Fakta Mutasi Virus Corona di Malaysia, 10 Kali Lipat Lebih Menular!
Otoritas Kesehatan Malaysia menemukan adanya mutasi virus corona di Malaysia yang baru dan 10 kali lipat lebih menular dibandingkan virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
Melalui akun Facebook pribadinya, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Noor Hisham Abdullah, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap mutasi virus corona.
"Ditemukan 10 kali lebih mudah untuk menginfeksi orang lain dan lebih mudah menyebar, jika disebarkan oleh individu 'penyebar super'," tulis Dr Noor Hisham dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke halaman Facebook-nya, Minggu, (16/8/2020), mengutip The Jakarta Post.
Baca Juga: Ketahui 8 Tips Mengasuh Anak di Tengah Pandemi COVID-19
Fakta Mutasi Virus Corona di Malaysia
Selain diimbau untuk tetap waspada, pemerintah Malaysia juga melakukan langkah-langkah pencegahan seperti memberlakukan protokol kesehatan yakni mencuci tangan, jaga jarak, dan menggunakan masker. Berikut ini fakta mutasi virus corona di Malaysia.
1. Ditemukan di Negara Lain
Foto: Orami Photo Stock
Selain Malaysia, para peneliti di Inggris, Amerika Serikat dan Italia juga menemukan strain atau mutasi virus corona yang sama dengan jenis mutasi virus yang ditemukan di malaysia. Mutasi tersebut kini dikenal dengan sebutan D614G.
Sementara itu, di Malaysia, D614G ditemukan oleh para peneliti dari Malaysian Institute for Medical Research saat menganalisis empat kasus COVID-19 di Malaysia yang terbagi menjadi dua klaster yakni klaster Sivagangga dan Ulu Tiram.
Baca Juga: Uji Coba Vaksin COVID-19, Indonesia Siap Menguji Vaksin ke 1620 Orang
2. Lebih Kebal dan Tangguh
Foto: Orami Photo Stock
Mutasi D614G memiliki spike atau mahkota yang menonjol sebanyak empat hingga lima kali lebih banyak dari virus biasanya.
Mutasi virus corona di Malaysia ini tak hanya lebih menular, namun juga lebih stabil dan lebih tangguh dibandingkan mutasi virus corona yang sebelumnya.
"Virus dengan mutasi ini jauh lebih menular daripada virus yang tidak memiliki mutasi dalam sistem kultur sel yang kami gunakan," kata ahli virus, Dr. Hyeryun Choe, PhD, melansir The Scripps Research Institute.
Baca Juga: 9 Istilah Selama Pandemi COVID-19, Moms Sudah Tahu Semuanya?
3. Cara Kerja Virus
Foto: Orami Photo Stock
Menurut penelitian berjudul Mutated coronavirus shows significant boost in infectivity yang dipublikasikan oleh Scripps Research menunjukkan bahwa suatu wilayah yang telah terinfeksi COVID-19 dalam jumlah banyak akan lebih rentan terkena viru D614G karena virus jenis baru tersebut lebih mudah menempel pada reseptor.
Struktur D614G dengan spike yang lebih banyak menjadikannya lebih rentan menular pada manusia.
Spike atau mahkota yang terdapat pada permukaan virus, memungkinkan virus untuk menempel pada reseptor sel manusia seperti reseptor ACE2 atau sel permukaan paru-paru hingga pembuluh darah yang menjadi salah satu cara virus corona menginfeksi korbannya.
Saat ini, Malaysia melaporkan 26 kasus baru COVID-19 per Sabtu (15/8/2020), sehingga total jumlah korban yang terinfeksi menjadi 9.175 dengan jumlah korban tewas mencapai 125 orang.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.