06 Februari 2024

Serba-serbi Weton Jawa, dari Hari Lahir hingga Jodoh

Salah satu warisan kebudayaan Jawa
Serba-serbi Weton Jawa, dari Hari Lahir hingga Jodoh

Dalam budaya Jawa, seseorang dapat mengetahui tingkat kecocokan diri dan pasangan dengan menghitung Weton.

Apa arti Weton Jawa? Melansir dari Journal of Urban Sociology, weton adalah penanggalan dari kalender Jawa yang dianggap bisa menjadi ramalan dalam memilih pasangan.

Weton terdiri dari hari atau dino dan pasaran. Istilah tersebut berasal dari bahasa Jawa, yang berarti peringatan hari kelahiran dari seorang bayi.

Weton atau Wetonan pertama biasanya dilakukan pada hari 35 setelah bayi lahir yang juga diperingati dengan upacara nyelapani.

Lalu, apa saja fakta lainnya tentang weton? Simak pembahasannya di bawah ini, ya, Moms!

Baca Juga: Ayo Lestarikan Budaya Indonesia, Ini 15 Tarian Tradisional Jawa Timur

Sejarah Asal Muasal Weton

Neptu Weton
Foto: Neptu Weton (Orami Photo Stocks)

Weton adalah hari kelahiran seseorang atau diartikan juga sebagai 'keluar'.

Akrab dikenal sebagai gabungan antara hari dan pasaran saat bayi dilahirkan ke dunia.

Dalam arti lain, weton adalah penyatuan, penghimpunan, penggabungan, atau penjumlahan dari hari lahir seseorang.

Hari lahir yang dimaksud, yakni 7 hari dalam seminggu. Dihitung mulai Ahad (Minggu), Senin, Selasa, dan seterusnya dengan hari pasaran, yaitu Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage.

Setiap orang Jawa tentu mempunyai weton. Hal ini karena weton memiliki arti hari kelahiran sesuai dengan hari pasaran.

Hari pasaran terdiri dari 5. Sejak dahulu, nama tersebut digunakan untuk menentukan dibukanya pasar bagi para pedagang.

Dalam kalender Jawa, satu pekan terdiri dari 7 hari yang ditambahkan dengan hari pasaran Jawa.

Hari pasaran Jawa terdiri dari 5, yakni:

Penamaan nama pasaran juga berasal dari nama-nama roh atau leluhur zaman terdahulu.

Nama-nama roh tersebut adalah Batara Legi, Batara Pahing, Batara Pon, Batara Wage, dan Batara Kliwon.

Arti dari hari pasaran tersebut yakni merujuk pada jiwa manusia yang disebut "Sedulur Papat Lima Pancer".

Artinya, nama-nama hari tersebut digunakan sebagai titik penerangan seseorang menurut hari kelahirannya.

Baca Juga: Belajar Aksara Jawa Lengkap dan Jenisnya

Istilah Sedulur Papat Lima Pancer

Weton Kalender (Orami Photo Stocks)
Foto: Weton Kalender (Orami Photo Stocks)

Weton Jawa juga dikaitkan dengan istilah sedulur papat lima pancer sebagai arah kehidupan.

Artinya, terdiri dari 5 arah dalam jati diri seseorang, yakni Lor, Kidul, Kulon, Wetan, serta Pancer (Tengah).

Melansir situs Primbon, tengah artinya adalah pusat kosmis (semesta) manusia Jawa.

Arah kiblat ini juga terkait dengan perjalanan hidup manusia, yang hidupnya selalu ditemani juga oleh sedulur papat lima pancer.

Sedulur papat juga memiliki arti lain yakni Kawah, Getih, Puser, dan Adhi Ari-ari.

Sedangkan kata pancer adalah Ego, atau manusia itu sendiri. Letak sedulur papat ini sejalan dengan arah kiblat manusia Jawa.

Penjelasan dari sedulur papat lebih detailnya yakni seperti berikut:

  • Kawah berwarna putih, berada di sebelah Timur (Wetan, Witan). Dikenal sebagai pembuka jalan kelahiran.
  • Getih, berwarna merah di sebelah Selatan.
  • Puser, berwarna hitam di sebelah Barat.
  • Adhi Ari-ari berwarna kuning berada di arah Utara.

Sedangkan Pancer yang berada di tengah, yaitu Mar atau Marti yang keluar lewat Margahina secara lahiriah.

Baca Juga: Benarkah Dia Jodohmu? Yuk, Cek Lewat Ramalan Jodoh Berdasarkan Tanggal Lahir dan Weton!

Fungsi dan Penggunaan Weton Jawa

Weton Jawa
Foto: Weton Jawa (Orami Photo Stocks)

Dalam kepercayaan Jawa, arti dari suatu peristiwa yang terjadi pada hari tertentu dapat diramal dengan menelaah peristiwa tersebut.

Telaah tersebut dilakukan dalam suatu siklus hari dalam kalender tradisional.

Catatan-catatan fenomena alam yang polanya telah diuji berulang-ulang secara empiris, kemudian ditata menjadi suatu sistem penanggalan.

Salah satu contoh dari metode peramalan ini dapat ditemukan dalam sistem perhitungan neptu pada hari kelahiran Jawa yang disebut Wetonan.

Bagi masyarakat Jawa, weton tidak hanya digunakan untuk memperingati hari kelahiran, melainkan juga digunakan untuk perhitungan jodoh, ritual adat, dan hari baik.

Penggunaan weton yang paling populer adalah untuk menghitung apakah sebuah hubungan percintaan akan baik atau tidak.

Jika dari perhitungan tersebut mengeluarkan hasil yang buruk, maka terpaksa pasangan yang bersangkutan harus berpisah.

Beragam metode, rumus, ataupun ketentuan yang diyakini dari generasi ke generasi memiliki makna yang menjadi tuntunan ataupun peringatan.

Berbagai pakem dalam penghitungan ataupun penafsiran dari weton sudah mengakar begitu dalam.

Weton adalah gabungan dari 7 hari dalam seminggu (Senin, Selasa, dan seterusnya) dengan 5 hari pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).

Perputaran ini berulang setiap 35 (7 x 5) hari, sehingga menurut perhitungan Jawa, hari lahir akan berulang setiap 5 minggu.

Setiap hari kelahiran memiliki pengaruh masing-masing dalam menentukan sifat, karakter, dan nasib.

Baca Juga: Kenali 10 Jenis Tarian Tradisional Jawa Tengah untuk Edukasi Anak

Jika Moms atau Dads ingin meramal diri sendiri atau pasangan, harus bisa menjumlah hari lahir...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb