05 Januari 2024

Pacaran Beda Agama dari Sudut Pandang Berbagai Keyakinan

Ini pandangan dari agama Islam, Kristen, dan Hindu
Pacaran Beda Agama dari Sudut Pandang Berbagai Keyakinan

Foto: Freepik

Pesan dari ayat di atas jelas melarang pacaran beda agama. Pasangan harus dipilih yang seiman kepada Yesus Kristus. Selain daripada itu berarti berbeda.

Tujuan pacaran adalah pernikahan. Tujuan pacaran beda agama adalah pernikahan beda agama. Dan itu tidak dibenarkan.

Firman Tuhan menulis:

“Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.” (Maleakhi 2:15).

Tujuan dari suatu pernikahan adalah menghasilkan keturunan yang ilahi. Oleh karena itu, memilih pasangan hidup yang seiman adalah bagian dari mengikuti perintah Tuhan dalam Alkitab.

Baca Juga: Arti Effort dalam Hubungan Asmara dan Tips Menerapkannya

Pacaran Beda Agama Menurut Hindu

Umat Hindu berdoa
Foto: Umat Hindu berdoa (feng-shui.lovetoknow.com)

Sama seperti Islam dan Kristen, pacaran beda agama pun tidak mendapat dukungan dari Hindu.

Sebab, pacaran banyak yang bertujuan menikah dan itu tidak dibenarkan dalam agama Hindu.

Perkawinan menurut ajaran Hindu adalah yajna, yakni bentuk kewajiban pengabdian kepada Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Mahakuasa).

Perkawinan adalah masa awal memasuki kehidupan berumah tangga sebagai dharma, yang dianggap sebagai kewajiban suci.

Rangkaian upacara perkawinan Hindu, yang dikenal sebagai vivaha samskara, dilaksanakan setelah calon kedua mempelai memenuhi syarat agama Hindu dan negara.

Dalam upacara perkawinan berdasarkan kitab suci Hindu (Kutawa Manawa/Dresta) atau tradisi suci turun temurun, calon pengantin wanita dan pria harus memeluk agama Hindu.

Jika belum sama, wajib dilaksanakan upacara sudhi vadani untuk bersaksi kepada Hyang Widhi Wasa sebagai penganut Hindu. Ini juga berkaitan dengan hak dan kewajiban suami-istri.

Dengan demikian, perkawinan beda agama dalam ajaran agama Hindu tidak mungkin disahkan melalui vivaha samskara karena bertentangan dengan ketentuan Susastra Veda.

Namun, apabila hal ini tetap dilakukan maka pasangan suami istri seperti itu dianggap tidak sah dan selamanya dianggap sebagai samgrhana (perbuatan zina).

Konsekuensinya, perkawinan tersebut dianggap batal dan tidak dapat dicatatkan administrasi kependudukannya pada Kantor Catatan Sipil.

Baca Juga: Arti 24/7 dalam Pacaran dan Istilah Angka yang Populer Lainnya

Dalam konteks sosial, pacaran beda agama sering menimbulkan tantangan, seperti tekanan dari keluarga atau masyarakat.

Diperlukan pemahaman dan komunikasi yang kuat antara kedua belah pihak untuk menghadapi perbedaan keyakinan dan kultural.

Banyak pasangan memilih untuk berdiskusi mendalam mengenai cara mereka akan membesarkan anak-anak.

Lalu, merayakan hari raya, dan lain-lain sebelum memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.

Jika saat ini sedang dalam fase pacaran beda agama, semoga tulisan ini memberikan referensi sebelum melangkah ke tahap yang lebih serius.

  • https://dalamislam.com/akhlaq/larangan/pacaran-beda-agama
  • https://www.mebinonline.org/pacaran-pernikahan-alkitabiah/pacaran-beda-agama/
  • https://www.hukumonline.com/berita/a/hindu-tolak-kawin-beda-agama-lt5472e6dde9565/
  • https://worldquran.com/
  • https://www.hukumonline.com/klinik/a/bagaimana-hukumnya-pacaran-beda-agama-lt528d82caa554b

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb