12 September 2019

Bayi Mengalami Polydactyly: Jumlah Jari Lebih Dari Normal

Kelainan pada jari bayi baru lahir yang dapat mengganggu penampilan dan fungsi tangan atau kaki bayi.
Bayi Mengalami Polydactyly: Jumlah Jari Lebih Dari Normal

Tentu menjadi harapan semua orang tua untuk melihat bayi lahir dengan kondisi kesehatan dan fisik yang normal.

Namun, sebagian besar orang tua ternyata pernah dihadapkan dengan kenyataan bahwa bayi mengalami polydactyly saat baru lahir.

“Ini adalah salah satu malformasi bawaan yang paling umum dan terjadi pada sekitar satu di setiap 1.000 kelahiran," ungkap ahli bedah ortopedi di University of Toledo Medical Center, Ohio, Anthony Kouri, seperti dikutip dari todaysparent.com.

Yuk kenali lebih jauh mengenai polydactyly dan apa saja perawatan yang dapat menjadi pilihan saat Si Kecil lahir dengan kondisi ini.

1. Mengenal Polydactyly

1 Mengenal Polydactyly.jpg
Foto: 1 Mengenal Polydactyly.jpg

Foto: thatmamagretchen.com

“Polydactyly adalah kelainan bawaan pada jari tangan atau jari kaki, di mana seorang anak lahir dengan jari tambahan, baik di tangan atau kaki,” tulis Pramod Kerkar, MD, FFARCSI, seperti dikutip dari epainassist.com.

Polidactyly dapat terlihat seperti benjolan kecil dengan jaringan lunak, sebagian terbentuk dari beberapa tulang tambahan, atau bisa juga terbentuk sepenuhnya seperti jari tambahan yang bisa berfungsi layaknya jari lainnya, menurut US National Library of Medicine National Institutes of Health.

Polidactyly dapat dialami pada salah satu tangan atau kaki, dan bisa juga terlihat di kedua tangan serta kaki sekaligus. Sehingga, pada setiap bayi akan memiliki kasus polydactyly yang berbeda-beda.

Baca Juga: 6 Fakta Clinodactyly, Kondisi Jari Melengkung Pada Bayi

"Jenis paling umum dari polydactyly di tangan adalah duplikasi jari kecil," ungkap ahli bedah plastik dan rekonstruktif di The Hospital for Sick Children (SickKids), Toronto Kristen Davidge, seperti dikutip dari todaysparent.com.

Jenis polydactyly kedua yang paling umum dialami bayi adalah adanya jempol tambahan di bagian tangan.

Pertambahan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis sangat jarang terjadi, dan jika pun terjadi, maka biasanya disertai dengan kelainan jari bagian atas.

2. Penyebab Bayi Mengalami Polydactyly

2 Penyebab Polydactyly.jpg
Foto: 2 Penyebab Polydactyly.jpg

Foto: vitamindcouncil.org

Salah satu penyebab utama bayi mengalami polydactyly adalah kondisi bawaaan yang diturunkan dari keluarga. Namun, polydactyly juga bisa terjadi pada bayi dengan sindrom yang lebih besar, seperti: sindrom Apert, sindrom carpenter, dan beberapa sindrom lainnya.

Pertumbuhan jari tambahan pada polydactyly terbentuk sejak bayi dalam kandungan.

Sehingga secara teknis, bayi mengalami polydactyly sebenarnya sudah dapat terdeteksi sejak dalam kandungan. Namun tidak jarang, bayi baru terlihat dan didiagnosa bayi mengalami polydactyly setelah bayi lahir.

Baca Juga: Cara Memotong Kuku Bayi yang Benar Agar Tak Melukai Jarinya

3. Perawatan Polydactyly

3 Perawatan Polydactyly.jpg
Foto: 3 Perawatan Polydactyly.jpg

Foto: parenting.firstcry.com

Pilihan utama untuk pengobatan polydactyly adalah antara pembedahan guna menghilangkan jari tambahan atau menggabungkannya dengan sesama jari yang lain. Jika jari tambahan pada bayi mengalami polydactyly hanya terdiri dari jaringan dan kulit, maka sangat mudah untuk dipotong.

Prosedur minor ini biasanya dilakukan saat bayi berusia dua tahun. Jika jari tambahan merupakan jempol, maka kondisi akan lebih kompleks, karena dapat berpengaruh pada fungsi, bentuk, dan posisi jempol.

Baca Juga: Bayi Sering Mengemut Tangan, Bahayakah?

Sedangkan kasus bayi mengalami polydactyly paling kompleks adalah jika jari tambahan berada di bagian tengah, karena akan memerlukan konstruksi ulang pada tulang, sambil tetap memastikan jaringan, sendi serta tendon tidak terluka saat prosedur operasi.

Pada beberapa kasus, satu kali prosedur operasi saja belum cukup untuk menyelsaikan kasus bayi mengalami polydactyly ini.

"Tujuannya adalah untuk menghilangkan bagian paling kurang fungsional dan merekonstruksi bagian yang tersisa," ungkap Anthony Kouri, seperti dari todaysparent.com.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb