09 April 2019

Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ibu Selama Masa Nifas?

Moms butuh persiapan untuk melewati masa ini
Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ibu Selama Masa Nifas?

Setelah melahirkan, seorang ibu akan mengalami masa nifas. Masa nifas adalah masa saat tubuh ibu melakukan pemulihan setelah melahirkan. Masa nifas terhitung sejak seorang ibu melahirkan hingga enam minggu setelahnya.

Banyak perubahan yang akan terjadi pada ibu di masa ini. Perubahan tersebut berkaitan dengan pemulihan organ yang berperan selama masa kehamilan, seperti rahim, serviks, dan vagina. Jadi, apa yang terjadi pada tubuh ibu selama masa nifas?

Pendarahan Hebat dan Lokia

Pada masa ini, seorang ibu akan mengalami pendarahan hebat. Tapi tenang Moms, pendarahan ini justru harus terjadi. Pada masa nifas ini, darah yang disebut lochia atau lokia keluar dari vagina.

Di awal masa nifas, lokia yang keluar cukup banyak, seperti saat sedang menstruasi hebat. Warna darahnya pun pekat dan gelap.

Seiring dengan berjalannya waktu, warna darah akan semakin memudar dan mengencer. Persis seperti proses menstruasi, tapi dalam durasi yang lebih lama.

Darah tersebut berasal dari pembuluh darah yang terbuka ketika plasenta terlepas dari dinding rahim.

Setelah proses melahirkan, rahim kembali menyusut dan pembuluh darah yang terbuka tersebut pun akan menutup.

Jika Moms mengalami robekan saat proses persalinan, kemungkinan besar, darah yang keluar juga berasal dari luka tersebut.

Baca Juga: Menutup Luka Operasi Cesar, Pilih Metode Jahit, Lem atau Staples?

Stimulasi Akan Membantu Organ Reproduksi Kembali Pulih

Proses pemulihan ini juga akan sangat terbantu dengan menyusui dan pemijatan di area rahim.

Pemijatan dan menyusui bisa membantu tubuh mengeluarkan hormon oksitosin yang membantu rahim cepat pulih kembali.

Karena itu, saat menyusui, Moms mungkin akan merasakan kram atau nyeri di bagian rahim.

Saat menyusui, hormon oksitosin dilepas tubuh dan membuat rahim mengalami kontraksi. Kontraksi ini yang membuat rahim cepat kembali ke ukuran normal.

Untuk kasus tertentu, rahim tidak berkontraksi dengan baik setelah proses persalinan.

Hal tersebut bisa berdampak buruk karena akan membuat darah terus keluar yang disebut pendarahan pasca melahirkan.

Baca Juga: Ternyata Ini 6 Penyebab Kematian Ibu Setelah Melahirkan

Hal yang Dibutuhkan Ibu untuk Pemulihan Pasca Melahirkan

Saat memasuki masa nifas, yang Moms butuhkan adalah pembalut khusus masa nifas. Pembalut khusus ini punya ukuran yang lebih tebal dari pembalut biasanya.

Pembalut ini memang dirancang khusus untuk menampung darah dalam jumlah banyak. Setelah darah yang keluar semakin sedikit, Moms bisa menggantinya ke pembalut biasa.

Selama masa nifas, Moms juga disarankan untuk sering buang air kecil. Setelah melahirkan, Moms akan lebih tidak sensitif ketimbang sebelumnya untuk urusan buang air kecil.

Moms bisa saja merasa tidak kebelet padahal kandung kemih sudah hampir penuh.

Nah, Moms harus rajin-rajin ke toilet untuk buang air kecil. Jika kandung kemih terus dibiarkan penuh, bukan tidak mungkin Moms malah akan terkena penyakit lain.

Baca Juga: Mengapa Ada Darah Haid yang Menggumpal? Ternyata Ini Alasannya!

Selain itu, kandung kemih yang penuh membuat rahim sulit berkontraksi. Itu artinya, pendarahan akan lebih banyak dan proses pemulihan juga jadi terhambat.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah beristirahat. Jika kelelahan, Moms bisa mengalami masa nifas yang lebih lama.

Nah, itu hal penting yang perlu Moms ketahui terkait masa nifas setelah persalinan. Semoga membantu!

(AND)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb