah bening atau limfadenopati bisa menjadi tantangan dan cukup sulit diterangkan.
Riwayat menyeluruh dan pemeriksaan fisik adalah salah satu langkah terpenting dalam menentukan penyebab pembengkakan kelenjar getah bening.
Secara umum, pembengkakan kelenjar getah bening terjadi sebagai respons terhadap penyakit, infeksi, atau stres.
Limfadenopati yang membengkak adalah salah satu tanda bahwa sistem limfatik sedang bekerja untuk membersihkan tubuh dari penyakit.
Adapun beberapa penyebab terjadinya pembengkakan limfadenopati, dikutip dari jurnal Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations, yaitu:
1. Infeksi Virus
Penyebab pembengkakan kelenjar getah bening yang pertama adalah adanya infeksi yang disebabkan oleh virus.
Pembengkakan limfadenopati karena infeksi virus inilah yang paling umum terjadi.
Beberapa penyakit akibat infeksi virus yang memicu pembengkakan limfadenopati misalnya herpes, cacar air, campak, HIV/AIDS, dan mononukleosis.
Jenis pembengkakan kelenjar getah bening yang diakibatkan oleh infeksi virus ini disebut dengan Limfadenopati viral.
2. Infeksi Bakteri
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan memicu adanya pembengkakan kelenjar getah bening adalah radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
Pembengkakan limfadenopati satu ini disebut dengan Limfadenitis bakterial.
Baca Juga: Fakta dan Mitos Pertumbuhan Gigi Pertama Bayi, Catat Moms!
3. Infeksi Jamur
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dan menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening adalah histoplasmosis candidiasis, coccidiomycosis, dan tinea cruris.
4. Infeksi Parasit
Penyebab pembengkakan limfadenopati lainnya adalah penyakit akibat infeksi parasit seperti toksoplasmosis, leishmaniasis dan kaki gajah.
5. Riwayat Penyakit
Gangguan autoimun dan penyakit ganas seperti limfoma, leukemia, kanker metastasis, juga termasuk salah satu penyebab terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening.
Umumnya kanker yang menyebar di dalam tubuh dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Ketika kanker sudah menyebar ke area limfadenopati, kondisi ini bisa berakibat fatal bahkan dapat menyebabkan kematian.
6. Efek Samping Obat
Efek samping dari obat-obatan tertentu juga menjadi faktor adanya pembengkakan limfadenopati.
Walau efek samping tidak selalu muncul pada semua individu, ini beberapa obat yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening:
- Obat tekanan darah, seperti captopril, atenolol, dan hydralazine.
- Antikonvulsan (obat kejang atau epilepsi), seperti karbamazepin, fenitoin, lamotrigin, dan primidone.
- Beberapa jenis obat lainnya, seperti quinidine, allopurinol, sulindac, dan pyrimethamine.
Baca Juga: Kenali Fungsi Testis pada Pria dan Cara Menjaga Kesehatannya
Berapa Lama Kelenjar Getah Bening Dapat Mengecil?
Pembengkakan kelenjar getah bening diobati dengan mengatasi kondisi penyebabnya.
Dalam banyak kasus, pembengkakan limfadenopati akan sembuh secara alami dan tanpa intervensi medis.
Misalnya pada penyakit infeksi ringan seperti pilek atau flu.
Adapun beberapa tips untuk mengurangi pembengkakan kelenjar getah bening, yaitu:
- Kompres bagian kelenjar getah bening yang membengkak dengan handuk yang dicelupkan ke dalam air hangat secara teratur.
- Jika menduga pembengkakan limfadenopati akibat adanya infeksi, segera konsultasikan ke dokter dan konsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter.
- Untuk menghilangkan rasa sakit, bengkak, dan ketidaknyamanan, dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen, asetaminofen, aspirin, atau naproxen.
- Jika gejala tidak kunjung membaik maka berkonsultasilah dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: Benjolan Kecil seperti Jerawat di Payudara, Berbahayakah?
Penyebab Kelenjar Getah Bening di Selangkangan
Limfonodi di selangkangan juga disebut sebagai limfonodi inguinal.
Pembengkakan ini bisa disebabkan oleh cedera atau infeksi kulit, seperti kaki atlet.
Bahkan infeksi menular seksual sampai kanker juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Namun, masih ada banyak penyebab pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Kaki atlet
Kondisi ini merupakan infeksi jamur yang dimulai dengan gejala ruam bersisik di antara jari kaki.
2. Infeksi Jamur di Selangkangan
Infeksi jamur ini menyebabkan ruam merah dan gatal di selangkangan dan berisiko pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
3. Infeksi Jamur di Vagina atau Penis
Infeksi ini disebabkan karena pertumbuhan jamur Candida yang berlebihan.
4. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Kondisi ini umum dialami banyak orang terutama wanita dan dapat memengaruhi bagian manapun dari saluran kemih.
5. Selulitis
Infeksi kulit ini kerap terjadi di kaki bagian bawah dan menyebabkan kemerahan hingga pembengkakan.
6. Balanitis
Iritasi kulit di kulup dan kepala penis kondisi ini sering terjadi pada mereka yang belum disunat.
7. Prostatitis
Pembengkakan kelenjar prostat oleh infeksi bakteri atau cedera.
8. Sistitis
Radang kandung kemih yang diakibatkan dari ISK hingga penggunaan produk pembersih yang mengiritasi.
9. Gonore
Gonore biasanya tidak menimbulkan gejala, namun menyebabkan keluarnya cairan secara tiba-tiba dan buang air kecil yang sangat sakit.
10. Sifilis
Kondisi infeksi menular seksual yang menimbulkan luka yang dikenal dengan chancre.
11. HIV
Kondisi yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh hingga menjadi penyebab pembengkakan limfadenopati di selangkangan.
Kanker Kelenjar Getah Bening
Kanker kelenjar getah bening atau limfoma bermula ketika sel kanker menyerang sel darah putih (limfosit) yang berguna untuk melawan infeksi.
Kanker bisa muncul di organ ini melalui 2 cara, yaitu dimulai dari organ itu sendiri atau menyebar dari organ lain.
Nah, jika melalui penyebaran kanker dari organ lain, biasanya masuk ke kanker stadium 4 dan sulit untuk disembuhkan.
Kanker ini memiliki 2 jenis, yaitu limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin.
1. Limfoma Hodgkin
Mengutip dari American Cancer Society, limfoma Hodgkin adalah kanker yang dimulai ketika sel-sel tumbuh di luar kendali.
Kemudian sel kanker tersebut menyebar ke bagian tubuh lainnya termasuk ke kelenjar getah bening.
2. Limfoma Non-Hodgkin
Limfoma Non-Hodgkin adalah kanker yang dimulai di sel darah putih yang dikenal sebagai limfosit atau bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Sayangnya, penyebab dari kanker ini masih belum diketahui secara pasti.
Baca Juga: Demam Kelenjar pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Apa Itu Demam Kelenjar?
Demam kelenjar atau glandular fever adalah penyakit yang berbeda dengan limfoma.
Tapi, tidak menutup kemungkinan kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi menjadi limfoma.
Demam kelenjar atau glandular fever adalah penyakit demam yang disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening di leher. Penyebabnya adalah virus epstein barr.
Umumnya, demam kelenjar dapat diatasi oleh tubuh tanpa obat (self limiting disease).
Pada individu yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, virus ini dapat menyebabkan mutasi pada sel limfosit.
Mengutip dari Medical News Today, demam kelenjar bisa hilang dalam 2 sampai 4 minggu.
Namun, bisa juga berlangsung lama hingga 6 bulan. Sebaiknya kondisi ini dikonsultasikan ke dokter, ya Moms.
Baca Juga: Perbedaan Penyakit Gondok dan Gondongan Pada Anak
Cara Mengecek Kondisi Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia.
Mereka membantu melawan infeksi dan penyakit dengan memproduksi sel-sel yang melawan mikroorganisme dan zat asing dalam tubuh.
Ada beberapa cara untuk memeriksa kondisi kelenjar getah bening, di antaranya:
1. Perabaan
Cara yang paling umum digunakan untuk memeriksa kondisi ini adalah dengan meraba daerah yang terdapat kelenjar getah bening.
Biasanya, kelenjar getah bening terletak di leher, ketiak, dan pangkal paha.
Perabaan limfadenopati yang normal akan terasa kecil, lunak, dan bergerak bebas di bawah kulit.
Namun, jika kelenjar getah bening terasa lebih besar, keras, atau tidak bergerak, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
2. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa kondisi kelenjar getah bening.
Tes darah ini dapat menunjukkan adanya peradangan atau infeksi dalam tubuh.
3. Tes Biopsi
Jika kelenjar getah bening terasa lebih besar atau ada gejala lain yang tidak normal, dokter mungkin akan merekomendasikan tes biopsi.
Tes biopsi ini melibatkan pengambilan sampel jaringan kelenjar getah bening untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Ini dapat membantu dokter untuk menentukan apakah kelenjar getah bening mengalami peradangan atau infeksi yang serius.
4. Pemeriksaan dengan Alat
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan dengan alat seperti USG atau MRI untuk memeriksa kondisi kelenjar getah bening secara lebih rinci.
Tes ini dapat membantu dokter untuk melihat apakah ada peradangan atau infeksi dalam kelenjar getah bening atau tidak.
Baca Juga: Fakta dan Mitos Pertumbuhan Gigi Pertama Bayi, Catat Moms!
Menyadari perubahan-perubahan kecil yang terjadi pada tubuh adalah langkah awal untuk mendeteksi berbagai macam kelainan atau penyakit.
Semoga Moms dan Dads tetap sehat selalu!
- https://www.healthdirect.gov.au/lymph-nodes#
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558918/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK256/
- https://www.news-medical.net/health/What-is-Lymphadenopathy.aspx
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/swollen-lymph-nodes/symptoms-causes/syc-20353902
- https://www.healthline.com/health/swollen-lymph-nodes-in-groin
- https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2016/1201/p896.html#
- https://www.cancer.org/cancer/hodgkin-lymphoma/about/what-is-hodgkin-disease.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.