Waspadai Alergi Saat Hamil
Jika bersin, hidung tersumbat dan merah, serta mata gatal adalah gejala yang Mama alami sejak hamil padahal Mama tidak menderita alergi sebelumnya, Mama mungkin bertanya-tanya apakah ini alergi pada kehamilan atau cuma hidung tersumbat? Dan jika Mama memang penderita alergi, bagaimana alergi dapat memengaruhi kehamilan?
Bisakah Mengalami Alergi Saat Hamil?
Ya, Mama bisa mengalami alergi saat hamil, kadang untuk pertama kalinya dan tentunya jika Mama memang memiliki riwayat tersebut. Alergi sangat umum terjadi pada kehamilan, dan sekitar seperempat dari semua ibu hamil mengalaminya.
Imunologi Klinis dan Ahli Alergi serta Ahli Pediatrik dr. Amir Hamzah Abdul Latiff mengatakan, para wanita yang sedang hamil juga berpotensi untuk alergi, baik secara sadar ataupun sebagian dari mereka tidak pernah mengetahuinya.
Gejala Alergi pada Kehamilan
Jika Mama mengalami alergi seperti demam (rinitis), Mama mungkin akan mengalami gejala lain termasuk hidung tersumbat, bersin, sakit kepala, pilek dan mata gatal, serta kulit dan/atau mulut gatal. Demam sering kali timbul meski tidak selalu dapat diprediksi, karena tergantung pada alergen lingkungan spesifik yang menyebabkan sensitivitasnya. Pemicu lain seperti jamur, debu dan kotoran hewan peliharaan juga kadang dapat menyebabkan reaksi alergi.
Perbedaan antara Alergi dan Hidung Tersumbat sebagai Gejala Kehamilan
Gejala hidung tersumbat biasanya dimulai pada trimester kedua. Sebab, kadar estrogen dan progesteron yang tinggi meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh - termasuk di hidung - yang menyebabkan selaput lendir membengkak dan melunak. Ini bisa membuat hidung tersumbat seolah-olah Mama menderita demam atau alergi, dan kadang bahkan mengakibatkan mimisan dan hidung meler yang bisa membuat batuk atau bahkan muntah di malam hari.
Jadi bagaimana bisa membedakan antara alergi dan kasus hidung tersumbat sebagai gejala kehamilan yang buruk? Jika Mama menderita alergi, kemungkinan besar akan mengalami gejala yang disebutkan di atas disertai dengan hidung tersumbat dan batuk. Jika rasa gatal dan bersin tidak mengganggu, itu bisa jadi hormon kehamilan. Jika Mama tidak yakin, sebaiknya hubungi dokter.
Mengatasi Alergi Hamil
Adakah pengobatan khusus untuk ibu hamil yang alergi? Sebaiknya tanyakan kepada dokter untuk mengetahui obat yang aman untuk ibu hamil yang alergi selama kehamilan. Jangan coba-coba minum obat tanpa resep dokter karena berisiko terhadap kehamilan dan janin.
Apa yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi alergi saat hamil tanpa obat? Cobalah tips berikut ini untuk mencegah atau meringankan gejala alergi saat hamil:
- Jauhi orang yang merokok. Asap bisa membuat alergi menjadi lebih buruk.
- Jika alergi terhadap serbuk sari: Cobalah tetap berada di dalam ruangan ber-AC dengan filter. Jika Mama pergi ke luar, cobalah memakai kacamata hitam untuk mencegah serbuk sari mengenai mata. Setelah berada di dalam rumah, biasakan melepas sepatu atau sandal, mencuci tangan dan muka, dan mengganti pakaian sehingga serbuk sari tidak melekat di tubuh.
- Jika alergi terhadap debu: Gunakan penyedot debu dengan HEPA filter, pel basah, atau sweeper untuk menghindari debu beterbangan. Kain microfiber lebih baik dari kain lap biasa.
- Jika alergi terhadap hewan peliharaan: Jauhkan diri dari hewan peliharaan sendiri, atau setidaknya ada satu ruangan yang bebas dari binatang peliharaan.
- Jika alergi makanan tertentu: Usahakan sebaik mungkin agar menghindari pemicu alergi yang diketahui bila memungkinkan, misalnya menghindari bahan makanan sumber alergi seperti kacang, produk susu, produk gluten, dan makanan alergenik lainnya.
(ROS)
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.