Benarkah Anak yang Terlambat Bicara Gampang Tantrum?
Konon, anak yang terlambat bicara lebih mudah tantrum, kata ahli.
Tantrum tidak hanya terjadi saat keinginan anak tidak dipenuhi oleh orang tuanya. Sejak lama, para ahli menduga ada hubungan antara keterlambatan bicara pada anak dengan tantrum.
Dikutip dari situs web Science Daily, sebuah studi yang dipimpin oleh Elizabeth Norton, Ph.D., Direktur Laboratorium Language, Education and Reading Neuroscience (LEARN) di Northwestern University menemukan anak terlambat bicara gampang tantrum.
Anak dianggap terlambat bicara bila pada usia 24 bulan baru bisa mengucap 50 kata atau kurang dan tidak pernah mengucap gabungan dua kata.
Temuan studi oleh para ahli di Northwestern University itu adalah anak dengan keterlambatan bicara dua kali lebih sering mengalami tantrum dibandingkan anak usia sebayanya yang memiliki kemampuan bicara lebih baik.
Baca Juga: Waspadai Gangguan Mental Jika Balita Sering Melakukan 5 Kebiasaan Ini Saat Tantrum
Dalam studi yang dimuat di Journal of Applied Developmental Psychology tentang anak terlambat bicara lebih gampang tantrum, para peneliti menyurvei lebih dari 2.000 orang tua dari anak usia 12 hingga 38 bulan.
“Umumnya, orang tua memahami bahwa anak balita akan tantrum saat mereka kelelahan atau frustrasi. Tetapi, tidak banyak orang tua yang mengerti bahwa frekuensi tantrum parah yang lebih tinggi bisa mengindikasikan masalah mental di kemudian hari, seperti kecemasan, depresi, dan masalah perilaku,” terang Norton.
Berikut beberapa informasi penting yang orang tua perlu ketahui tentang lebih mudah tantrumnya anak yang terlambat bicara.
Jenis-jenis Tantrum
Foto: babychick.com
Secara umum, tantrum terbagi ke dalam dua kategori: tantrum ringan dan parah.
Tantrum ringan ditandai dengan anak berteriak dan merengek, sedangkan anak yang mengalami tantrum parah akan menangis kencang, berteriak, menendang, memukul – anak terlihat sangat marah.
Pada kasus anak terlambat bicara yang gampang tantrum, Si Kecil akan memperlihatkan tanda-tanda tantrum parah dengan frekuensi yang cukup sering.
Baca Juga: Anak Tantrum Sampai Menyakiti Diri Sendiri, Bagaimana Mengatasinya?
Kaitan Antara Tantrum Parah dengan Kesehatan Mental
Foto: babycentre.com
Norton mengatakan, anak yang mengalami tantrum parah nantinya berisiko mengalami masalah kesehatan mental.
Banyak studi yang memperlihatkan gangguan bahasa dan kesehatan mental pada anak (usia sekolah) sering muncul secara bersamaan.
Oleh karena itu, Norton melihat pentingnya mengidentifikasi risiko kedua masalah tersebut secara bersamaan pada anak di usia dini, sehingga dapat segera memberikan penanganan yang tepat.
Keterlambatan Bicara Berisiko Memicu Gangguan Belajar pada Anak
Foto: ABC.net
“Sekitar 40 persen anak yang terlambat bicara menjadi bermasalah dengan bahasa di kemudian hari,” kata Norton.
Keterlambatan bicara dan kesehatan mental yang muncul secara bersamaan dapat menjadi masalah bahasa yang berkelanjutan, yang akan memengaruhi kemampuan akademik anak di kemudian hari.
Dengan mengetahui bahwa anak yang terlambat bicara lebih gampang tantrum, Moms dan Dads dapat lebih peka dalam mengamati tantrum Si Kecil.
Bila pada saat yang sama anak menunjukkan tanda-tanda terlambat bicara, segeralah berkonsultasi dengan ahlinya.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.