27 April 2016

Bagaimana Membangun ‘Relationship’ dengan Uang Anda

Let’s fall in love with your own money
Bagaimana Membangun ‘Relationship’ dengan Uang Anda

Selain pasangan, ternyata Anda juga harus membangun hubungan yang baik dan sehat dengan uang Anda. Jika tidak, Anda juga bisa mengalami ‘pertengkaran’ dengan uang Anda sendiri, misalnya kebutuhan tak bisa tercukupi karena budget yang kurang. Bagaimana cara membangun hubungan baik dengan uang Anda? Here’s how.

  1. Sadari peran uang dalam kehidupan Anda. Saat mengeksplor peran uang, mungkin fakta yang akan didapatkan adalah uang biasanya mengontrol hidup Anda. Apa yang Anda beli, seperti makanan, pakaian, hiburan, pendidikan sampai siapa yang menjadi rekan menghabiskan waktu biasanya ditentukan oleh kondisi keuangan kita. Langkah awal dari mengontrol uang Anda adalah dengan mengeksplor alam bawah sadar Anda terhadap penggunaan uang.
  2. Eksplor emosi Anda berkaitan dengan spending. Emosi bisa jadi pemicu yang mengarahkan bagaimana pola Anda menghabiskan uang. Misalnya, membeli mobil mahal Anda secara kredit menggunakan uang yang seharusnya bisa untuk masa pensiun bisa mengarahkan perasaan bersalah dan ketakutan menghadapi masa depan dengan dana pensiun yang jumlahnya sedikit.
  3. Hidup sesuai dengan kondisi kemampuan. Overspending adalah penyebab stress nomor satu. Saat kita sedang stress, bisa membuat keputusan yang buruk. Misalnya, membeli gaun mahal untuk nge-date bisa menjadi pemicu investasi yang buruk selama sebulan.
  4. Mengenal uang Anda lebih dekat. Kondisi budget, kebiasaan belanja, dan pola investasi harusnya di-review seminggu sekali. Saat sesuatu berjalan salah, temukan mengapa. Dengan mengerti penyebabnya akan membuat perubahan nilai investasi Anda. Berikan hadiah jika Anda meraih keberhasilan. Tapi pastikan Anda telah menyediakan dana ini sebelumnya.
  5. Jika ingin berinvestasi, mintalah saran pada orang terdekat, seperti keluarga atau teman. Ada banyak sekali investor yang mengonsultasikan investasinya pada keluarga atau teman. Namun jangan terima saran mereka mentah-mentah, karena Anda juga harus melakukan riset apakah yang mereka sarankan itu benar.
  6. Jika ingin mempekerjakan financial planner, pilih yang juga bisa berperan sebagai life coach. Karena selain menerima nasihat tentang keuangan, seseorang juga harus selalu merasa bahagia . Planner dan life coach ini haruslah bisa mengawinkan antara tujuan finansial dengan tujuan prinbadinya, termasuk nilai-nilai dan passion yang dianutnya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb