17 Agustus 2023

Biografi Mus Mulyadi, Maestro Musik Keroncong dari Surabaya

Raja musik keroncong yang meninggal akibat diabetes
Biografi Mus Mulyadi, Maestro Musik Keroncong dari Surabaya

Foto: instagram.com/erick_mus

Menciptakan Karya-karya Pertamanya

Selama dua tahun di Singapura, mereka berjuang tanpa mendapatkan kesempatan untuk tampil.

Mereka menghadapi masa-masa sulit, menjadi gelandangan, merasa lapar, dan mengalami keterpurukan tanpa memiliki makanan, pekerjaan, atau uang.

Namun, dengan tekad dan kesabaran yang tinggi, mereka akhirnya mulai melihat perubahan nasib.

Setelah mengalami masa pengangguran, Mus Mulyadi belajar menciptakan lagu, dan dari usahanya muncul lagu-lagu seperti Sedetik Dibelai Kasih, Jumpa dan Bahagia, dan Kr. Jauh di Mata.

Seiring berjalannya waktu, mereka berhasil menghasilkan 10 lagu.

Mereka membentuk sebuah band yang diberi nama "The Exotic" dengan personel Jerry Souisa sebagai pemain lead guitar, Arkan pada rhythm guitar, Jeffry Zaenal (Abidin) mengisi posisi drum, dan Mus Mulyadi sebagai pemain bass sekaligus vokalis.

Mus kemudian menawarkan karya-karya ini kepada Life Record di Jurong pada tahun 1969.

Mereka berhasil menciptakan dua album Pop dan Keroncong dalam format vinyl.

Dalam desain sampul album ini, Mulyadi mulai menggunakan nama Mus Mulyadi sebagai nama resminya, di mana tambahan kata "Mus" diambil dari bagian nama ibunya.

Di Singapura, Mus berhasil memperoleh 2.800 Dolar Singapura untuk dua album piringan hitam.

Setelah mengumpulkan uang tersebut, Mus Mulyadi dan ketiga rekannya kembali ke Indonesia.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Mainan Alat Musik untuk Anak, Banyak Manfaatnya!

Awal Mula Menjadi Musisi Solo

Album Mus Mulyadi
Foto: Album Mus Mulyadi (Spotify.com)

Pada tahun 1971, Mus Mulyadi merekam album solo di Remaco dengan didukung oleh kelompok musik A. Riyanto dan Empat Nada Band.

Kemudian, Riyanto mengundangnya untuk bergabung dengan Empat Nada Band.

Dibawah bimbingan Riyanto, konsep Empat Nada sebagai band pengiring tetap yang selama ini mereka jalani di Remaco diubah menjadi sebuah band independen yang memiliki identitas sendiri.

Dengan perubahan ini, band baru mereka diberi nama Favourite's Group.

Mus Mulyadi kemudian memilih mengundurkan diri dari Favourite's Group untuk berfokus pada karier penyanyi solo.

Kemudian, Mus Mulyadi memutuskan untuk mencoba menyanyikan lagu-lagu keroncong pop, dan hasilnya luar biasa sukses dan meraih popularitas yang besar.

Dari sini, ia mendapat gelar "Buaya Keroncong" yang menjadi julukannya.

Ketika tampil di luar negeri, seperti di Belanda atau Amerika, ia dikenal sebagai "The King of...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb