5+ Contoh Puisi Hari Pendidikan Nasional, Penuh Inspirasi!
Menyambut Hari Pendidikan Nasional, Si Kecil mendapatkan tugas membaca puisi Hari Pendidikan Nasional?
Jika iya, Moms bisa melihat artikel ini hingga akhir untuk menemukan beberapa contoh puisi Hari Pendidikan Nasional.
Hari Pendidikan Nasional Indonesia diperingati setiap tanggal 2 Mei, Moms.
Biasanya, terdapat ragam kegiatan yang dilakukan untuk memperingatinya, salah satunya adalah lomba membaca puisi Hari Pendidikan Nasional.
Umumnya, puisi yang dibacakan memiliki tema pendidikan atau tema khusus puisi Hari Pendidikan Nasional yang bisa menumbuhkan rasa motivasi belajar pada Si Kecil.
Nah, bagi Moms dan Dads yang hendak membantu Si Kecil dalam menyelesaikan tugasnya, simak contoh puisi Hari Pendidikan Nasional di sini, yuk!
Baca Juga: 15 Program Bank Tabungan Pendidikan Anak, Yuk Persiapkan!
Contoh Puisi Hari Pendidikan Nasional
Berikut ini terdapat beberapa contoh puisi Hari Pendidikan Nasional yang bisa Moms jadikan referensi untuk tugas Si Kecil.
1. Puisi Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara
Hari ini adalah hari berharga
Hari di mana kegelapan mulai sirna perlahan
Karena yang terbelakang berusaha maju
Dengan membaca dan menulis
2 Mei adalah hari kelahiranmu
Engkau yang sabar membimbing belajar
Agar Indonesia tak selalu dalam kegelapan
Dengan belajar lebih mendalam
Ing ngarsa sung tuladha
Di depan menjadi panutan
Ing madya mangun karsa
Di tengah memberi semangat
Tut wuri handayani
dan di belakang mendukung
Inilah sloganmu
Yang memotivasi pendidikan Indonesia
2. Puisi Hari Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan Nasional
Jika kau lihat bendera merah putih berkibar di halaman sekolah
Belum tentu di sana ada orang Indonesia
Jika kau dengar Pancasila dibacakan berulang-ulang
Belum tentu semua yang mendengarnya punya Tuhan Yang Maha Esa
Jika kau lihat Pak Guru pakai sepeda Kumbang,
Itu pasti kau sedang mimpi bertemu Oemar Bakri
Jika kau lihat anak sekolah memakai seragam,
Pastikan tubuhnya tak tampak oleh umum
Jika kau lihat guru memukul muridnya, itu biasa
Jika kau lihat sekolah-sekolah negeri dan swasta jauh berbeda,
Itu karena sekarang pendidikan pun menjadi ladang bisnis
Jika kau lihat Politisi berjanji tentang pendidikan murah dan cerdas
lihatlah, pendidikan pun di dramatisir
Baca Juga: Ki Hajar Dewantara: Biografi, Perjuangan, dan Karya-karyanya
3. Puisi Buku
Buku
(Andika Risky)
Buku
Kau hanyalah benda yang terdiam
kau hanyalah barang yang ringan
tapi dibalik dirimu..
Terdapat ilmu yang bermanfaat
Kuukir ribuan kata-kata
Yang terukir dibadanmu
Yang terdiam
Ku ratapi hidup denganmu
Walaupun kau tidak dapat bicara
Kau ajarkanku…
apa itu sebuah kehidupan
Yang bisa mengubah hidupku
Ntah bagaimana jika dirimu tidak ada
Dunia ini akan menangis
Karena kau adalah guru yang terdiam
4. Puisi Pesan dari Guru
Pesan dari Guru
(Ruhama)
Kulihat dari kejauhan Ia memarkir sepeda tuanya
Kulihat keringat berkilap di dahinya
Kudengar suara napasnya yang terengah-engah
Kucium aroma keringat yang berbaur dengan parfumnya
Tersungging senyum manis dari bibirnya
Bibir yang selalu mengucap kata-kata mutiara
Bibir yang tak henti mendoakan siswanya
Bibir yang mengeluarkan ilmu untuk diajarkan kepada siswanya
Suatu hari, Ia pernah berkata,
“Anak-anakku, kita memang hidup di desa
Terpencil.. Jauh dari ramainya ibu kota
Tapi… Jangan pernah kalian merasa kerdil
Bangkitlah… Bergeraklah… berjuanglah…
Hancurkan kebodohanmu
Raih cita-citamu
Bangkit dari tidurmu dan gapai mimpi indah itu
Aku memang orang tua yang sudah sepuh
Tapi, cintaku pada kalian takkan pernah lusuh”
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.