Mengenal Perbedaan Hiking dan Trekking Serta Manfaat Keduanya
Hiking dan trekking adalah kegiatan rekreasi di luar ruangan yang cukup banyak peminatnya. Moms dan Dads pun bisa menjadikan kegiatan outdoor ini sebagai ide kencan setelah menikah lho.
Kegiatan ini pastinya akan membuat hubungan menjadi semakin erat dan pastinya Moms dan Dads bisa terhindar dari stres.
Namun, beberapa orang masih kerap mengira hiking dan trekking adalah dua hal yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan.
Lantas, apa sih perbedaan antara hiking dan trekking, mari simak ulasannya berikut ini!
Baca Juga: Hal Yang Bisa Anda Pelajari Dari Naik Gunung
Perbedaan Hiking dan Trekking
Foto: thehumbletent.com
Ada perbedaan mendasar antara hiking dan trekking jika dilihat dari beberapa aspek berikut ini:
1. Durasi
Perbedaan pertama dan paling jelas antara hiking dan trekking adalah durasinya. Hiking atau pendakian biasanya berlangsung kurang dari sehari, antara 2 hingga 8 jam. Sementara trekking dapat berlangsung di mana saja antara beberapa hari, minggu atau bahkan bulan!
Pendakian sehari adalah istilah paling umum yang Moms mungkin pernah dengar. Hiking sehari dapat dilakukan di banyak tempat seperti cagar alam. Sementara trekking biasanya dilakukan di gunung seperti Gunung Rinjani atau Gunung lainnya.
2. Persiapan
Perbedaan hiking dan trekking selanjutnya bisa dilihat dari segi persiapannya. Hiking biasanya tidak memerlukan banyak perencanaan karena rute pendakian sering ditandai dengan jelas untuk diikuti.
Namun, para pendaki tetap perlu mempersiapkan perlengkapan pendakian mereka untuk mendaki.
Selalu ingat untuk membawa makanan dan air yang cukup meskipun pendakian diperkirakan hanya berlangsung beberapa jam.
Terkadang pendakian dapat membawa pada hal baru, seperti misalnya hujan deras yang tiba-tiba turun sehingga harus mencari jalan lain sehingga meningkatkan durasi pendakian yang direncanakan. Jadi memiliki kebutuhan yang cukup adalah hal penting.
Sementara trekking memerlukan perencanaan yang ekstensif karena para trekker atau grup trekking diharuskan menandai rute yang ingin mereka ambil atau menandai lokasi yang ingin mereka taklukkan karena trekking biasanya tidak dilakukan di jalur yang ditandai.
Trekker perlu menyiapkan ransel mereka dengan barang-barang penting yang diperlukan, seperti pakaian, makanan, dan peralatan tidur.
Ini mengharuskan trekker untuk merencanakan durasi perjalanan sehingga mereka yang juga akan menghitung dan menentukan jatah kebutuhan pokok mereka.
Baca Juga: 12 Arti Mimpi Naik Gunung
3. Jalur
Jalur pendakian atau hiking biasanya berada di tengah hutan, gunung, perbukitan atau lingkungan alam yang ingin Moms dan Dads kunjungi! Jalur pendakian juga biasanya ditandai untuk diikuti oleh pejalan kaki.
Jalur trekking berubah selama perjalanan itu sendiri. Dari gunung, ke jalan, ke hutan dan bahkan kadang-kadang ke pinggir pantai!
Trekking membawa seseorang untuk menjelajahi alam dengan berjalan kaki, memberi mereka pengalaman langsung dari lokasi indah yang mungkin tidak dapat diakses oleh banyak orang.
Trekker memiliki kekuatan di mana mereka ingin melakukan perjalanan dan jalur mana yang ingin mereka jelajahi, memberi mereka lebih banyak kebebasan daripada mereka yang melakukan hiking.
4. Intensitas
Perbedaan antara hiking dan trekking juga datang dari segi intensitas. Hiking bisa dikatakan sebagai kegiatan rekreasi karena banyak yang menganggapnya sebagai kegiatan akhir pekan atau hobi pribadi.
Meskipun jalan setapak terkadang menantang bagi sebagian orang, pejalan kaki biasanya menghadapi rintangan yang dapat diatasi di sepanjang jalan karena orang lain juga umummya selalu berhasil melewati rintangan yang ada.
Namun, intensitas trekking jauh lebih besar daripada hiking. Karena trekking berlangsung di medan yang berbeda dan dalam jangka waktu yang lama, kekuatan mental dan fisik harus dimiliki oleh para trekker.
Tingkat kebugaran yang dibutuhkan dalam kedua aktivitas tersebut sangat berbeda, dan trekking seringkali membutuhkan latihan fisik yang lebih intens.
Berada jauh dari kenyamanan rumah untuk waktu yang lama dapat membuat seseorang merasakan ketidaknyamanan.
Namun, pemandangan dan pengalaman yang diterima para trekker membuat semuanya sepadan dengan tantangan yang mereka hadapi.
Baca Juga: 4 Tanda Anda Membutuhkan Liburan
Manfaat Hiking dan Trekking untuk Kesehatan
Foto: youworkforthem.com
Selain menyenangkan dan menghilangkan stres, hiking dan trekking dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
Berikut adalah beberapa manfaat dari hiking dan trekking yang Moms wajib tahu:
1. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung dan Hipertensi
Hiking dan trekking sama-sama luar biasa untuk kesehatan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Center for Disease Control and Prevention merekomendasikan agar Moms berjalan setidaknya satu jam sehari, lima hari seminggu.
Sebab ini akan mengurangi risiko terkena stroke. Pasalnya hiking dan trekking secara teratur akan meningkatkan kinerja jantung dan tekanan darah sehingga akan meminimalkan kemungkinan stroke.
2. Membuat Tubuh Bugar
Kegiatan outdoor ini sangat menyehatkan untuk otot tubuh. Ia akan membangun kekuatan di paha, otot kaki bagian bawah, otot pinggul, dan paha belakang.
Kegiatan ini juga membangun daya tahan tubuh. Hiking dan trekking adalah latihan menahan beban, yang membangun kepadatan tulang.
Trekking juga meningkatkan kekuatan inti saat Moms mendaki dengan ransel yang berat. Semakin banyak Moms melakukannya, maka kekuatan dan kebugaran tubuh akan semakin meningkat.
3. Meningkatkan Kesehatan Mental
Hiking dan trekking akan membawa Moms menjauh dari stres kehidupan sehari-hari dan membawa Moms masuk ke alam bebas.
Ini karena stres, depresi, dan kecemasan bisa meningkat jika Moms terkurung di dalam ruangan terlalu lama.
Keluar ke alam bebas akan menempatkan hidup dalam perspektif dan mengalihkan pikiran dari kekhawatiran yang Moms miliki.
4. Membakar Kalori
Ingin menurunkan berat badan? Atau igin mengencangkan otot? Lupakan gym dan ikuti hiking dan trekking.
Menurut artikel dari Livestrong, hiking mampu membakar antara 440 dan 550 kalori per jam.
Bayangkan berapa banyak kalori yang akan terbakar semalaman atau perjalanan selama seminggu. Membakar kalori membantu Moms menurunkan berat badan dan mengencangkan otot.
5. Melatih Kreativitas
Di atas semua dorongan fisik dan mental, hiking dan trekking juga dapat membuat Moms lebih kreatif.
Pasalnya, dengan menghabiskan waktu di luar ruangan akan membuat Moms mendapatkan vitamin D yang cukup yang sangat baik untuk kesehatan mental.
Vitamin D dari sinar matahari dapat meningkatkan rentang perhatian, dan meningkatkan kemampuan seseorang untuk fokus.
Namun vitamin D juga bagus untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, mendukung sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan jantung.
Baca Juga: Siapa Saja Selebriti yang Punya Hobi Naik Gunung?
Itulah beberapa perbedaan antara hiking dan trekking serta manfaatnya. Namun jika Moms bari pertama kali melakukannya, sangat disarankan untuk memulai hiking di siang hari.
Selain itu, Moms juga bisa bergabung dengan komunitas hiking lokal. Pastikan juga Moms selalu memakai sepatu yang tepat.
Sepatu hiking harus tahan air dengan sol dan penyangga pergelangan kaki yang baik dan pakailah dengan benar sebelum mendaki jarak jauh. Selamat mencoba ya Moms!
- https://health.gov/paguidelines/second-edition/
- https://www.livestrong.com/article/299000-the-calories-burned-per-hour-in-hiking/
- https://adventures.com/blog/hiking-vs-trekking/
- https://www.muchbetteradventures.com/magazine/hiking-vs-trekking-whats-the-difference/
- https://www.decathlon.sg/Advices/hiking-trekking-sports-advice/what-is-the-difference-between-hiking-and-trekking
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.