3 Cara Mengendalikan Diri saat Bertengkar dengan Suami
Moms, pasti pernah bertengkar dengan suami, bukan? Rasanya ingin menumpahkan isi kepala kepada suami agar dia memahami perasaan kita. Atau rasanya ingin menangis saja dan mendiamkan suami sampai dia tahu kesalahannya.
Kedua sikap ini sebaiknya dihindari saat terlibat pertengkaran dengan suami, karena bukannya menyelesaikan masalah namun justru menimbun masalah menjadi lebih rumit.
Di dalam pernikahan, menemukan konflik itu adalah hal yang wajar terjadi. Suami dan istri tidak mungkin akan selalu akur dan romantis, terkadang mereka menemukan pendapat yang berbeda hingga beradu argumen.
Terkadang juga, pertengkaran pun terjadi. Ketika emosi sedang memuncak, sangat berisiko untuk saling menyakiti. Untuk itu, setiap suami dan istri harus tahu mengontrol emosinya.
Nuniek Tirta, seorang konselor dan inisiator dari #Startup Community berbagi cara mengelola hubungan suami istri tetap harmonis lewat Kulwap Orami Community pada Kamis (7/2).
Nuniek mengatakan, kunci hubungan suami dan istri yang harmonis tak hanya membutuhkan cinta namun juga komitmen dan kerja sama.
“Dalam pernikahan, cinta saja tidak cukup. Adanya kerja sama dan komitmen itu juga penting. Ketika pernikahan sedang dalam masa-masa terpuruk, komitmen itu yang membuat kita dan pasangan tidak menyerah dengan keadaan,” ujar Nuniek.
Jika pertengkaran tak dapat dihindari, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar Moms bisa mengendalikan diri. Apa saja? Yuk kita lihat di bawah ini!
Baca Juga: Bertengkar dengan Pasangan, Yuk Cari Tahu Cara Memperbaiki Hubungan Berdasarkan Zodiak
1. Lebih Baik Diam
Foto: elitedaily
Menurut Nuniek, mengontrol emosi saat bertengkar dengan pasangan adalah hal yang paling sulit. Dalam masa-masa seperti ini, diam akan lebih baik daripada melanjutkan argumen yang bisa menyakiti hati pasangan.
“Saat benar-benar sedih, marah, dan kecewa pada pasangan, lebih baik diam daripada menyakiti hati pasangan dengan kata-kata yang akan disesali di kemudian hari. Beri waktu untuk bisa berpikir jernih, lalu menyusun kata sebaik mungkin melalui tulisan yang diberikan pada pasangan,” ungkap Nuniek.
Cara ini lebih efektif untuk menyelesaikan pertengkaran dengan suami daripada hanya marah yang berujung pada mengeluarkan kata-kata kasar. Ingat Moms, mulutmu adalah harimaumu. Kata-kata yang sudah terucap bisa menyakiti hati orang lain, dan tidak ada cara untuk menariknya kembali.
2. Boleh Curhat, Asal….
Foto: vogue
Saat bertengkar dengan suami atau punya masalah dalam rumah tangga, mungkin ada keinginan untuk curhat dengan orang lain. Alasannya, karena ingin didengarkan dan diberi bantuan untuk menyelesaikan masalah. Tapi sebelum curhat, coba ingat hal ini, ya, Moms.
“Jika sedang menghadapi masalah, ceritakan hanya dengan orang yang benar-benar kamu percaya bisa membantu mengatasi masalahmu. Kalau memang hanya sekadar ingin berbagi perasaan, tunggu sampai masalahnya selesai,” ujar Nuniek.
Jadi, memang sebaiknya masalah rumah tangga jangan dibawa keluar rumah atau diceritakan kepada orang lain melainkan harus diselesaikan terlebih dulu.
Baca Juga: Pelajari 5 Posisi Bercinta Setelah Bertengkar Ini
3. Kritik Tindakan, Bukan Sifat Pasangan
Foto: elitedaily
Ketika suami melakukan kesalahan, wajar saja kalau Moms punya keinginan untuk memberikan kritikan. Kita pun sebaiknya mau untuk menerima kritik dari suami.
Tidak masalah jika mengkritik tindakannya, namun jangan mengkritik kepribadiannya. Tindakan dan kepribadian adalah dua hal yang berbeda.
Mungkin kita bisa meminta suami agar mengubah tindakannya, tapi jangan memaksa suami untuk mengubah kepribadiannya. Seseorang tidak akan mengubah sifatnya jika tidak datang dalam diri sendiri.
Moms, jadi intinya ketika bertengkar dengan suami, usahakan untuk dapat mengontrol emosi agar apa yang kita lakukan tidak akan membuat hubungan rumah tangga menjadi retak. Bertengkar secara sehat bisa lho Moms.
(DG)
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.