04 Juni 2024

Pernikahan Adat Sunda, dari Prosesi Hingga Baju Pengantin

Sarat akan makna dan tujuannya penuh kebaikan lho, Moms
Pernikahan Adat Sunda, dari Prosesi Hingga Baju Pengantin

Foto: instagram.com/citraciki

Pernikahan adat Sunda merupakan proses pernikahan yang diselenggarakan berdasarkan adat dari wilayah Jawa Barat, Indonesia.

Pernikahan adat Sunda juga termasuk prosesi nikah yang paling populer. Tak hanya dalam masyarakat umum, tetapi pada kalangan selebriti tanah air.

Lalu, bagaimanakah sebenarnya proses pernikahan adat Sunda dan seperti apa pakaian yang digunakan? Simak penjelasannya berikut, Moms.

Baca Juga: 17 Hadis dan Ayat Alquran tentang Pernikahan, Masya Allah!

Sejarah Pernikahan Adat Sunda

Pernikahan adat Sunda memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan makna budaya.

Pernikahan diharapkan hanya terjadi sekali dalam hidup, sehingga upacara adat ini sangat penting bagi pasangan pengantin.

Upacara ini dimulai dengan pertemuan keluarga calon pengantin laki-laki dan perempuan, yang disebut "neundeun omong."

Dalam prosesi ini, calon pengantin laki-laki meminta restu dan menanyakan kesiapan calon pengantin perempuan untuk dilamar.

Acara ini dapat dilakukan secara santai tetapi tetap bersifat serius.

Selanjutnya, prosesi pernikahan dilanjutkan dengan "narosan," yang berarti lamaran yang sesungguhnya.

Pada tahap ini, pihak laki-laki perlu mempersiapkan berbagai hal untuk acara lamaran resmi, seperti perhiasan, makanan, daun sirih, serta pakaian untuk calon pengantin perempuan.

Berbeda dengan seserahan, acara ini lebih ditujukan untuk lamaran resmi yang dipersiapkan oleh pihak laki-laki.

Pernikahan adat Sunda juga dipengaruhi oleh beberapa budaya lain, seperti Jawa dan China, yang mengakibatkan akulturasi budaya dalam proses pernikahan.

Proses pernikahan antarpara bangsawan atau raja-raja di Tatar Sunda menjadi pakem atau acuan dalam menggelar prosesi pernikahan.

Akhirnya, prosesi pernikahan adat Sunda menjadi pakem yang diwariskan secara turun temurun sampai saat ini, mengandung makna filosofi dan doa bagi kedua mempelai dan keluarga besarnya.

Baca Juga: 8 Bacaan Ijab Kabul Pernikahan dalam Berbagai Bahasa

Prosesi Pernikahan Adat Sunda

Pernikahan Adat Sunda
Foto: Pernikahan Adat Sunda (happywedding.in.th)

Sama seperti pernikahan pada umumnya, pernikahan adat Sunda memiliki serangkaian prosesi tersendiri yang tentu saja penuh makna.

Berikut prosesi pernikahan adat ala Sunda.

1. Pengajian

Menurut Lady Luna Rose, pengajian adalah waktu dimana keluarga, teman, dan tetangga calon pengantin berkumpul untuk membaca Al-Qur'an/Yasin dengan tujuan mendoakan kedua mempelai dan sebagai bentuk pujian kepada Nabi Muhammad melalui sholawat.

Sebenarnya, pengajian tidak termasuk kewajiban, tapi tetap baik untuk masa depan calon pengantin sehingga Tuhan memberkati pernikahan yang bahagia.

Pengajian dalam pernikahan adat Sunda biasanya dilakukan secara terpisah oleh pengantin laki-laki dan pengantin perempuan.

Dimana pengantin laki-laki mengadakan pengajian untuk kerabat laki-laki, dan pengantin perempuan untuk kerabat perempuan.

Meski pada beberapa kasus, pengajian dapat diadakan bersama dan yang terpenting, niatnya baik untuk calon pengantin.

Baca Juga: 10+ Model Henna Pengantin Muslim, Cantik dan Indah!

2. Siraman

Siraman artinya menuangkan air. Dalam pernikahan adat Sunda, siraman diadakan secara terpisah.

Baik pengantin pria maupun pengantin wanita, akan melakukan siraman dengan cara 'dimandikan' oleh orang tua atau kerabat lebih tua yang telah berhasil mengatur kehidupan pernikahan mereka.

Arti siraman adalah agar kedua mempelai ingat bagaimana dahulu dimandikan oleh orang tua mereka.

Air siraman ini tak hanya berisikan air, tetapi juga terdiri dari campuran tujuh macam bunga (kembang tujuh rupa).

Kembang tujuh rupa yang dimakud, yaitu kelopak mawar putih dan merah, Michelia champaca (cempaka), Magnolia × alba (cempaka putih/kantil), Cananga odorata (kenanga/ylang-ylang), melati, Polianthes tuberosa (sedap malam), dan Jasminum officinale (melati gambir/melati biasa).

Baca Juga: 21+ Ucapan Pernikahan Lucu, Bikin Acara Semakin Meriah!

3. Sungkeman

Sungkeman memang menjadi salah satu prosesi yang dilalui semua pasangan pengantin dalam adat istiadat Indonesia, tidak terkecuali pernikahan adat Sunda.

Setelah akad nikah, kedua mempelai akan sungkem kepada kedua orang tuanya.

Sungkeman berarti kedua pengantin harus menundukkan badan dan kepala di depan para lansia dan meminta maaf.

Para orang tua pun diharapkan memberikan restu mereka kepada keduanya.

Baca Juga: 14 Prosesi Pernikahan Adat Batak Toba, Mulai dari Persiapan!

4. Saweran

Pada prosesi pernikahan adat Sunda ini, kedua mempelai akan dihujani dengan koin, permen, serta nasi.

Koin artinya kekayaan, beras artinya kemakmuran, permen artinya manisnya hidup. Para tamu yang hadir pun akan mencoba menangkap koin dan permen tersebut.

Selain itu, kedua mempelai diberi beberapa nasihat oleh para lansia tentang bagaimana menjalani hidup bersama sebagai pasangan.

Baca Juga: Mengenal Istilah Musyarakah atau Akad dalam Perbankan Syariah

5. Nincak Endog

Nincak Endog akan dilakukan setelah kedua mempelai melakukan akad nikah.

Nincak Endog berarti menginjak telur.

Proses pernikahan adat Sunda ini melambangkan bahwa pengantin wanita masih seorang gadis dan menggambarkan kemampuan mempelai laki-laki untuk memberikan keturunan bagi generasi keluarga.

Setelah pengantin laki-laki menginjak telur, pengantin wanita kemudian membasuh kaki suaminya sebagai lambang pengabdian.

Baca Juga: Ketahui Pernikahan Adat Jawa yang Penuh Doa dan Makna

Pada prosesi ini, kedua pengantin menyalakan dan mematikan api secara bergantian.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.