Weton Jawa: Fungsi, Perhitungan, dan Cara Mengeceknya
Dalam budaya Jawa, kecocokan pasangan bisa dihitung melalui Weton.
Menurut Journal of Urban Sociology, weton adalah penanggalan Jawa yang digunakan untuk ramalan jodoh.
Weton terdiri dari dino (hari) dan pasaran, yang juga menandai hari kelahiran bayi.
Weton pertama diperingati pada 35 hari setelah kelahiran dengan upacara nyelapani.
Sejarah Asal Muasal Weton
Weton adalah hari kelahiran seseorang yang merupakan gabungan antara hari dalam seminggu (Ahad, Senin, Selasa, dst.) dengan lima hari pasaran Jawa (Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage).
Weton menghimpun dua sistem tersebut untuk menentukan hari kelahiran yang memiliki makna khusus bagi orang Jawa.
Setiap orang Jawa memiliki weton yang digunakan tidak hanya untuk hari kelahiran, tetapi juga untuk perhitungan lainnya seperti jodoh dan ritual adat.
Hari pasaran yang terdiri dari lima hari ini awalnya digunakan untuk menentukan waktu dibukanya pasar bagi pedagang.
Hari pasaran Jawa terdiri dari 5, yakni:
- Legi
- Pahing
- Pon
- Wage
- Kliwon
Nama pasaran berasal dari nama-nama roh leluhur, yaitu Batara Legi, Batara Pahing, Batara Pon, Batara Wage, dan Batara Kliwon.
Arti pasaran ini merujuk pada konsep "Sedulur Papat Lima Pancer," yang menandai jiwa seseorang berdasarkan hari kelahiran.
Baca Juga: Cara Mengetahui Weton Kelahiran dan Karakteristik Individu
Istilah Sedulur Papat Lima Pancer
Weton Jawa terkait dengan istilah sedulur papat lima pancer, yang mencakup 5 arah kehidupan: Lor, Kidul, Kulon, Wetan, dan Pancer (Tengah).
Menurut situs Primbon, tengah melambangkan pusat kosmis manusia Jawa.
Arah ini sejalan dengan konsep perjalanan hidup, ditemani oleh sedulur papat, yang berarti Kawah, Getih, Puser, dan Adhi Ari-ari, sementara pancer melambangkan ego atau diri manusia.
Penjelasan dari sedulur papat lebih detailnya yakni seperti berikut:
- Kawah berwarna putih, berada di sebelah Timur (Wetan, Witan). Dikenal sebagai pembuka jalan kelahiran.
- Getih, berwarna merah di sebelah Selatan.
- Puser, berwarna hitam di sebelah Barat.
- Adhi Ari-ari berwarna kuning berada di arah Utara.
Sedangkan Pancer yang berada di tengah, yaitu Mar atau Marti yang keluar lewat Margahina secara lahiriah.
Baca Juga: Cek Ramalan Jodoh Berdasarkan Tanggal Lahir dan Weton Jawa
Fungsi dan Penggunaan Weton Jawa
Dalam kepercayaan Jawa, peristiwa pada hari tertentu dapat diramal melalui siklus kalender tradisional.
Fenomena alam yang ditelaah berulang kali menjadi dasar penanggalan.
Salah satunya adalah sistem Wetonan, yang menghitung neptu dari hari kelahiran.
Weton digunakan untuk meramal jodoh, menentukan hari baik, dan ritual adat.
Weton menggabungkan 7 hari dalam seminggu dengan 5 hari pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon), berulang setiap 35 hari.
Setiap hari lahir memengaruhi sifat, karakter, dan nasib seseorang.
Baca Juga: 7 Weton yang Cocok dengan Jumat Kliwon, Ada Selasa Kliwon
Perhitungan Weton Kelahiran
Berikut ini merupakan rumus penjumlahan hari lahir berdasarkan weton Jawa.
1. Hari atau Dino
Sama seperti kalender Masehi, kalender Jawa juga memiliki 7 hari dalam seminggu, mulai Senin hingga Minggu.
Penamaannya pun sama dengan kalender Masehi.
Dalam kalender Jawa, terdapat nilai atau jumlah dari masing-masing hari. Nilai-nilai tersebut yaitu sebagai berikut:
- Minggu bernilai 5
- Senin bernilai 4
- Selasa bernilai 3
- Rabu bernilai 7
- Kamis bernilai 8
- Jumat bernilai 6
- Sabtu bernilai 9
2. Pasaran
Dalam tanggalan Jawa, terdapat pula pasaran.
Biasanya pasaran tertulis di bawah nama hari. Namun, pasaran hanya terdapat 5 jenis saja.
Sama seperti hari atau dino, pasaran juga memiliki nilai masing-masing. Nilai-nilai tersebut yaitu:
- Kliwon bernilai 8
- Legi bernilai 5
- Pahing bernilai 9
- Pon bernilai 7
- Wage bernilai 4
Baca Juga: Cara Menghitung Hari Baik Pernikahan Menurut Primbon Jawa
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.