Rekomendasi Dokter

Mencari dokter memang gampang-gampang susah. Tidak jarang, kita butuh referensi atau rekomendasi dokter untuk bisa mendapatkan dokter terbaik sesuai dengan kebutuhan.

Sebelum mencari referensi atau rekomendasi dokter, sebaiknya Moms cari tahu dulu cara memilih dokter yang tepat berikut ini seperti dirangkum dari MediFind.

1. Pilih Dokter sesuai Keahliannya

Sebelum memulai proses mencari dokter terbaik, penting untuk mengevaluasi jenis dokter yang Moms cari dan sejauh mana keahlian mereka.

Untuk memulai proses evaluasi, nilailah faktor-faktor di bawah ini.

  • Kondisi dan keahlian. Dengan lebih dari 7.000 kondisi kesehatan yang mengganggu pasien saat ini, satu dokter tidak dapat menjadi ahli dalam setiap penyakit. Jika Anda sudah menerima diagnosis, pastikan dokter memiliki pengalaman dan keberhasilan dalam merawat pasien dengan kondisi Anda.
  • Spesialisasi dokter. Menentukan dokter spesialis yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri. Moms bisa mencari berdasarkan hal yang mungkin menjadi penyebab utama keluhan yang Moms rasakan. Moms juga bisa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter umum untuk kemudian diberikan rujukan ke dokter spesialisnya.

2. Cari Referensi

Rujukan pribadi dari teman atau anggota keluarga terpercaya dapat membantu, asalkan dokter sesuai kebutuhan Moms. Lakukan diskusi terperinci dengan orang yang merujuk dokter dan tanyakan tentang pengalaman mereka, apakah positif atau negatif.

3. Cek Asuransi

Jika Moms menggunakan asuransi, pastikan juga provider kesehatan tempat dokter tersebut praktik dicover asuransi Moms. Untuk mengetahuinnya, Moms bisa melakukan pengecekan di website asuransi yang Moms miliki.

Moms juga perlu memastikan apakah konsultasi yang Moms lakukan nanti dicover asuransi atau tidak. Setiap asuransi punya kebijakan tersendiri yang perlu Moms pastikan.

Pastikan juga berapa limit yang Moms miliki untuk setiap kedatangannya. Hindari memilih dokter dengan biaya perawatan yang jauh di atas limit jika Moms sedang berhemat.

4. Persempit Pilihan Anda dan Buat Evaluasi Akhir

Sekarang, Moms mungkin memiliki daftar pendek dokter potensial yang memiliki pengalaman dan pengetahuan dan yang mungkin atau mungkin tidak dalam jaringan asuransi Anda.

Mulai kurangi daftarnya sedikit lagi dengan menilai kriteria berikut:

  • Sertifikasi keahlian. Dokter bisa mendapatkan sertifikasi untuk satu atau lebih disiplin ilmu. Ketika seorang dokter menjadi bersertifikat dalam spesialisasi, ini berarti mereka menyelesaikan pelatihan khusus dan lulus ujian untuk spesialisasi di mana mereka mencari sertifikasi.
  • Afiliasi rumah sakit. Setiap prosedur yang memerlukan kunjungan ke rumah sakit akan dilakukan di rumah sakit yang berafiliasi dengan dokter yang Moms pilih. Sebaiknya Moms cari tahu tentang track record rumah sakit tersebut.
  • Pengalaman dan pendidikan tambahan. Pilih dokter yang memiliki pengalaman yang cukup untuk memberikan perawatan terbaik.
  • Pengalaman praktik. Beberapa orang merasa tidak nyaman dirawat oleh dokter baru. Jika Moms mencari penyedia layanan kesehatan yang memiliki pengalaman merawat kondisi tertentu, pertimbangkan dokter dengan pengalaman yang cukup.
  • Jenis kelamin. Moms mungkin merasa lebih nyaman dengan dokter pria atau wanita. Misalnya untuk dokter kandungan, Moms mungkin lebih nyaman dengan dokter wanita.
  • Lokasi. Jika memungkinkan, pilihlah lokasi praktik dokter yang tidak jauh dari tempat tinggal Moms. Perjalanan singkat tentu akan terasa lebih nyaman ketimbang perjalanan yang memakan waktu.

5. Siapkan Pertanyaan saat Kunjungan

Proses evaluasi tidak berakhir begitu Moms mengunjungi dokter. Selama kunjungan, perhatikan keramahan staf, durasi kunjungan dokter, dan faktor-faktor lain yang penting bagi Moms.

Moms juga bisa menyiapkan pertanyaan untuk ditanyakan pada dokter saat konsultasi. Kebanyakan pasien lupa hendak menanyakan apa saat berhadapan dengan dokter.

Sebaiknya buat catatan kecil tentang apa yang akan Moms tanyakan. Moms bisa melakukan sedikit riset untuk menyusun pertanyaan.

6. Cari Second Opinion

Untuk kondisi yang jarang terjadi dan tindakan yang cukup besar, Moms sebaiknya mencari second opinion.

Itulah beberapa tips untuk menemukan dokter terbaik sesuai kebutuhan Moms. Moms juga bisa mencari tahu rekomendasi dokter di kanal Rekomendasi Dokter Orami.

Spesialisasi Dokter

Di kanal ini, Moms akan menemukan rekomendasi dokter berdasarkan keahlian dan lokasi praktik mereka.

Moms bisa menemukan rekomendasi berbagai dokter spesialis di kota-kota besar, seperti Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Salatiga, Purwokerto, Kudus, Jogjakarta, Surabaya, Mojokerto, Malang, Sidoarjo, Madiun, Denpasar, Samarinda, Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Makassar, Manado, Medan, Padang, Batam, Jambi, Palembang, hingga Bandar Lampung.

Berdasarkan keahlian, Moms akan menemukan rekomendasi dokter untuk spesialisasi berikut ini.

1. Dokter Anak

Dokter spesialis anak (Sp.A), disebut juga dengan pediatris, adalah dokter yang memiliki spesialisasi dalam mendiagnosis dan menangani pasien berusia 0–18 tahun. Umumnya semua penyakit yang terjadi pada anak, baik masalah fisik, perilaku, hingga kesehatan mental, akan dirujuk ke dokter spesialis anak.

2. Dokter Kandungan

Sesuai gelarnya, dokter spesialis kandungan dan ginekologi (Sp.OG) memiliki keahlian khusus di 2 bidang, yaitu keahlian seputar kehamilan dan proses melahirkan (obstetri) dan keahlian seputar kesehatan reproduksi (ginekologi).

Bidang obstetri melayani semua hal seputar kehamilan dan melahirkan, baik yang normal maupun yang bermasalah. Sementara itu, bidang ginekologi melayani keluhan terkait kesehatan reproduksi, misalnya masalah menstruasi dan menopause.

3. Dokter Mata

Dokter spesialis mata (Sp.M) atau optalmologis adalah dokter yang memiliki keahlian dalam menangani masalah kesehatan mata. Selain melakukan pemeriksaan mata, dokter spesialis mata juga dapat memberikan resep obat atau kacamata, dan juga melakukan operasi mata.

Masalah kesehatan mata yang biasa ditangani oleh dokter spesialis mata antara lain adalah masalah penglihatan, gangguan kelopak mata, iritasi mata, kelilipan yang tidak kunjung hilang, atau penyakit mata terkait usia, seperti katarak.

4. Dokter Kulit

Dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK) merupakan dokter yang khusus mendiagnosis dan menangani masalah kesehatan kulit dan kelamin, baik yang dialami pria maupun wanita.

Ada banyak sekali penyakit yang berkaitan dengan kulit dan kelamin. Namun, beberapa masalah kesehatan yang umumnya ditangani oleh dokter spesialis kulit dan kelamin adalah alergi kulit, infeksi jamur, herpes, kanker kulit, dan berbagai infeksi menular seksual.

5. Dokter Andrologi

Spesialis Andrologi merupakan ilmu kedokteran yang menangani permasalahan kesehatan pria, khususnya pada masalah yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan sistem urin pria. Adapun kasus-kasus yang ditangani Andrologi, seperti Infertilitas pria, Disfungsi ereksi, Hipogonadotropik-Hipogonadism, KB pria, Male aging, Mikropenis, Ejakulasi dini, Antibodi antisperma, dan Andropause.

6. Dokter Gigi

Dokter gigi adalah dokter yang khusus menangani masalah kesehatan gigi dan mulut. Ada beragam masalah kesehatan gigi yang biasanya ditangani oleh dokter gigi, mulai dari gusi berdarah, gigi sensitif, gigi berlubang, hingga masalah bau mulut kronis.

Sama halnya dengan dokter umum, dokter gigi juga bisa menempuh pendidikan spesialisnya sendiri, di antaranya adalah spesialis bedah mulut, spesialis gigi anak, spesialis ortodonti, spesialis penyakit mulut, dan spesialis prostodonsia (gigi palsu).

7. Dokter Gigi Anak

Spesialis Kedokteran Gigi Anak merupakan spesialisasi yang berfokus menangani masalah kesehatan gigi pada anak, mulai dari usia bayi hingga remaja. Spesialis ini juga membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan gigi dan mulut pada anak yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan pada rongga mulut dan mencegah penyakit pada gigi anak.

8. Psikolog

Psikolog merupakan tenaga ahli bidang kesehatan mental yang berfokus untuk mempelajari tingkah laku dan proses mental seseorang termasuk mencari tahu penyebab, gejala dan cara mengobatinya (psikoterapi). Seorang psikolog mendiagnosis masalah yang dialami lewat kepribadian, tingkah pola, perilaku dan kebiasaan, cara berbicara dan lewat cerita yang dicurahkan. Namun, seorang psikolog tidak dapat memberikan resep obat untuk pasiennya

9. Akupuntur

Akupunktur Medik merupakan cabang ilmu kedokteran fisik yang memanfaatkan pengetahuan dan teknik rangsang akupunktur, yang sudah teruji secara ilmiah sesuai dengan kaidah ilmiah yang terstandarisasi (Evidence Based Medicine) dan pada penerapan klinisnya, cabang spesialisasi kedokteran ini mencakup upaya promotif, preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif serta paliatif.

10. Dokter Hewan

Dokter hewan disebut juga dengan medik veteriner. Dokter hewan bertugas mencegah, memeriksa, mengobati, dan melakukan perawatan pada hewan dari penyakit. Jenis hewan yang ditangani bisa hewan besar (sapi, kuda, kambing, kerbau, babi), hewan kecil (anjing, kucing), unggas (ayam, itik, angsa, puyuh), hewan eksotik (ular, hamster, kura-kura, iguana), satwa liar (reptil, primata), satwa harapan (rusa, kelinci), satwa akuatik (ikan), ataupun hewan laboratorium (rodensia). Jika ada hewan yang terluka, mengalami patah tulang, maka dokter hewan akan melakukan operasi.

Itulah tips memilih dokter dan penjelasan mengenai spesialisasi dokter. Jangan lupa untuk menemukan rekomendasi dokter sesuai kebutuhan Moms di kanal ini, ya.

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb