05 November 2024

Memahami 10 Hukum Taurat dan Artinya dalam Kehidupan

Disebut juga sepuluh perintah Allah atau Dasa Titah
Memahami 10 Hukum Taurat dan Artinya dalam Kehidupan

Hukum Taurat adalah perintah yang disampaikan Allah kepada bangsa Israel melalui perantara Nabi Musa di Gunung Sinai.

Perjanjian ini berisi penyelamatan dari Tuhan agar bangsa Israel menaatinya.

Hukum Taurat memiliki makna tentang kasih.

Artinya, jika seseorang telah mengasihi Allah dan sesama, maka ia telah menggenapi hukum Taurat.

Simak selengkapnya tentang hukum Taurat di bawah ini, Moms!

Tentang Dasa Titah atau 10 Hukum Taurat

Dasa Titah, atau yang lebih dikenal sebagai Sepuluh Perintah Allah, adalah seperangkat hukum moral yang diberikan oleh Tuhan kepada umat Israel melalui Nabi Musa di Gunung Sinai.

Istilah "Dasa Titah" berasal dari bahasa Ibrani yang berarti "sepuluh perintah," di mana "dasa" berarti sepuluh dan "titah" berarti perintah atau firman.

Dasa Titah tercatat dalam Kitab Keluaran 20:1-17 dan menjadi dasar bagi etika dan moralitas dalam tradisi Kristen.

Memahami Isi 10 Hukum Taurat

Ilustrasi Kisah Nabi Musa
Foto: Ilustrasi Kisah Nabi Musa (Azizalkayis.blogspot.com)

Hukum Taurat terbagi menjadi dua.

Perintah pertama hingga keempat berbicara tentang hubungan dengan Tuhan.

Perintah tersebut tertulis dalam loh batu satu.

Sedangkan perintah kelima sampai sepuluh berbicara tentang hubungan dengan sesama, ditulis dalam loh batu kedua.

Dalam Alkitab, sepuluh hukum ini tertuang dalam Keluaran 20:2-17 dan Ulangan 5:6-21.

Hukum Taurat ini diturunkan agar manusia dapat mempelajarinya sehingga terhindar dari perilaku menyimpang.

Berikut kandungan 10 hukum Taurat beserta artinya:

1. Akulah Tuhan Allahmu, Jangan Ada Padamu allah Lain Dihadapan-Ku (Keluaran 20:3)

Tulisan "allah" menggunakan huruf kecil, mengandung arti allah yang palsu.

Pada hukum Taurat ini, Tuhan Allah melarang manusia untuk memuja atau menyembah "allah" lain.

Hal ini termasuk pekerjaan, uang, hubungan, atau kesenangan yang melebihi kesukaan terhadap Tuhan.

Manusia juga tidak boleh percaya pada kuasa lain seperti benda gaib atau kekuatan mistis, selain kuasa Tuhan.

2. Jangan Membuat Bagimu Patung yang Menyerupai Apa pun yang Ada di Langit, di Bumi, dan di Dalam Bumi (Keluaran 20:4)

Patung Buddha 4 Rupa
Foto: Patung Buddha 4 Rupa (Pegipegi.com)

Manusia di zaman dahulu masih banyak mempercayai kekuatan mistis, bahkan hingga sekarang.

Contohnya pada penyembahan patung, padahal itu merupakan perbuatan menyimpang.

Perintah ini ada karena saat itu bangsa Israel membuat dan menyembah berhala, patung, atau objek tertentu.

Pada perintah ini, manusia dilarang untuk menyembah objek dan menjadikannya pengganti Allah.

Hal ini termasuk patung, gambar, pohon, atau benda lainnya.

Manusia harus tetap setia kepada Tuhan dan meminta kepada-Nya jika membutuhan sesuatu, bukan pergi ke dukun atau orang pintar.

3. Jangan Menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan Sembarangan (Keluaran 20:7)

Makna hukum Taurat yang ketiga adalah manusia harus selalu menghormati Tuhan dan menjaga kekudusan nama-Nya.

Manusia sering kali bersumpah dengan membawa nama Tuhan.

Padahal, kebiasaan ini justru menunjukkan bahwa nama Tuhan disebut tidak pada tempatnya.

Manusia sebaiknya menyebut nama Tuhan dalam doa sebagai cara memuliakan-Nya, bukan untuk mendukung kepentingan pribadi.

4. Ingatlah dan Kuduskanlah Hari Sabat (Keluaran 20:8)

Wanita Berdoa di Gereja
Foto: Wanita Berdoa di Gereja (Freepik.com/freepik)

Hari Sabat adalah hari ketujuh setelah enam hari Tuhan menciptakan bumi dan segala istirahat.

Pada hari itulah, waktu bagi Tuhan beristirahat.

Hal ini tergambar dalam kehidupan manusia yang memiliki waktu 6 hari untuk bekerja dan beraktivitas.

Namun, di hari ketujuh, Tuhan berharap umat Kristen menyediakan waktu khusus untuk Tuhan dan beristirahat.

Waktu tersebut dapat digunakan untuk pergi beribadah ke gereja, mengikuti kegiatan gereja, atau berkumpul bersama keluarga.

5. Hormatilah Ayahmu dan Ibumu (Keluaran 20:12)

Dalam hukum Taurat kelima, kita dituntut untuk menghormati sesama manusia, terutama kedua orang tua.

Pasalnya, orang tua merupakan sosok yang sangat berjasa dalam membesarkan kita dengan penuh kasih sayang.

Mulai dari menafkahi, mewarat, mengurus kebutuhan sehari-hari, hingga membimbing sepanjang waktu.

Orang tua tentu sudah menjalankan perintah Allah untuk merawat anak-anaknya, sehingga kita juga harus menghormati keduanya.

6. Jangan Membunuh (Keluaran 20:13)

Foto Hasil USG
Foto: Foto Hasil USG (Parents.com)

Manusia adalah Anak Tuhan yang mulia.

Meskipun Moms mungkin pernah mendengar ucapan yang menyakiti hati, hindari membalas atau merencanakan perbuatan jahat.

Ampunilah dia, seperti Allah telah mengampuni dosa terlebih dahulu.

Manusia dituntut untuk hidup dalam kasih dengan menghargai sesama.

Tak hanya membunuh secara langsung, pembunuhan secara tidak sengaja atau tindakan mempercepat kematian (euthanasia) dengan tujuan menghilangkan kesakitan juga tidak diperbolehkan.

Sama seperti aborsi yang termasuk tindakan pembunuhan, hal ini sangat dilarang dalam hukum Taurat.

7. Jangan Berzina (Keluaran 20:14)

Larangan berzina ada di dalam hukum Taurat, termasuk kepada mereka yang berpacaran atau sudah berkeluarga.

Maka itu, hormatilah pasangan layaknya Moms menghormati Tuhan.

Ingat, ia juga merupakan Anak Tuhan yang mulia.

Selain sesuai dengan norma hukum, perintah ini juga mengajarkan untuk menjaga kekudusan yang diberikan Tuhan kepada setiap umatnya.

Hukum Taurat ini dapat dilakukan dengan menghindari sekecil apa pun peluang zina, termasuk perbuatan yang mengarah kepada pornografi.

Bersikaplah setia seperti janji pernikahan yang diucapkan di hadapan Tuhan.


8. Jangan Mencuri (Keluaran 20:15)

Ilustrasi Anak Mencuri (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Anak Mencuri (Orami Photo Stocks)

Makna dari perintah Tuhan ini adalah menghargai hak orang lain.

Tak jarang manusia menyepelekan perintah kedelapan ini dari hal-hal kecil.

Contohnya mengambil makanan tanpa izin atau uang orang tua untuk jajan diam-diam.

Padahal, perilaku tersebut juga dilarang oleh Tuhan.

Belajarlah untuk mensyukuri apa yang sudah dimiliki, meskipun tak sebanding dengan pencapaian orang lain.

Ingatlah pepatah bahwa di atas langit masih ada langit.

Bisa jadi, apa yang sudah Moms miliki sekarang adalah mimpi bagi orang lain yang posisinya tidak seberuntung Moms.

9. Jangan Mengungkapkan Saksi Dusta tentang Sesamamu (Keluaran 20:16)

Ingat pepatah yang mengatakan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan?

Hal tersebut mengungkapkan bahwa mengatakan fitnah adalah perbuatan terlarang dan keji.

Dalam Keluaran 23, Tuhan menghendaki bangsa Israel untuk tidak membenarkan orang yang salah.

Begitu pula dengan menyalahkan orang yang benar bukanlah perbuatan yang baik.

Berkata jujur dan memperjuangan kebenaran harus ditegakkan.

Tak perlu khawatir jika Moms tidak disukai akibat berkata jujur.

Justru, perbuatan ini jauh lebih baik daripada rela berbohong agar disukai tapi dibenci oleh Tuhan.

Maka itu, pastikan untuk selalu menjaga ucapan di mana pun dan berkata apa adanya, tanpa melebihkan atau mengurangi kebenaran.

10. Jangan Mengingini Rumah Sesamamu, Jangan Mengingini Istrinya, atau Apa pun yang Menjadi Milik Sesamamu (Keluaran 20:17)

Ilustrasi Pasangan Selingkuh
Foto: Ilustrasi Pasangan Selingkuh (Orami Photo Stocks)

Hukum Taurat yang terakhir ini bersifat batiniah, yaitu berkaitan dengan keinginan peribadi.

Sebagai manusia, kita harus bisa menguasai diri dan menahan hawa nafsu.

Pasalnya, manusia memiliki sifat tak pernah puas dengan apa yang dimiliki.

Sebesar apa pun kenikmatan yang didapatkan akan tetap terasa kurang jika tidak diimbangi dengan perasaan bersyukur.

Tuhan menginginkan manusia untuk menguasai keinginan, termasuk apa yang menjadi hak orang lain.

Kejahatan bukan hanya berwujudkan sebuah tindakan, tapi juga berasal dari hati nurani.

Sifat egois dan tak mau kalah bisa menjadi bibit perbuatan dosa yang lebih besar.

Ambil contoh ketika seorang teman memiliki handphone baru yang lebih bagus.

Jika kita gelap mata dan hati dipenuhi iri dengki, hal ini bisa menimbulkan perasaan ingin mencuri alias mengambil hak miliknya.

Perilaku ini tentu sangat dilarang karena bisa menimbulkan dosa dan kerugian pada orang lain.

Nah, itu dia penjelasan tentang hukum Taurat dan artinya.

Semoga bermanfaat ya, Moms!

  • https://dbr.gbi-bogor.org/wiki/Ayo_Saat_Teduh/01/19
  • https://sttexcelsius.ac.id/e-journal/index.php/excelsisdeo/article/view/79

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.