14 Januari 2023

Mengenali Gejala Gigitan Tungau dan Cara Mengatasinya

Menyebabkan rasa gatal dan perih, hingga iritasi kulit
Mengenali Gejala Gigitan Tungau dan Cara Mengatasinya

Tungau merupakan serangga kecil yang masuk dalam keluarga kutu dan laba-laba. Ketika menggigit manusia, gigitan tungau bisa menyebabkan kulit terasa sangat gatal, perih, bahkan iritasi.

Dilansir dari Medical News Today, panjang tungau berkisar antara 0,5–2,0 milimeter (mm) sehingga membuatnya hampir tidak terlihat oleh mata telanjang.

Maka dari itu, banyak orang yang tidak menyadari jika dirinya bersentuhan dengan tungau sampai melihat adanya gejala berupa benjolan merah gatal yang menyerupai gigitan.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang gigitan tungau dan bagaimana cara mengatasinya.

Gejala Gigitan Tungau

Gigitan Tungau
Foto: Gigitan Tungau (ALXnow.com)

Gigitan tungau seringkali sulit dikenali dan gigitannya bervariasi tergantung tungau jenis apa yang menggigit.

Namun secara umum, berikut tanda-tanda umum gigitan tungau pada manusia:

  • Merah, tanda seperti ruam di kulit
  • Benjolan kecil yang bisa menjadi keras atau meradang
  • Iritasi, gatal, dan nyeri di dekat tanda, ruam, atau benjolan
  • Kulit bengkak atau melepuh di dekat gigitan

Baca Juga: 16 Rahasia Obat Digigit Serangga, Aman untuk Balita

Jenis-jenis dan Cara Mengatasi Gigitan Tungau

Tungau
Foto: Tungau (iStockphoto.com)

Ada berbagai spesian tungau yang sering kali menggigit hewan dan manusia. Berikut jenis-jenis tungau beserta gejala gigitan dan cara mengatasinya.

1. Chiggers

Chiggers adalah larva dari keluarga tungau Trombiculid.

Tungau jenis chiggers dewasa biasanya memakan bahan-bahan yang membusuk di tanah. Sementara itu, larva mereka memakan sel-sel kulit inang yang hidup.

Apabila chigger menempel pada kulit manusia, ia akan mengeluarkan enzim pencernaan yang melembutkan epidermis sehingga dapat menyebabkan ruam kulit.

Pada akhirnya, gigitan chigger dapat membuat kelompok benjolan merah kecil di kulit, disertai rasa gatal yang hebat.

Dikutip dari jurnal yang diterbitkan oleh National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, tungau chiggers jarang melekat pada manusia selama lebih dari 48 jam. Namun, bekas gigitannya bisa bereaksi selama berminggu-minggu sesudahnya.

Moms dapat mengobati gigitan tungau chigger menggunakan:

2. Tungau Demodex

Berikutnya, ada tungau jenis demodex. Tungau Demodex memakan akan sel-sel kulit mati dan minyak di dalam folikel rambut.

Perlu Moms ketahui, ada 2 jenis tungau demodex, yakni Demodex folliculorum dan Demodex brevis.

Tungau D. brevis cenderung memakan sel-sel kelenjar di folikel rambut dan cenderung berada di daerah dada dan leher.

Sementara, D. folliculorum umumnya menghuni bagian wajah, mulai dari pipi, hidung, dagu, bulu mata, alis, telinga, hingga lipatan kulit yang memanjang dari hidung ke sudut mulut.

Namun kabar buruknya, tungau D. folliculorum dapat hidup pada tubuh manusia secara keseluruhan tanpa disadari. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan gejala yang tidak diinginkan, seperti:

  • Bercak merah, meradang, atau kulit kering di wajah
  • Kelopak mata yang meradang, berkerak, atau berair
  • Kulit yang gatal
  • Noda seperti jerawat

Dalam mengatasinya, Moms dapat menggunakan insektisida topikal, seperti crotamiton atau krim permetrin untuk mengobati gigitan tungau Demodex.

Untuk mencegah gigitan memburuk, Moms sebaiknya:

3. Tungau Ek

Tungau ek biasanya memakan larva lalat midge, tetapi mereka dapat menggigit seseorang jika mereka berada di kulit manusia.

Tungau jenis ini mirip dengan gigitan tungau chigger yang dapat menyebabkan kelompok benjolan merah kecil di kulit dan disertai rasa gatal yang hebat.

Selain itu, Moms juga mungkin mengalami bekas merah gatal di wajah, leher, lengan, atau tubuh bagian atas.

Moms bisa mengatasinya dengan menggunakan:

  • Lotion kalamin
  • Antihistamin oral
  • Produk hidrokortison over-the-counter (OTC)

Baca Juga: 9 Tips Mengatasi Gigitan Kutu Kasur, Catat!

4. Kudis

Kudis adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh gigitan tungau jenis Sarcoptes scabiei.

Jenis tungau S. scabiei dapat menggali ke dalam lapisan atas kulit untuk bereproduksi dan bertelur.

Tungau yang satu ini dapat menular lho, Moms.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), tungau S. scabiei biasanya berpindah di antara orang-orang melalui kontak kulit langsung.

Meskipun terjadi lebih jarang, tungau S. scabiei juga bisa berpindah melalui paparan pakaian atau tempat tidur.

Apabila Moms digigit oleh tungau S. scabiei, dapat menyebabkan ruam kulit merah yang gatal disertai dengan rasa gatal yang hebat. Ruam mungkin berisi benjolan kecil, gatal-gatal, atau bekas di bawah kulit.

Jika Moms mengalaminya, segera ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dokter biasanya akan mengobati kudis dengan obat oral dan salep topikal yang membunuh tungau S. scabiei dan larvanya.

Dokter mungkin juga meresepkan antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.

Hindari untuk menggaruk bagian kulit yang terkena gigitan tungau karena dapat menyebabkan luka terbuka dan meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi.

Moms mungkin akan diresepkan antibiotik oleh dokter jika mengalami infeksi tersebut.

5. Tungau Burung dan Hewan Pengerat

Sama seperti namanya, tungau hewan pengerat dan burung biasanya hidup di sarang dan di inang hewan. Namun, jika inang mereka mati atau meninggalkan sarang, mereka mungkin juga bisa menggigit manusia.

Moms mungkin merasakan sengatan kecil ketika mereka menggigit dan akhirnya mengembangkan gejala berupa:

  • Nyeri
  • Gatal luar biasa
  • Ruam
  • Pembengkakan
  • Iritasi kulit

Ketika Moms merasa digigit tungau burung atau hewan pengerat, sebaiknya:

  • Mandi menggunakan banyak sabun
  • Mencuci pakaian dan semua tempat tidur yang terkena dengan air sabun yang hangat
  • Mengoleskan krim antihistamin atau krim antigatal, termasuk yang mengandung hidrokortison, dapat membantu mengurangi rasa gatal
  • Mengonsumsi obat antihistamin oral jika mengalami rasa gatal yang parah
  • Jika Moms mengalami gigitan yang menyakitkan, menggunakan krim anestesi juga dapat membantu

Baca Juga: Ketahui 11 Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk

Cara Mencegah Gigitan Tungau di Rumah

Wanita Membersihkan Rumah (Orami Photo Stock)
Foto: Wanita Membersihkan Rumah (Orami Photo Stock)

Ada berbagai cara yang bisa diterapkan untuk mengusir tungau di rumah sehingga Moms dan keluarga tak digigit.

Cara pertama, yakni dengan membersihkan rumah secara teratur, dan sering-seringlah mencuci tempat tidur, gorden, karpet, dan perabotan di rumah Moms.

Selain itu, periksalah seluruh bagian rumah secara berkala untuk memeriksa apakah ada hewan pengerat yang bisa menularkan tungau.

Jika Moms menemukan tungau di rumah, singkirkan mereka sebelum menyebar atau menggigit.

Namun apabila sudah digigit tungau tanpa disadari, segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Meskipun gigitan tungau tidak berbahaya, tetapi ada kemungkinan kecil bahwa tungau bisa menularkan penyakit.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Lyme, Ruam Akibat Gigitan Kutu

Itu dia penjelasan mengenai gejala, jenis-jenis gigitan tungau, dan cara mencegahnya.

Ingat ya Moms, selalu jaga kebersihan agar rumah bebas dari tungau.

  • https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/what-to-know-about-mites
  • https://www.healthline.com/health/mite-bites
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/mites-bites#seeing-a-doctor
  • https://www.everydayhealth.com/bug-bites/mite-flea-bites/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538528/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb