31 Juli 2023

Mengenal Enuresis, Kondisi Anak Tidak Mampu Mengontrol Pipis

Ketahui penyebab, gejala, dan pengobatan enuresis di sini!
Mengenal Enuresis, Kondisi Anak Tidak Mampu Mengontrol Pipis

Enuresis (inkontinensia urine) adalah istilah medis yang lebih dikenal sebagai mengompol.

Inkontinensia adalah buang air kecil yang tidak disengaja atau disengaja pada anak-anak yang seharusnya sudah dapat mengontrol kandung kemihnya.

Anak perempuan biasanya mengontrol kandung kemihnya lebih dahulu sebelum anak laki-laki bisa melakukannya.

Masalah ini dapat didiagnosis pada anak perempuan yang lebih tua dari usia 5 tahun dan pada anak laki-laki yang lebih tua dari usia 6 tahun yang masih memiliki masalah dalam mengontrol urine.

Ada berbagai jenis mengompol yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Diurnal (mengompol di siang hari).
  • Nokturnal (mengompol di malam hari).
  • Primer (terjadi ketika anak tidak pernah sepenuhnya menguasai penggunaan toilet)
  • Sekunder (terjadi ketika anak memang mengalami periode kekeringan, tetapi kemudian kembali mengalami periode inkontinensia)

Penyebab Enuresis

penyebab enuresis
Foto: penyebab enuresis (health.clevelandclinic.org)

Enuresis, atau mengompol, adalah kejadian yang menyebabkan seseorang mengompol.

Ada banyak alasan mengapa seseorang sulit untuk tetap kering di malam hari.

Penjelasan paling sederhana adalah jika kandung kemihnya tidak merespons sinyal alami yang dibutuhkan untuk mengosongkan.

Mengutip studi di jurnal American Family Physician, masalah mengompol ini didefinisikan sebagai buang air kecil yang berulang dan spontan selama tidur pada anak berusia 5 tahun atau lebih.

Enuresis nokturnal primer disebabkan oleh disparitas antara kapasitas kandung kemih dan produksi urin malam hari dan kegagalan anak untuk bangun sebagai respons terhadap kandung kemih yang penuh.

Melansir penelitian di jurnal American Family Physician, enuresis nokturnal primer terkadang menimbulkan masalah psikososial yang signifikan bagi anak-anak dan orang tuanya.

Faktor penyebab mungkin termasuk keterlambatan maturasi, pengaruh genetik, kesulitan bangun dan penurunan sekresi hormon antidiuretik pada malam hari.

Beberapa hal yang dapat menjadi penyebabnya adalah:

  • Ensefalitis (infeksi otak).
  • Faktor psikogenik, seperti masalah kecemasan dan emosi yang tidak disadari.
  • Mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi kontrol kandung kemih.
  • Obstruksi di area saluran kemih yang mengganggu kontrol kandung kemih.
  • Alami masalah neurologis, seperti spina bifida (cacat tulang belakang yang terjadi saat lahir) atau cedera punggung atau leher yang mengganggu kontrol kandung kemih.

Baca Juga: 4 Persiapan Toilet Training Anak, Sudahkah Dilakukan?

Gejala Enuresis

anak ngompol
Foto: anak ngompol (reflexologymelbourne.net.au)

Dengan mengetahui gejala dari masalah ini, tentu bantuan segera bisa didapatkan dan masalah bisa diatasi.

Berikut beberapa gejala dari masalah kesulitan menahan buang air kecil ini:

  • Mengompol berulang kali.
  • Pakaian yang basah saat bangun tidur.
  • Mengompol setidaknya 2 kali seminggu selama kurang lebih 3 bulan.

Selain itu, masalah ini dapat menyebabkan rasa malu dan perasaan cemas pada seseorang yang mengalaminya.

Hal ini bisa benar-benar terjadi terutama jika mencoba untuk merahasiakannya.

Perasaan ini dapat memiliki efek jangka panjang dan dapat menyebabkan depresi atau kecemasan di masa depan.

Baca Juga: 4 Makanan dan Minuman Yang Memengaruhi Kebiasaan Mengompol Anak

Diagnosis Enuresis

Untuk mendiagnosis masalah ini perlu mengikut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5).

Untuk mendiagnosis seseorang dengan gangguan mengompol ini, penting untuk menyingkirkan semua kemungkinan penyebab lainnya di awal.

Kemungkinan penyebab lain yang akan disingkirkan adalah sebagai berikut:

  • Perubahan besar dalam gaya hidup seperti diet atau pengobatan yang mempengaruhi kontrol kandung kemih.
  • Gangguan medis yang dapat menyebabkan keluarnya urin, seperti diabetes atau penyumbatan pada saluran kemih.

Jika tidak mengalami salah satu penyebab tersebut dan masalah masih terjadi, diagnosis lanjutan dilanjutkan.

Beberapa kriteria dari diagnosisnya, yaitu:

  • Mengompol berulang kali pada tempat tidur atau pakaian.
  • Mengompol terjadi setidaknya dua kali seminggu selama tiga bulan berturut-turut.
  • Setidaknya berusia 5 tahun.
  • Penyebab potensial lainnya telah dikesampingkan, termasuk kondisi medis umum.

Baca Juga: 4 Tips Agar Anak Berhenti Ngompol, Coba Yuk Moms!

Komplikasi

Meski membuat frustrasi, mengompol tanpa penyebab fisik tidak menimbulkan risiko kesehatan apa pun.

Namun, mengompol dapat menimbulkan beberapa masalah bagi anak, termasuk:

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb