Dongeng Semut dan Kepompong, Mengajarkan tentang Kebaikan
Dongeng Semut dan Kepompong adalah salah satu cerita yang sarat makna dan cocok dibacakan untuk anak-anak.
Moms bisa mengajak Si Kecil untuk membacanya sebelum tidur atau sebagai materi pembelajaran yang menyenangkan di rumah.
Dongeng Semut dan Kepompong

Berikut dongeng Semut dan Kepompong yang menarik untuk disimak.
Suatu pagi yang cerah di hutan, seekor semut berjalan mencari makanan.
Saat melewati sebuah pohon, semut melihat seekor kepompong tergantung diam di ranting.
Semut pun berhenti dan memandang kepompong itu.
“Kasihan sekali kamu,” kata semut sambil tertawa kecil.
“Kamu hanya bisa diam tergantung di sana. Tidak bisa berjalan, berlari, apalagi mencari makanan sepertiku. Betapa membosankan hidupmu.”
Kepompong hanya diam. Ia tidak bisa membalas perkataan semut.
Semut pun pergi meninggalkan kepompong sambil tersenyum bangga karena merasa dirinya lebih hebat.
Beberapa hari kemudian, hujan deras turun membasahi hutan.
Tanah menjadi becek dan berlumpur.
Pagi itu, semut kembali berjalan seperti biasa untuk mencari makanan.
Ia tidak menyadari bahwa tanah di depannya sangat licin dan berlumpur.
Saat semut melangkah, tiba-tiba kakinya terjebak dalam lumpur yang lengket.
Semakin ia berusaha keluar, tubuhnya justru makin tenggelam.
Semut mulai panik dan ketakutan. Ia berteriak minta tolong, tapi tidak ada yang mendengarnya.
Tiba-tiba, seekor kupu-kupu cantik terbang mendekat.
“Kamu terjebak di lumpur ya? Apa kamu butuh bantuan?” tanya kupu-kupu itu.
Semut menoleh dan sangat terkejut. “Kamu... kamu kepompong yang dulu aku ejek!” katanya dengan suara malu.
“Iya, aku memang dulu kepompong. Tapi sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu,” jawabnya sambil tersenyum.
“Aku tidak marah padamu, dan aku akan menolongmu.”
Kupu-kupu segera terbang mencari ranting kecil dan menjulurkannya ke arah semut.
Semut memanjat ranting itu dengan susah payah dan akhirnya berhasil keluar dari lumpur.
“Terima kasih banyak,” kata semut dengan wajah tertunduk.
“Maaf ya, aku dulu mengejekmu. Aku sadar sekarang bahwa semua makhluk punya waktunya masing-masing untuk berubah.”
Kupu-kupu tersenyum lembut. “Tidak apa-apa. Yang penting sekarang kamu selamat.”
Sejak hari itu, semut dan kupu-kupu menjadi teman baik.
Semut pun belajar bahwa tidak baik meremehkan orang lain, dan bahwa kebaikan bisa datang dari siapa saja, bahkan dari mereka yang pernah disakiti.
Baca Juga: Dongeng Kancil dan Kura-kura, Berikut Pesan Moralnya!
Pesan Moral dalam Dongeng Semut dan Kepompong

Berikut pesan moral dalam dongeng Semut dan Kepompong yang bisa Moms jelaskan sambil membacakan dongengnya atau dijadikan bahan diskusi ringan bersama anak.
1. Jangan Suka Mengejek Teman
Dalam cerita ini, semut mengejek kepompong karena tidak bisa bergerak.
Tapi ternyata, kepompong berubah menjadi kupu-kupu yang cantik dan bisa terbang.
Dari sini, anak-anak bisa belajar bahwa mengejek teman itu tidak baik, karena semua orang punya kelebihan masing-masing.
Baca Juga: Dongeng Pangeran Kodok, Dari Katak Menjijikkan Jadi Pangeran
2. Bersikap Baik kepada Siapa Saja
Walau dulu semut pernah mengejeknya, kupu-kupu tetap menolong semut saat terjebak di lumpur.
Hal ini menunjukkan bahwa bersikap baik itu penting, bahkan kepada orang yang pernah membuat kita sedih.
3. Maafkan dan tolong teman yang pernah berbuat salah
Kupu-kupu tidak marah meski dulu diejek.
Ia justru membantu semut keluar dari lumpur.
Dari cerita tersebut, anak-anak bisa belajar untuk memaafkan teman dan tetap berbuat baik.
Baca Juga: Dongeng Kancil dan Semut, Baca Bersama Anak Yuk, Moms
Itulah dongeng Semut dan Kepompong yang sarat pesan moral dan menarik untuk dibaca bersama Si Kecil.
- https://www.google.co.id/books/edition/Dongeng_Anak_Dunia/HHqIBAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=dongeng+semut+dan+kepompong&pg=PA42&printsec=frontcover
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.