10 November 2022

10 Contoh Puisi Alam yang Mengungkapkan Rasa Syukur dan Menggambarkan Keindahan Semesta

Alam memang menjadi inspirasi banyak orang dalam berkarya, termasuk berpuisi
10 Contoh Puisi Alam yang Mengungkapkan Rasa Syukur dan Menggambarkan Keindahan Semesta

Keindahan alam sekitar dapat Moms dan Dads ungkapkan melalui berbagai cara, mulai dari foto, video hingga kata-kata, seperti puisi. Lihat contoh puisi alam di sini, yuk!

Sesuai dengan pengertiannya, puisi merupakan sebuah karya sastra yang berisikan ungkapan atau tulisan sang penyair yang dikemas menggunakan bahasa yang indah.

Umumnya bahasa dan kalimat pada puisi disusun dengan struktur rima dan irama dalam setiap baitnya.

Dengan begitu puisi alam merupakan sebuah karya sastra dengan kata-kata yang indah dalam upaya penggambaran suasana alam atau pemandangan alam yang cantik.

Pembuatan atau pembacaan puisi tema alam dapat membantu Moms dan Dads untuk mengambarkan pemandangan yang indah.

Bagi Moms yang sedang mencari contoh puisi alam, yuk intip!

Baca Juga: 10 Puisi Hari Ibu yang Menyentuh Hati

Aneka Puisi Alam

Perempuan di Alam
Foto: Perempuan di Alam (Unsplash.com/Mariah Hewines)

Membacakan puisi alam terasa sangat indah, hal ini karena penggambaran momen dan pemandangan yang indah dapat terlihat sangat istimewa bagi pendengarnya.

Berikut ini beberapa contoh puisi alam yang bisa Moms atau Dads gunakan untuk mengungkapkan pemandangan indah atau suasana alam:

1. Hutan Karet (Karya Joko Pinurbo)

Daun-daun karet berserakan
Berserakan di hamparan waktu

Suara monyet di dahan-dahan
Suara kalong menghalau petang

Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan
Berloncatan di semak-semak rindu

Dan sebuah jalan melingkar-lingkar
Membelit kenangan terjal

Sesaat sebelum surya berlalu
Masih kudengar suara bedug bertalu-talu

2. Hujan Bulan Juni (Karya Sapardi Djoko Damono)

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

3. Derai-Derai Cemara (Karya Chairil Anwar)

Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

4. Akulah Si Telaga (Karya Sapardi Djoko Damono)

Akulah si telaga: berlayarlah di atasnya
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma
Berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
Perahumu biar aku yang menjaganya

5. Senandung Daun (Karya Yudhistira ANM Massardi)

Dalam gerak lambat
Cinta hinggap di daun
Menjadi madu kupu-kupu
Dan jejak embun
Membasahi jemarimu
Hingga pagi merambat
Memutihkan semua niat
Yang dimimpikan malam
Ketika bulan bersinar
Hingga duka pudar
Sebelum kokok ayam

Dalam gerak lambat
Cinta membuat gambar
Dengan hijau dan kuning
Memadu hening dan bening
Pada kedua bola mata
Seperti cinta pertamamu
Bunga lily dan melati
Dua puisi yang menyanyi
Dengan mawar pada pipi
Sepasang bibir yang tersenyum
Di setiap helai daun.

6. Alam Adalah Jiwaku (Karya Putubiung)

Aku mencintai alam fanaku
Pada setiap helai rumput
Pada setiap lautan pasir
Pada setiap semak dan pohon
Pada air yang memberi kesuburan

Aku merindukan alam fanaku
Seperti pohon merindukan angin
Seperti tanah merindukan hujan
Seperti daun merindukan butiran embun

Seperti jiwaku yang punya hati
Hatiku punya rasa
Rasaku punya cinta
Dan cintaku pada alam

Sebab alam adalah guruku
Alam yang membentuk jiwaku
Untuk tegar dalam kebijakan

Baca Juga: 10+ Puisi Cinta Pendek untuk Pujaan Hati

7. Lautan yang Indah dan Tenang (Karya Rini Sita)

Lautan yang indah dan tenang
Terlihat ikan yang sedang bergurau riang
Dibalik terumbu karang yang tampak kokoh
Bersama tanaman laut yang bergerak indah

Manusia yang melihat itu sangat terpesona
Ikan-ikan berenang dengan ceria
Air laut tampak tenang dan tidak bergelombang
Suasan lautan sangat nyaman dan tenang

8. Nyanyian Satwa Alam (Karya Arie Anggara)

Rangkaian kata indah bagai taman bunga
Tarian pena memikat jiwa
Bangkitlah gairah hasrat menggoda
Lentik jari membungkam relung hati

Gemuruh sudut kecil menatap tajam
Senyum manis menikam dada
Gelapnya jagad kecil menari indah
Hanya demi meraih sang bintang

Sederhana bahasa jalana
Tersingkir dari indahnya kaum bangsawan
Terasa risih menyapu bersih
Berpesta raih kemenangan sang hewan bernyanyi

9. Sajak Alam (Karya Sukma Taufik)

Lekuk tanah bukit gunung menjulang
Sepoi angin melambai, daun ranting ilalang bergoyang
Mentari turun membelah keheningan, seruling gembala mengawali pagi
Kedamaian tersaji tapak-tapak kaki tak tersentuh polusi

Terhampar luas tanah luhur hijau subur makmur
Di ladang bukit dan gunung
Sejuk membentang kala mata memandang
Keindahan alam tak dapat tebayangkan
Hasil karyanya cipta Tuhan

Namun kini kidung cinta musim tuai lamat-lamat punah pesta tlah usai tiada lagi
Kembang bermekaran dilindas roda zaman
Tersusupi debu polusi yangan-tangan rakus menghakimi
Menggerus mengubah tampilan alam
Keseimbangan pun menghilang petaka datang menjelma bencana menerjang

Entah sampai kapan
Alam mampu bertahan dari terjangan
Serbuan kemajuan jaman

10. Pantai (Karya Panca Empri)

Kubiarkan ombak menguap
Kedua kakiku seperti menari-nari
Dalam buaian keriaan kalbumu kupandang jauh

Jauh di ufuk kebiruan berpadu yang menyatukan langit dan laut
Namun waktupun sekejap berlalu beranjak dari pesona

Dengan hamparan pasir putihmu
Debur ombak yang berdebar dan keceriaan anak-anak tertawa
Tersenyum serta lesung pipimu
Bak guratan pasir jemari-jemari lentik yang sesekali gelombang menyapanya
Waktu yang tak pernah kembali berjalan bahkan berlari

Ijinkanlah kutemui
Bukan sekedar untaian mimpi
Kan kubasuh kakiku di pantaimu

Baca Juga: 15 Inspirasi Puisi Kemerdekaan Indonesia yang Membakar Semangat Perjuangan

Itulah beberapa contoh puisi alam yang bisa Moms dan Dads baca untuk menggambarkan indahnya pemandangan.

  • https://www.puisibijak.com/2019/01/kumpulan-puisi-puisi-tentang-alam-indah.html#toc_1
  • https://contohpantunpuisicerpen.blogspot.com/2015/09/10-contoh-pantun-alam-pilihan.html
  • https://student-activity.binus.ac.id/stmanis/2018/05/sapardi-djoko-puisi-seindah-alam/
  • https://borobudurwriters.id/sajak-sajak/puisi-puisi-yudhistira-anm-massardi/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb