26 April 2024

Intip 10 Arti Simbol Kembar Mayang dalam Pernikahan Jawa

Terdiri dari janur hingga pohon beringin
Intip 10 Arti Simbol Kembar Mayang dalam Pernikahan Jawa

Dalam pesta pernikahan adat Jawa terdapat tradisi kembar mayang sebagai simbol berakhirnya masa lajang calon pengantin.

Hiasan ini terdiri dari dedaunan, janur, kembang pundak, dan kembang potro menggolo yang berwarna merah, semuanya dibentuk dengan teliti.

Benda-benda tersebut memiliki simbol yang sarat makna dan filosofi dalam bahtera rumah tangga.

Nah, kali ini kita akan mencari tahu asal usul kembar mayang mulai dari fungsi sampai arti simbolnya.

Yuk, simak ulasannya berikut ini Moms!

Baca Juga: Pernikahan Adat Sunda, dari Prosesi Hingga Baju Pengantin

Apa itu Kembar Mayang?

Kembar Mayang.jpg
Foto: Kembar Mayang.jpg (Orami Photo Stock)

Kembar mayang merupakan 2 hiasan kembar yang wajib ada dalam rangkaian pernikahan adat Jawa.

Hiasan ini terdiri dari rangkaian bunga dan dedaunan yang disusun sedemikian rupa dengan ukuran yang beragam.

Ukurannya bervariasi, mulai dari sekecil telapak tangan hingga setinggi orang dewasa.

Dari segi filosofis, dua buah dekorasi ini melambangkan pengantin perempuan dan laki-laki.

Masing-masing juga memiliki nama, lho!

Ada Dewandaru yang artinya pengayoman lahir batin dari pengantin pria dan Kalpandaru yang berarti kelanggengan pernikahan.

Pada zaman dahulu, hiasan ini dirangkai oleh sinoman perempuan muda yang membantu si pemangku hajat.

Baca Juga: 14 Prosesi Pernikahan Adat Batak Toba, Mulai dari Persiapan!

Selama pembuatan, mereka diawasi oleh pemangku agama atau pak 'kaum', yang memahami makna upacara pernikahan secara tradisional.

Selanjutnya, kembar mayang akan dibawa dalam rangkaian acara panggih, yaitu pertemuan antara mempelai laki-laki dan perempuan yang sudah sah menjadi suami istri.

Acara ini dilaksanakan setelah ijab qabul dan menjadi puncak acara dalam rangkaian pernikahan adat Jawa.

Jadi, mempelai perempuan akan menunggu kedatangan mempelai laki-laki bersama rombongannya.

Dalam rombongan mempelai laki-laki, dua cantrik (pengiring) bertugas membawa rangkaian kembar mayang.

Hiasan ini nantinya dipanggulkan ke bahu kanan dan kiri mempelai laki-laki, lalu diserahkan kepada cantrik dari mempelai perempuan.

Arti Simbol Kembar Mayang

Kembar Mayang
Foto: Kembar Mayang (Pinterest.com/SWardhaniTaufiq)

Kembar mayang dirangkai dari beberapa bunga dan dedaunan yang punya makna filosofis di dalamnya.

Salah satunya yaitu daun kelapa yang masih muda (janur).

Daun ini dibentuk menyerupai keris, pecutan atau cambuk, kupat luar, dan walang-walangan.


Seluruh elemen ini nantinya ditancapkan ke potongan batang pisang yang jadi “pondasi” di bagian tengahnya.

Meskipun saat ini terdapat banyak kreasi modern dari kembar mayang, hal ini tidak mengurangi nilai simboliknya.

Berikut ini arti simbol dari elemen-elemen yang ada di kembar mayang.

Simak bersama, yuk!

1. Pohon Beringin

Pohon beringin dikenal dengan batangnya yang besar dan daun-daun lebat yang menyerupai mangkuk.

Dalam adat Jawa, pohon ini disimbolkan sebagai lambang perlindungan yang teduh, nyaman, dan menyenangkan.

Walaupun memiliki ukuran besar, pohon beringin juga menumbuhkan bunga berukuran kecil, melambangkan kemampuannya melindungi yang lemah

Nah, “kecil” yang dimaksud bisa berupa keluarga, saudara, atau masyarakat pada umumnya.

Dengan demikian, simbol pohon beringin pada kembar mayang menggambarkan pasangan suami istri sebagai pelindung bagi keluarga, saudara, dan masyarakat.

Baca Juga: Pernikahan Syighar, Pernikahan yang Menjadikan Perempuan sebagai Pengganti Mahar

2. Daun Alang-Alang

Daun alang-alang atau daun dlingo digunakan sebagai penolak bala karena memiliki daya tahan yang kuat.

Sekalipun sudah dibabat atau dibakar, jenis rumput ini tetap sulit untuk mati karena daya tahannya yang baik.

Hal ini pula yang menjadi harapan untuk para pengantin supaya mereka senantiasa dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa.

3. Janur

Janur atau daun kelapa yang masih muda berwarna kuning adalah elemen yang menonjol pada rangkaian kembar mayang.

Janur melambangkan manusia sebagai insan yang memancarkan kebahagiaan, kemegahan, dan keindahan untuk melangsungkan pernikahan.

Baca Juga: 8 Tips Mewujudkan Pernikahan Impian dengan Budget Terbatas

4. Keris

Keris adalah senjata tradisional khas Jawa yang dulunya digunakan sebagai alat perlindungan diri.

Fungsi ini pula yang tersirat dalam keris-kerisan berbahan janur sebagai simbol bahwa manusia harus mawas diri, menjaga diri, dan berpikir tajam.

Dengan begitu, mereka bisa menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi.

5. Pecut-Pecutan

Pecut atau cambuk, yang sifatnya lentur, luwes, dan ulet, sifat-sifat ini yang tersirat dalam pecut-pecutan kembar mayang.

Pecut yang terbuat dari janur menyimbolkan manusia sebagai pribadi yang optimis, kreatif, tidak boleh lengah, dan punya kemauan yang tinggi.


6. Kupat Luar

Kupat luar, atau ketupat, tidak hanya populer saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, tetapi juga memiliki peran penting lainnya.

Ternyata ketupat juga menjadi bagian yang wajib ada di kembar mayang sebagai simbol bahwa manusia terbebas dari malapetaka.

Selain itu, ketupat juga memiliki arti keluar dari mara bahaya yang mengganggu kehidupan manusia.

7. Walang-Walangan

Janur tidak hanya dibentuk menjadi keris, pecut, dan ketupat, tetapi juga serangga seperti walang atau belalang.

Hewan ini identik dengan karakternya yang lincah dan suka melompat kesana-kemari.

Karakter inilah yang menginspirasi pasangan pengantin agar memiliki sifat yang lincah dalam berperilaku maupun berpikir.

8. Terompet

Terompet, dengan bentuknya yang mengerucut ke atas, menyimbolkan bahwa dengan bertambahnya usia seseorang, tanggung jawab atas perbuatannya juga meningkat.

9. Kelapa Muda

Kelapa muda atau cengkir biasanya tidak dipasang dalam satu batang kembar mayang, namun dihias secara terpisah.

Meski begitu, kelapa muda tetap sepaket dengan kembar mayang dan dibawa secara bersamaan.

Dalam adat Jawa, kelapa muda dimaknai sebagai kemantapan pikiran dalam pernikahan.

Kelapa muda gading, dengan warna kulitnya yang keemasan atau kuning, melambangkan keluhuran dalam perilaku dan bahasa.

10. Kembang Potro Menggolo

Kembang potro menggolo atau bunga merak yang sudah mekar biasanya berwarna merah, jingga, dan sedikit warna kuning pada pinggirnya.

Warna merah digambarkan sebagai lambang keberanian dan kelembutan hati.

Jadi, pasangan pengantin diharapkan memiliki jiwa yang berani dalam menghadapi masalah dan menyelesaikannya dengan hati yang lembut.

Selain bunga merak, ada juga bunga melati, kantil, dan pudak yang kerap dipakai untuk menghias.

Baca Juga: Kenali Prosesi Pernikahan Adat Padang dan Syarat serta Tradisinya

Sementara itu, kreasi-kreasi baru juga kadang menggunakan buah-buahan seperti nanas, apel, dan jeruk.

Lalu, ada pula tambahan selendang pinggang penari berwarna merah-putih (sindur) yang diikat pada rangkaian tersebut.

Fungsi Kembar Mayang

Kembar Mayang
Foto: Kembar Mayang (Beritajowo.com)

Simbol-simbol di atas mengandung makna filosofis yang kental dan doa-doa baik dalam hubungan rumah tangga.

Kembar mayang tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika dan simbolis, tetapi juga dibuat untuk mendapatkan perlindungan, berkah, dan restu dari Tuhan.

Dengan begitu, pernikahan pasangan tersebut diharapkan bisa berjalan dengan lancar dan selamat.

Semoga informasi ini berguna bagi yang sedang merencanakan pernikahan, ya!

  • https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/manthiq/article/view/3518
  • https://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb/article/view/3529
  • https://tugumalang.id/kembar-mayang-tradisi-pernikahan-jawa-yang-mulai-jarang-2/
  • https://seloharjo.bantulkab.go.id/first/artikel/579-KEMBAR-MAYANG-SYARAT-PANGGIH---TEMU-PENGANTIN

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb