Penyebab Anak Demam setelah Imunisasi dan Cara Mengatasinya
Demam setelah imunisasi sering kali menjadi kekhawatiran bagi banyak orang tua yang baru saja membawa anak mereka untuk divaksinasi.
Meskipun demam bisa menimbulkan kecemasan, kondisi ini sebenarnya merupakan tanda bahwa sistem imun anak sedang bekerja membangun pertahanan terhadap penyakit yang divaksinasi.
Imunisasi merupakan upaya pencegahan penularan penyakit dengan memberikan kekebalan dalam tubuh.
Baca Juga: Simak 11 Penyebab Bayi Demam di Kepala, Bisa Cuaca Panas!
Penyebab Demam setelah Imunisasi
Demam saat vaksin sudah sangat umum dialami, lho Moms.
Sebab, bahan yang digunakan untuk dapat menghasilkan sistem kekebalan tubuh ini bisa berupa bagian dari virus atau bakteri yang sudah dilemahkan.
Pemberian imunisasi sangat bermanfaat untuk membantu mencegah penyebaran penyakit dan menurunkan risiko terinfeksi berbagai penyakit yang dapat mengakibatkan kematian maupun kecacatan.
Namun, masih banyak orang tua yang khawatir akan efek imunisasi karena seringkali timbul demam setelah imunisasi.
Padahal akibat dari penyakit yang akan muncul karena tidak diimunisasi jauh lebih membahayakan dibandingkan hanya efek demam yang dihasilkan.
Demam setelah imunisasi yang muncul biasanya hanya sekitar 1-2 hari setelah penyuntikan.
Demam ini terjadi karena ketika vaksin disuntikkan ke dalam tubuh akan menciptakan kondisi tertentu dengan mendorong sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi dan limfosit-T (sel imun).
Reaksi inilah yang sering menyebabkan adanya reaksi sistemik salah satunya berupa demam.
Berikut penyebabnya.
1. Respon Imun
Mengutip dari penelitian di JMIR Mhealth and Uhealth, demam setelah imunisasi bisa karena aktivitas respon imun.
Vaksin dirancang untuk merangsang sistem imun agar mengenali dan melawan patogen tertentu.
Aktivasi ini sering kali menghasilkan respons demam, yang menunjukkan bahwa tubuh sedang mengembangkan kekebalan.
Demam berfungsi sebagai mekanisme fisiologis yang meningkatkan fungsi imun, meningkatkan aktivitas limfosit dan sel imun lainnya pada suhu yang lebih tinggi (38°C hingga 39°C).
2. Komponen Vaksin dan Jenis Vaksin Tertentu
Bahan dalam vaksin, seperti protein atau adjuvan, dapat memicu reaksi yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh.
Respons ini merupakan bagian dari proses alami tubuh untuk membangun kekebalan terhadap penyakit.
Jenis vaksin tertentu juga bisa menyebabkan demam.
Misalnya, insiden demam lebih tinggi dilaporkan setelah vaksinasi pneumokokus dan DTaP (difteri, tetanus, dan pertusis) dibandingkan dengan vaksin lain.
3. Faktor Genetik
Mengutip studi di jurnal Human Vaccines & Immunotherapeutics, genetik bisa berpengaruh juga terhadap kondisi anak yang demam setelah imunisasi.
Anak-anak yang memiliki saudara yang pernah mengalami demam pasca vaksinasi cenderung lebih mungkin mengalami reaksi serupa.
Hal ini menandakan adanya faktor keturunan, Moms.
4. Usia dan Faktor Risiko Lainnya
Faktor seperti usia saat anak menerima vaksin juga dapat berpengaruh pada insiden demam pasca-vaksinasi.
Anak-anak yang divaksinasi setelah usia 15 bulan mungkin memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan mereka yang divaksinasi lebih awal.
Selain itu, usia ibu dan ras juga telah dikaitkan dengan variasi respons demam di antara anak-anak.
Baca Juga: Catatan Imunisasi Si Kecil Hilang? Begini Solusinya, Moms
Tips Mengatasi Demam Setelah Imunisasi pada Anak

Setelah Moms mengetahui penyebab demam setelah imunisasi, begini cara mengatasinya, Moms.
1. Berikan banyak cairan
Jika anak berusia di bawah 6 bulan, perbanyak berikan ASI.
Jika anak sudah lebih dari 6 bulan, anda dapat berikan cairan berupa air putih, jus buah, susu, dan kuah sop.
2. Gunakan pakaian tipis
Pakaikan pakaian yang tipis. Sebaiknya Moms tidak memberikan berlapis-lapis pakaian atau selimut tebal pada anak karena akan membuatnya makin kepanasan.
3. Berikan obat penurun demam
Berikan obat penurun demam yang dijual bebas, misalnya parasetamol 15 mg/kg berat badan setiap 3 - 4 jam bila diperlukan.
Maksimal pemberian parasetamol adalah 6 kali dalam 24 jam.
4. Kompres
Langkah mengatasi demam setelah imunisasi pada anak selanjutnya adalah mengompres dengan air hangat lipatan ketiak dan selangkangan selama 10-15 menit untuk menguapkan panas keluar melalui pori-pori kulit.
5. Boleh tetap mandi
Anak tetap boleh mandi dengan air hangat atau cukup diseka dengan air hangat untuk membersihkan tubuhnya.
6. Bawa ke dokter
Jika demam tidak menurun selama 2 hari dan suhu badan anak mencapai 390C sebaiknya bawa anak anda ke dokter.
Kapan Anak yang Demam setelah Imunisasi Perlu Dibawa ke Dokter?

Meskipun demam setelah imunisasi umumnya tidak berbahaya, orang tua harus memantau reaksi parah seperti:
- Pembengkakan berlebihan di tempat suntikan
- Demam berkepanjangan (lebih dari tiga hari)
- Tanda-tanda reaksi alergi (misalnya, pembengkakan wajah atau kesulitan bernapas).
Jika gejala yang mengkhawatirkan muncul, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
Secara keseluruhan, demam setelah imunisasi adalah bagian normal dari respons imun dan biasanya hilang tanpa pengobatan.
Demam berfungsi sebagai indikator bahwa vaksin bekerja efektif untuk membangun kekebalan terhadap penyakit yang ditargetkan.
Semoga dengan penjelasan di atas Moms tidak perlu lagi khawatir atau ragu untuk melengkapi imunisasi anak.
Berikan imunisasi secara lengkap dan sesuai jadwal untuk perlindungan optimal anak dari penyakit yang membahayakan!
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7227709/
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6658305/
- https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/immunization-reactions/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.