18 April 2024

Mengenal Perang Jamal dan Perkembangan Sejarah Islam

Perang Jamal terjadi antara pihak Ali bin Abi Thalib dan Aisyah
Mengenal Perang Jamal dan Perkembangan Sejarah Islam

Foto: Orami Photo Stock

Banyak Korban Syahid Berguguran

Terjadinya Perang Unta
Foto: Terjadinya Perang Unta (Syakal.iainkediri.ac.id)

Pada hari Kamis pertengahan bulan Jumadil Akhir, Perang Jamal meletus. Sebelum pertempuran dimulai, Sahabat Ali membacakan salah satu mishaf dan berharap perang tidak jadi dilakukan.

Namun, pihak Aisyah tidak mau mendengarkannya. Salah seorang sahabat Ali bin Abi Thalib justru terbunuh, dan pasukannya juga dihujani menggunakan anak panah.

Akhirnya, Ali mengatakan kepada pasukannya bahwa perang sudah boleh dilakukan dengan beberapa ketentuan.

Mereka tidak boleh menyerang terlebih dahulu, tidak boleh membunuh yang terluka, tidak boleh melukai anak-anak dan wanita, serta ketentuan lainnya.

Sedangkan, Aisyah telah siap di atas unta dengan pakaian besi yang lengkap.

Ibnu Katsir menyebut kurang lebih dari sepuluh ribu orang dari kedua belah pihak Perang Jamal menjadi korban.

Abu Khatsamah dari Wahab bin Jarir meriwayatkan bahwa jumlah pasukan Basrah yang terbunuh mencapai 2500 orang.

Sedangkan riwayat lain menyebutkan bahwa jumlah korban dalam Perang Jamal berkisar antara 2500-6000 orang.

Di sisi lainnya lagi, pasukan Ali ibn Abi Thalib RA kehilangan 400-600 sebagai korban.

Bahkan dua tokoh sahabat, Thalhah dan Zubeir yang oleh Rasulullah SAW dijamin masuk surga, meninggal dunia.

Thalhah mendapatkan serangan anak panah di kakinya. Ia dirawat di salah satu rumah warga di Basra karena mengalami pendarahan yang hebat.

Akhirnya, Thalhah meninggal karena telah kehabisan banyak darah.

Sementara Zubair, melarikan diri dengan kembali ke Madinah setelah perang Jamal selesai.

Namun, Amru bin Jurmuz yang mengetahui bahwa Zubair melarikan diri mengikutinya kembali ke Madinah. Amru pun membunuh Zubair di tengah perjalanan.

Baca Juga: 11+ Ide Nama Bayi Perempuan Islami dari Istri Nabi Muhammad SAW

Akhir Perang Jamal

Akhir Perang Jamal
Foto: Akhir Perang Jamal (Pexels/Miroshnichenko)

Perang itu sendiri dimenangkan oleh Ali bin Abi Thalib. Ali beserta pengikutnya kemudian mengurusi para korban, menyolati, dan menguburkannya.

Ketika itu, Aisyah segera turun dari pelana unta setelah perang selesai. Ia pun dibuatkan tenda di sekitar tempat peperangan.

Usai tinggal di Basra selama beberapa hari, Ali memulangkan Aisyah ke Madinah dengan penuh penghormatan.

Perang Jamal yang terjadi membuka mata Aisyah karena banyak provokator yang sengaja menyelendup baik ke pihak Ali maupun Aisyah hingga perang tak terelakkan.

Sejak kejadian tersebut, Aisyah menghabiskan umurnya untuk beribadah dan mengajarkan hadits kepada para penuntut ilmu di Madinah.

Ia menjauhkan diri dari hiruk pikuk percaturan politik yang terus bergejolak sampai akhir hayatnya.

Ia juga banyak merenung dan menyesali perbuatannya karena ikut terlibat dalam peperangan.

Ada pun dampak dari Perang Jamal, yaitu banyaknya korban syahid yang berjatuhan dan kerugian materil lainnya.

Padahal, seharusnya perang ini dapat dihindari, tetapi karena adanya provokasi, perang Jamal terjadi.

Itulah informasi singkat mengenai Perang Jamal dalam sejarah agama Islam yang dapat Moms ceritakan pada anak. Semoga bermafaat, ya.

  • https://www.selasar.com/perang-jamal/
  • http://p2k.unugha.ac.id/id3/1-3050-2947/Perang-Jamal_34663_unugha_p2k-unugha.html
  • https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24863/1/AHMAD%20RIDHAWI.pdf
  • https://id.wikishia.net/view/Perang_Jamal

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb