12 Juni 2024

Mengenal Prosesi Pernikahan Adat Lampung dan Maknanya

Begini prosesi pernikahan adat Lampung
Mengenal Prosesi Pernikahan Adat Lampung dan Maknanya

Foto: shutterstock.com

Salah satu etnik di Indonesia yang masih menjaga tradisinya secara turun temurun adalah Lampung. Jika membahas mengenai tradisi yang sakral, sudah pasti pernikahan adat Lampung menjadi topik pembahasan utama.

Ini dikarenakan prosesi pernikahan di Indonesia, termasuk Lampung, merupakan perayaan adat yang sakral dan meriah.

Tidak hanya menyatukan keluarga, pernikahan adat Lampung juga menjalankan tradisi nenek moyang hingga masa kini.

Pernikahan ialah menyatukan dua insan serta dua keluarga.

Bagi masyarakat Lampung yang sebagian besar memeluk agama Islam, maka upacara-upacara adat pernikahan yang dilakukan masyarakatnya cenderung bercorak Islam.

Dengan kata lain bahwa agama yang dianut penduduknya telah menjadi satu kesatuan dengan budaya mereka.

Oleh karena itu, upacara pernikahan adat Lampung memiliki tata cara tersendiri dalam melaksanakan upacara.

Artinya, tidak terlepas dari aturan-aturan yang berlaku atau budaya masyarakat Lampung itu sendiri.

Baca Juga: Pernikahan Adat Sunda, dari Prosesi Hingga Baju Pengantin

Sejarah Pernikahan Adat Lampung

Pernikahan Adat Lampung
Foto: Pernikahan Adat Lampung (Tokopedia.com)

Pernikahan adat Lampung memiliki sejarah yang panjang dan kompleks.

Menurut Kitab Kuntara Raja Niti, masyarakat Lampung berasal dari daerah Skala Berak, pemukiman pertama Lampung.

Dalam tradisi lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi, masyarakat Lampung diyakini berasal dari daerah Skala Berak, yang dipimpin oleh Ratu Sekarnong, seorang wanita yang dipengaruhi oleh ajaran Hindu Bairawa.

Pernikahan adat Lampung Pepadun memiliki dua makna, yaitu bermakna memadukan pengesahan atau pengaduan untuk mentasbihkan bahwa orang yang duduk di atasnya adalah raja.

Dalam kitab Kuntara Raja Niti, orang Lampung (Abung, Pubian, Pesisir, dan lain-lain) berasal dari pagaruyung keturunan Putri Kayangan dari Kuala Tungkal.

Penduduk Lampung berasal dari daerah Skala Brak, yang merupakan perkampungan orang Lampung pertama-tama.

Mereka mengagungkan sebuah budaya yang hingga saat ini melekat dalam masyarakat adat Lampung.

Pernikahan adat Lampung terdiri dari dua adat istiadat, yaitu Sai Batin dan Pepadun. "Sai Batin" berarti Satu Penguasa (Raja), sedangkan "Pepadun" berarti Tempat Duduk Penobatan Penguasa.

Prosesi pernikahan adat Lampung melibatkan beberapa tahapan, seperti akad nikah, anjau sabai, mengiyan, dan ittar terang.

Pernikahan adat Lampung juga memiliki tata cara tersendiri dalam melaksanakan upacara, tidak terlepas dari aturan-aturan yang berlaku atau budaya masyarakat Lampung itu sendiri.

Baca Juga: 14 Prosesi Pernikahan Adat Batak Toba, Mulai dari Persiapan!

Prosesi Pernikahan Adat Lampung

Bagi masyarakat Lampung, pernikahan bukan hanya urusan pribadi, tetapi juga keluarga, kerabat, dan masyarakat adat.

Pernikahan adat Lampung terdiri dari dua adat istiadat, yaitu Sai Batin dan Pepadun. “Sai Batin” berarti Satu Penguasa (Raja) sedangkan “Pepadun” berarti Tempat Duduk Penobatan Penguasa.

Jika melihat tata cara pelaksanaan pernikahan dari Lampung Pepadun, maka prosesi pernikahan bisa dilakukan dalam dua cara, yaitu cara pernikahan biasa atau pernikahan semanda.

Dalam pernikahan semanda, pihak laki-laki tidak membayar uang jujur, tetapi suami & anak-anaknya kelak akan menjadi anggota keluarga garis istri.

Hal tersebut sebagai langkah, jika ayah dari pihak istri meninggal, maka menantu pria akan menggantikan posisi ayah sebagai kepala keluarga.

Ini biasanya diterapkan ketika istri merupakan adak tunggal.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pernikahan adat Lampung, cari tahu rangakaian prosesinya yuk, Moms!

1. Akad Nikah

Pernikahan Adat Lampung (Pinterest.com)
Foto: Pernikahan Adat Lampung (Pinterest.com)

Bila menyesuaikan pernikahan adat Lampung sebagai mana mestinya, maka akad nikah harus dilaksanakan di rumah mempelai pria.

Namun, kini dengan perkembangan zaman dan memerhatikan berbagai aspek, akad bisa dilakukan di rumah mempelai perempuan sesuai dengan kesepakatan kedua keluarga.

Kedatangan rombongan mempelai pria yang datang juga memiliki tatanan ajeg, lho. Biasanya akan diatur sebagai berikut:

  • Barisan paling depan adalah perwatin adat dan juru bicara yang disebut dengan pembarep. Barisan inilah yang akan diterima oleh rombongan mempelai perempuan.
  • Rombongan calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan disekat atau dihalangi dengan Appeng (rintangan kain sabage/cindai yang harus dilalui).
  • Setelah tercapai kesepakatan, maka juru bicara pihak calon pengantin laki-laki menebas atau memotong Appeng dengan alat terapang.

Setelah rintangan ditebas, rombongan mempelai laki-laki barulah boleh dipersilahkan masuk dengan membawa seserahan berupa kue kering, sirih pinang atau urai cambai, lapis legit atau juadah balak, serta uang adat.

Baca Juga: 17+ Rekomendasi Hantaran Pengantin dan Seserahan Penuh Makna

2. Ngurukken Majeu (Ngerukuk)

Pernikahan Adat Lampung (Pinterest.com)
Foto: Pernikahan Adat Lampung (Pinterest.com)

Prosesi pertama dalam pernikahan adat Lampung adalah Ngerukuk.

Proses ini, mempelai perempuan dibawa ke rumah mempelai pria dengan mengendarai Rato. Rato adalah sejenis kereta roda empat atau bisa juga dengan di tandu yang diangkat oleh empat orang pria.

Sedangkan sang mempelai pria akan ada di belakang sambil memegang bagian ujung mata tombak yang digantungi kelapa tumbuh dan kendi berkepala dua.

Untuk ujung tombak bagian belakang digantungi labayan putih atau tukal yang dipegang oleh pengantin wanita.

Makna dari tombak yang digantungi kelapa tumbuh adalah agar selalu panjang umur dan segera memiliki keturunan.

Sedangkan simbol kendi bermakna agar kedua mempelai senantiasa dingin hati dan juga setia dunia sampai akhirat.

Lebayan atau benang setungkal bermakna agar rumah tangga yang dibangun sakinah dan mawadah.

Baca Juga: Ketahui Pernikahan Adat Jawa yang Penuh Doa dan Makna

3. Tabuhan Talo Balak

Pernikahan Adat Lampung (Pinterest.com)
Foto: Pernikahan Adat Lampung (Pinterest.com)

Ketika telah tiba dirumah mempelai pria, kedua mempelai akan disambut dengan tabuhan khas Lampung yaitu talo balak dan juga tarian khas Lampung sambil mengiringi menuju pelaminan.

Ini merupakan proses kedua dari pernikahan adat Lampung.

Kedua mempelai beserta keluarga akan berjalan memasuki rumah sang pria akan disambut oleh seorang ibu, yang akan menaburkan beras kunyit dan uang logam.

Prosesi pernikahan adat Lampung berikutnya adalah, mempelai wanita mencelupkan kedua kaki kedalam pasu, yang merupakan wadah dari tanah liat beralas talam kuningan.

Wadah tersebut berisi air dan anak pisang batu, kembang titew, daun sosor bebek dan juga kembang tujuh rupa.

Baca Juga: Penuh Akan Makna, Begini Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Bugis

Prosesi ini adalah simbol keselamatan, hati yang tenang, dan juga harapan agar kedua mempelai...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.