29 July 2019

Ini Dia Alasan Tumbuh Kembang Anak Harus Diperhatikan Sejak Kehamilan

Jangan sampai anak mengalami gangguan kesehatan
Ini Dia Alasan Tumbuh Kembang Anak Harus Diperhatikan Sejak Kehamilan

Agar Si Kecil tumbuh sehat, kuat, cerdas dan produktif, Moms harus memperhatikan kesehatan dan asupan gizi sejak awal kehamilan.

Karena kualitas janin dimulai dari awal kehamilan, Moms harus berjuang untuk menjaga asupan nutrisi Si Kecil agar pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan janin optimal.

Untuk diketahui, berat badan bayi ideal saat dilahirkan adalah > 2500 gram serta panjang badan bayi > 48 cm.

Selain berat badan dan panjang badan, terdapat beberapa alasan lain untuk memperhatikan tumbuh kembang anak sejak di dalam kandungan. Berikut ulasannya!

Baca Juga: 5 Manfaat Mendengarkan Musik Bagi Perkembangan Balita

Periode Emas 0 – 24 Bulan

tumbuh kembang anak
Foto: tumbuh kembang anak (Orami Photo Stocks)

Apabila Moms, menjaga nutrisinya pastinya sang buah hati lahir dengan berat badan dan panjang badan yang ideal. Setelah Si Kecil lahir, lebih baik pantaulah berat dan panjang tubuhnya terutama di periode emas pertumbuhannya, yaitu 0 sampai 24 bulan.

Periode emas ini sangat menentukan tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun secara kognitif. Pastikan Moms memberi nutrisi gizi pada sang buah hati, contohnya dengan ASI.

Kolostrum yang terdapat pada tetes ASI pertama ibu yang kaya akan zat kekebalan tubuh anak. Menyusui juga bermanfaat bagi ibu untuk mempercepat proses pemulihan pasca persalinan.

Menurut Direktur Gizi Masyarakat, Ir. Doddy Izwardy, dalam kurun waktu 2 tahun, orang tua harus berupaya keras agar bayinya tidak memiliki panjang tinggi badan atau panjang badan yang stunting (pendek).

Doddy mengkhawatirkan bila di dalam kandungan ada gangguan pertumbuhan, sehingga memengaruhi perkembangan kognitif (intelegensia).

Baca Juga: Bayi Lebih Pendek dari Temannya, Benarkah Pertanda Stunting?

Perhatikan Tumbuh Kembang Anak untuk Mencegah Stunting

tumbuh kembang anak
Foto: tumbuh kembang anak (Orami Photo Stocks)

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantono, M.Kes menerangkan bahwa stunting merupakan manifestasi dari kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.

Untuk mencegah stunting pada anak dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak harus dimulai secara tepat sebelum kelahiran dan berlanjut sampai anak berusia dua tahun.

Baca Juga: Mencegah Obesitas pada Balita yang Doyan Makan

Mengurangi Risiko Obesitas dan Gangguan Toleransi Glukosa

tumbuh kembang anak
Foto: tumbuh kembang anak

Berdasarkan teori Thrifty Phenotype (Barker dan Hales) menyatakan bahwa apabila anak mengalami kekurangan gizi di dalam kandungan dan telah melakukan adaptasi metabolik dan endokrin secara permanen. Kondisi tersebut akan membuat Si Kecil mengalami kesulitan beradaptasi pada lingkungan “kaya gizi” pasca lahir.

Apabila hal itu terjadi, Si Kecilakan berisiko terkena obesitas serta mengalami gangguan toleransi terhadap glukosa. Namun, risiko obesitas lebih kecil apabila saat pasca lahir bayi tetap mengkonsumsi makanan dengan porsi makan yang ideal.

“Kita masih bisa melakukan optimalisasi pertumbuhan bayi di periode emas 0-24 bulan, masih bisa diperbaiki. Tetapi bila gangguan pertumbuhan berlanjut, tidak dikoreksi sampai anak usia 2 tahun, kondisi ini tidak bisa dikoreksi”, kata Ir. Doddy.

Oleh sebab itu, tumbuh kembang anak harus diberikan perhatian lebih pada 1.000 hari pertama kehidupan.

(TAL)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb