
Mata adalah salah satu indra manusia yang penting. Dengan mata kita bisa melihat berbagai hal. Kesehatan mata pun perlu dijaga dengan baik agar jangan sampai mengalami permasalahan.
Beberapa mitos tentang hal-hal pemicu penyakit mata yang terlanjur berkembang di pola pikir masyarakat membuat gejala salah kaprah. Yuk cari tahu apakah mitos tersebut benar-benar terjadi atau tidak!
Ingatkah Anda waktu kecil sering dimarahi orang tua karena menonton televisi terlalu dekat?
Anggapan ini hanya mitos belaka. Faktanya, duduk terlampau dekat dengan televisi hanya akan mengakibatkan sakit kepala tidak sampai merusak daya penglihatan.
Penurunan kualitas penglihatan akibat memaksa membaca di tempat yang gelap hanyalah cerita mitos. Mata yang dipaksakan kinerjanya hanya akan berefek cepat lelah.
Membaca dengan minim cahaya membuat segala instrument mata bekerja ekstra demi menghasilkan sebuah visualisasi.
Baca Juga : Bukan Hanya Karena Kurang Tidur, Ini Penyebab Lainnya Mata Bengkak
Tidak ada bukti nyata merujuk pada cerita ketergantungan sebab kontak lensa ataupun kacamata.
Fungsi alat bantu lihat sebenarnya hanya untuk mengoreksi fokus sinar cahaya yang memasuki mata, sehingga cahaya tersebut jatuh tepat di retina.
Kenyataannya, kekuatan fokus mata mengalami perubahan sepanjang kita hidup.
Sesungguhnya sebagian besar kasus kebutaan dapat diobati. Kewaspadaan individu terhadap kesehatan mata merupakan langkah awal pencegahan kebutaan.
Sedari dini dianjurkan untuk menemui ahli mata ketika kita mengalami penurunan kualitas penglihatan seperti rabun, pandangan berkabut atau seakan ada kilatan cahaya yang mengganggu penglihatan.
Jadi, jangan mudah percaya terhadap mitos yang beredar. Lebih baik, rutinlah mengecek kesehatan mata ke dokter mata serta merawat kesehatan mata kita.
Sumber : meetdoctor.com
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.