
Scroll untuk melanjutkan membaca
Salah satu hal penting yang wajib para orang tua perhatikan selama masa pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil adalah perkembangan motorik yang dimilikinya.
Hal tersebut bertujuan untuk memastikan pertumbuhannya berjalan normal sesuai usia tanpa gangguan apapun.
"Perkembangan motorik atau perkembangan gerak itu secara umum adalah kemampuan bayi, anak, atau orang dewasa untuk menggerakkan sistem otot dan tulang berdasarkan koordinasi otak untuk bisa melakukan tugas-tugas tertentu dan umumnya sifatnya voluntary (berdasarkan keinginan dan tujuan dari diri)," jelas dr. Catharine Mayung Sambo, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial, RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Untuk itu, yuk Moms cari tahu perkembang motorik Si Kecil sesuai usianya di sini!
Baca Juga: Sering Tertukar, Ini Perbedaan Motorik Halus dan Motorik Kasar pada Si Kecil
Secara umum, kemampuan motorik atau kemampuan gerak itu dibagi menjadi dua, yang pertama motorik kasar (gross motor) dan motorik halus (fine motor).
"Perkembangan motorik kasar mencakup gerak yang tujuannya berubah posisi, berpindah tempat, sesuai dengan keinginannya.
Dengan melibatkan gerakan kelompok otot yang lebih besar, seperti lengan dan kaki.
Sementara motorik halus biasanya merupakan gerak yang menyangkut kelompok otot lebih kecil yang biasanya dikerjakan oleh anggota gerak atas, butuh koordinasi lebih rumit yang tujuannya memanipulasi gerak atau benda di sekitarnya, dan menyelesaikan tugas-tugas," jelas dr. Catharine.
Baca Juga: 5 Tahapan Perkembangan Emosi Anak SD-SMA, Wajib Tahu!
Pertama-tama simak perkembangan motorik yang dialami anak bayi sejak usia pertama kehidupannya.
Di tahap awal ini, Si Kecil baru dapat menggerakkan kepala dan kaki.
Bayi akan menggerak-gerakkan kepala di kedua sisi, mengangkat kepala, serta menendang-nendang kaki dan menggerakkan tangan saat berada dalam posisi telentang.
Di masa ini, bayi belajar mengamati gerakan tangannya sendiri. Sehingga, ketika sebuah benda diserahkan kepada Si Kecil, ia akan meraihnya dengan tangan yang paling dekat dengannya.
Bayi juga dapat mengamati dengan cermat bentuk dan ukuran suatu benda.
Sekitar usia ini, bayi telah dapat menggerakkan kepalanya sendiri dan mulai lebih banyak menggerakkan tubuh, seperti dengan meraih barang, menggeliat, dan berguling.
Bayi juga jauh lebih baik dalam menggunakan mata mereka.
Koordinasi tangan bayi mulai membaik dan penggunaan tangan dominan mulai terlihat.
Mereka juga sudah bisa duduk sendiri, serta meraih mainan yang dimainkan sambil duduk.
Di usia ini, anak dapat berbaring dan duduk tegak tanpa bantuan, serta merangkak dengan lutut dan tangan.
Terkadang, Si Kecil juga bisa berdiri sendiri selama beberapa detik.
Baca Juga: 4 Manfaat Istimewa Musik Untuk Perkembangan Anak
Setelah melewati usia 12 bulan, bayi sudah dianggap menjadi balita, berikut tahapan perkembangan motoriknya.
Sejak memasuki usia 13 bulan, bayi telah dapat berjalan dengan cara merangkak menaiki tangga, serta berjongkok lalu berdiri sendiri tanpa bantuan penyangga.
Ketika mendekati usia 18 bulan, anak dapat menendang bola ke depan dan sedikit berlari meski kadang terjatuh.
Ketika memasuki tahapan usia dua tahun, anak telah dapat berjalan dan berlari dengan cukup baik dari sebelumnya.
Anak juga mulai bisa melompat di tempat, serta menendang bola menggunakan dengan dua kaki.
Di usia tiga tahun, anak dapat menyeimbangkan diri meski menggunakan satu kaki, dan juga sudah bisa mengendarai sepeda roda tiga.
Pada tahapan ini, Si Kecil telah melakukan hal baik saat berjalan, berlari, hingga memanjat.
Di saat ini juga anak sudah bisa memainkan skateboard, berenang, dan mengendarai sepeda tanpa ban bantuan.
Setiap anak memang memiliki kecepatan pertumbuhan yang berbeda, tapi biasanya ada kemampuan motorik yang sudah dicapai seorang anak pada rentang usia 6–12 tahun.
Yuk Moms, perhatikan dulu tonggak perkembangan motorik pada anak berikut ini.
Selama tahun pertamanya di Sekolah Dasar (SD), Si Kecil akan memperlihatkan peningkatan dalam stamina dan kemampuan koordinasi tubuh.
Pada masa ini, otot besar di lengan dan kakinya lebih cepat dari otot kecil sehingga kemampuan motorik kasarnya akan terlihat lebih menonjol daripada kemampuan motorik halus.
Di akhir kelas 1, umumnya Si Kecil sudah memiliki kemampuan motorik seperti berikut ini:
Baca Juga: Cara Bermain Pop It dan Manfaatnya untuk Perkembangan Anak
Setelah naik ke kelas 2 dan 3 SD, Si Kecil sudah semakin terbiasa dengan rutinitas dan aktivitas sekolah.
Pada usia ini perkembangan motorik kasar Si Kecil sudah hampir berkembang sempurna.
Kemampuan motorik halus anak juga umumnya terlihat sudah semakin terasah, sehingga terlihat lebih berhati-hati dan mandiri.
Di akhir kelas 3, umumnya anak sudah bisa melakukan berbagai hal berikut:
Baca Juga: Peran Penting Asam Linoleat bagi Perkembangan Anak Sejak Dini
Memasuki kelas 4 dan 5, secara umum hampir semua anak akan mengalami percepatan pertumbuhan atau growth spurt.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, anak perempuan umumnya lebih matang secara fisik dan beberapa diantaranya mulai memasuki masa puber.
Perkembangan motorik anak SD kelas empat dan lima bisa terlihat dari frekuensi aktivitas fisik yang lebih intens, lebih mahir melakukan gerakan olahraga dan membuat prakarya, juga bisa menggunakan perkakas dan peralatan yang lebih sulit.
Perkembangan motorik anak SD kelas 6 bisa dikatakan sudah sempurna dan menyeluruh.
Di usia ini, Moms mungkin akan melihat anak mulai lebih banyak makan, bicara, dan beraktivitas fisik untuk menyalurkan energi dan staminanya yang semakin tinggi.
Secara fisik, mulai tampak perubahan jelas antara anak laki-laki dan perempuan.
Si Kecil juga sudah bisa melakukan tugas rumah tangga yang lebih rumit, seperti memasak hidangan sederhana, mencuci piring, membersihkan mobil atau jendela, membersihkan kamar mandi, juga mencuci dan melipat baju sendiri.
Baca Juga: Yuk, Kenali Tahapan Perkembangan Sosial Emosional Anak Sesuai Usianya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.