Gejala Nyeri Punggung pada Balita yang Harus Diperiksakan ke Dokter
Nyeri punggung bisa terjadi di usia berapapun dan di manapun di sepanjang tulang belakang. Nyeri punggung balita bahkan semakin umum terjadi. Sebagian karena perubahan aktivitas anak, dan sebagian lagi karena perubahan pengondisian Si Kecil.
Moms bisa sedikit tenang karena kebanyakan penyebab nyeri punggung balita bersifat jinak. Sakitnya bisa teratasi dengan atau tanpa obat penghilang rasa sakit jika berasal dari penyebab yang jinak.
Jika Si Kecil mengeluhkan sakit punggung, perhatikan apakah ia tampak lemas dan menderita sehingga perlu segera diperiksakan ke dokter. Kalau tidak, berikan obat penghilang nyeri jika perlu.
Gejala Nyeri Punggung pada Balita yang Harus Diperiksakan ke Dokter
Foto: Alex Boyd on Unsplash
Bawa Si Kecil ke dokter jika nyeri punggung balita disertai tanda-tanda berikut, seperti dilansir dari situs web OrthoKids:
- Gejala penyakit umum (demam, keringat dingin, tidak enak badan, tidak selera makan, berat badan turun) karena bisa mengindikasikan infeksi atau tumor
- Sakit saat tidur atau beristirahat, terutama nyeri yang sampai membangunkan Si Kecil dari tidur, karena bisa mengisyaratkan tumor
- Masalah saat berjalan. Nyeri bertambah setiap bergerak, Si Kecil sulit menggerakkan anggota badannya, enggan berjalan, atau berjalan pincang.
- Lemah
- Mati rasa atau berkurangnya rasa di tungkai atau kaki
- Sakit yang terasa di satu atau dua kaki
- Masalah buang air kecil atau besar, misalnya rasa terbakar saat pipis atau buang air kecil lebih sering
Baca Juga: 3 Penyebab Nyeri Punggung pada Balita
- Mudah marah
- Tulang belakang tidak lurus. Ini bisa jadi tanda cacat lahir atau tumor, atau karena lemahnya otot punggung atau postur
- Rasa sakit yang tadinya hilang-timbul menjadi konstan
- Nyeri terasa sedang hingga parah
- Obat penghilang rasa sakit awalnya ampuh tapi sekarang tidak lagi terasa efeknya
- Nyeri punggung memburuk
- Sakit punggung berlangsung lebih dari beberapa hari, bahkan beberapa minggu
- Gejala terjadi pada anak yang sangat kecil
Gejala nyeri punggung pada balita di atas tidak selalu berarti masalah yang lebih serius, tapi bisa membantu menentukan apakah diperlukan evaluasi lebih lanjut. Memulai penanganan yang tepat dan memastikan gejala membaik dapat membantu memastikan masalah ini tidak berlanjut.
Kabar baiknya, menurut situs web VeryWellHealth, kebanyakan anak yang mengeluhkan nyeri punggung mengalami kelegaan yang cenderung berlangsung lama.
Meski sakit punggung bisa mengganggu olahraga dan aktivitas lain, dengan penanganan yang tepat, Si Kecil hampir selalu bisa kembali ke aktivitas seperti biasa tanpa masalah ketidaknyamanan punggung.
Baca Juga: 7 Penyebab Sakit Punggung Sebelah Kiri, Bisa Beragam
Mencegah Nyeri Punggung Balita
Foto: Rudy and Peter Skitterians from Pixabay
Menurut Dr. Dieter Breithecker, ahli pergerakan dan postur asal Jerman, pergerakan spontan dan postur tubuh yang baik memengaruhi pembelajaran dan perkembangan pada anak-anak, bahkan juga kesehatan secara holistik di seluruh kelompok usia.
“Pencegahan nyeri punggung harus dimulai sejak masa kanak-kanak dengan mendorong Si Kecil bergerak bebas,” saran Dr. Breithecker.
Ia menganjurkan langkah-langkah berikut untuk membiasakan postur tubuh yang baik pada Si Kecil:
- Biarkan Si Kecil banyak bertelanjang kaki untuk mendorong perkembangan sensorik dan motoriknya.
- Biarkan Si Kecil menjelajah lingkungan sekitar yang aman serta bergerak spontan tanpa banyak pembatasan.
- Hindari Si Kecil “terkurung” lama di kursi, ayunan, boks bayi, atau tempat tidur.
Baca Juga: 4 Cara Meredakan Nyeri pada Balita, Yuk Coba!
Bergerak bebas dan beraktivitas akan membantu Si Kecil mengembangkan seluruh ototnya serta menguatkan postur punggungnya. Nyeri punggung balita pun bisa dihindari!
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.