10 Juni 2024

Kenali Prosesi Pernikahan Adat Padang dan Syarat serta Tradisinya

Beginilah prosesi pernikahan adat Padang, Moms
Kenali Prosesi Pernikahan Adat Padang dan Syarat serta Tradisinya

Foto: shutterstock.com

Nusantara memiliki banyak kebudayaan, termasuk dalam hal pernikahan. Salah satu yang menarik diulas adalah pernikahan adat Padang.

Upacara pernikahan ini telah menjadi salah satu tradisi yang paling dihormati dan unik di Indonesia, yang melibatkan serangkaian tahapan dan ritual yang penuh dengan makna dan simbolisme.

Hal ini karena Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak provinsi di berbagai pulau.

Lalu, bagaimanakah proses pernikahan adat Padang? simak selengkapnya, Moms.

Baca Juga: 14 Prosesi Pernikahan Adat Batak Toba, Mulai dari Persiapan!

Syarat-Syarat Pernikahan Adat Padang

Syarat Pernikahan Adat Padang (Kebonfoto43.com)
Foto: Syarat Pernikahan Adat Padang (Kebonfoto43.com) (kebonfoto43.com)

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pernikahan adat Padang, perlu Moms ketahui bahwa meski pada dasarnya Sumatera Barat mengenal satu macam adat, yakni adat perkawinan Minangkabau sebagai satu kesatuan.

Namun, selalu saja terdapat variasi sehingga setiap daerah di Sumatera Barat mempunyai tata-cara pernikahan adat Padang yang berbeda.

Meski demikian, setiap Minang dianjurkan untuk selalu berusaha memenuhi semua syarat perkawinan yang lazim di Minangkabau.

Menurut Fiony Sukmasari dalam bukunya yang berjudul "Perkawinan Adat Minangkabau" syarat-syarat pernikahan adat Padang adalah sebagai berikut:

  • Kedua calon mempelai harus beragama Islam.
  • Kedua calon mempelai tidak sedarah atau tidak berasal dari suku yang sama, kecuali pesukuan itu berasal dari nagari atau luhak yang lain.
  • Kedua calon mempelai dapat saling menghormati dan menghargai orang tua dan keluarga kedua belah pihak.
  • Calon suami (marapulai) harus sudah mempunyai sumber penghasilan untuk dapat menjamin kehidupan keluarganya.

Perkawinan yang dilakukan tanpa memenuhi semua syarat diatas dianggap perkawinan sumbang, atau perkawinan yang tidak memenuhi syarat menurut adat Minang.

Selain itu, masih ada tata krama dan upacara adat dan ketentuan agama Islam yang harus dipenuhi, seperti tata krama jopuik manjopuik, pinang meminang, batuka tando, akad nikah, baralek gadang, jalang manjalang, dan sebagainya.

Tata krama dan upacara adat perkawinan ini tidak boleh diremehkan karena semua orang Minang menganggap bahwa “Perkawinan itu sesuatu yang agung”, yang kini diyakini hanya “sekali” seumur hidup.

Baca Juga: 8 Bacaan Ijab Kabul Pernikahan dalam Berbagai Bahasa

Proses Pernikahan Adat Padang

Berikut proses pernikahan adat Padang lebih lengkapnya yang perlu Moms pahami.

1. Maresek

Maresek Pernikahan Adat Padang
Foto: Maresek Pernikahan Adat Padang (travelingyuk.com)

Maresek dalam pernikahan adat Padang merupakan penjajakan pertama sebagai permulaan dari rangkaian tata-cara pelaksanaan pernikahan.

Sesuai dengan sistem kekerabatan di Minangkabau yaitu matrilineal, pihak keluarga wanita mendatangi pihak keluarga pria.

Lazimnya, pihak keluarga yang datang akan membawa buah tangan berupa kue atau buah-buahan.

Pada awalnya, beberapa wanita yang berpengalaman diutus untuk mencari tahu apakah pemuda yang dituju berminat untuk menikah dan cocok dengan si gadis.

Prosesi Maresek bisa berlangsung beberapa kali perundingan sampai tercapai sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak keluarga.

2. Maminang atau Batimbang Tando (Bertukar Tanda)

Maminang atau Batimbang Tando
Foto: Maminang atau Batimbang Tando (mahligai-indonesia.com)

Dalam pernikahan adat Padang, keluarga calon mempelai wanita mendatangi keluarga calon mempelai pria untuk meminang.

Apabila pinangan diterima, maka akan berlanjut ke proses batimbang tando atau bertukar tanda sebagai simbol pengikat perjanjian dan tidak dapat diputuskan secara sepihak.

Acara ini biasanya melibatkan orang tua, ninik mamak, dan para sesepuh dari kedua belah pihak.

Rombongan keluarga calon mempelai wanita pun datang membawa sirih pinang lengkap disusun dalam carano atau kampia (tas yang terbuat dari daun pandan) yang disuguhkan untuk dicicipi keluarga pihak pria.

Makna menyuguhkan sirih di awal pertemuan mengandung arti tertentu dan harapan.

Selain itu, keluarga calon mempelai wanita juga membawa antaran kue-kue dan buah-buahan.

Ketika ada kekurangan atau kejanggalan tidak akan menjadi gunjingan, serta hal-hal yang manis dalam pertemuan akan melekat dan diingat selamanya.

Kemudian dilanjutkan dengan acara batimbang tando/batuka tando (bertukar tanda). Benda-benda yang dipertukarkan biasanya benda-benda pusaka seperti keris, kain adat, atau benda lain yang bernilai sejarah bagi keluarga.

Selanjutnya pihak keluarga akan berdiskusi soal tata cara penjemputan calon mempelai pria.

3. Mahanta Siriah atau Minta Izin

Mahanta Siriah
Foto: Mahanta Siriah (erisatria.com)

Pada prosesi pernikahan adat Padang, calon mempelai pria mengabarkan dan mohon doa restu tentang rencana pernikahan kepada mamak-mamak-nya, saudara-saudara ayahnya, kakak-kakaknya yang telah berkeluarga dan para sesepuh yang dihormati.

Hal yang sama juga akan dilakukan oleh calon mempelai wanita, diwakili oleh kerabat wanita yang sudah berkeluarga dengan cara mengantar sirih.

Calon mempelai pria membawa selapah yang berisi daun nipah dan tembakau (sekarang digantikan dengan rokok).

Sementara bagi keluarga calon mempelai wanita, untuk ritual ini mereka akan menyertakan sirih lengkap.

Prosesi ini ditujukan untuk memberitahukan dan mohon doa terkait rencana pernikahannya.

Biasanya keluarga yang didatangi pun akan memberikan bantuan untuk ikut memikul beban dan biaya pernikahan sesuai kemampuan.

Baca Juga: Ketahui Pernikahan Adat Jawa yang Penuh Doa dan Makna

Pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (disebut bako) ingin memperlihatkan kasih sayangnya...

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.