Serba-serbi Weton Jawa, dari Hari Lahir hingga Jodoh
Dalam budaya Jawa, seseorang dapat mengetahui tingkat kecocokan diri dan pasangan dengan menghitung Weton.
Apa arti Weton Jawa? Melansir dari Journal of Urban Sociology, weton adalah penanggalan dari kalender Jawa yang dianggap bisa menjadi ramalan dalam memilih pasangan.
Weton terdiri dari hari atau dino dan pasaran. Istilah tersebut berasal dari bahasa Jawa, yang berarti peringatan hari kelahiran dari seorang bayi.
Weton atau Wetonan pertama biasanya dilakukan pada hari 35 setelah bayi lahir yang juga diperingati dengan upacara nyelapani.
Lalu, apa saja fakta lainnya tentang weton? Simak pembahasannya di bawah ini, ya, Moms!
Baca Juga: Ayo Lestarikan Budaya Indonesia, Ini 15 Tarian Tradisional Jawa Timur
Sejarah Asal Muasal Weton
Weton adalah hari kelahiran seseorang atau diartikan juga sebagai 'keluar'.
Akrab dikenal sebagai gabungan antara hari dan pasaran saat bayi dilahirkan ke dunia.
Dalam arti lain, weton adalah penyatuan, penghimpunan, penggabungan, atau penjumlahan dari hari lahir seseorang.
Hari lahir yang dimaksud, yakni 7 hari dalam seminggu. Dihitung mulai Ahad (Minggu), Senin, Selasa, dan seterusnya dengan hari pasaran, yaitu Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage.
Setiap orang Jawa tentu mempunyai weton. Hal ini karena weton memiliki arti hari kelahiran sesuai dengan hari pasaran.
Hari pasaran terdiri dari 5. Sejak dahulu, nama tersebut digunakan untuk menentukan dibukanya pasar bagi para pedagang.
Dalam kalender Jawa, satu pekan terdiri dari 7 hari yang ditambahkan dengan hari pasaran Jawa.
Hari pasaran Jawa terdiri dari 5, yakni:
Penamaan nama pasaran juga berasal dari nama-nama roh atau leluhur zaman terdahulu.
Nama-nama roh tersebut adalah Batara Legi, Batara Pahing, Batara Pon, Batara Wage, dan Batara Kliwon.
Arti dari hari pasaran tersebut yakni merujuk pada jiwa manusia yang disebut "Sedulur Papat Lima Pancer".
Artinya, nama-nama hari tersebut digunakan sebagai titik penerangan seseorang menurut hari kelahirannya.
Baca Juga: Belajar Aksara Jawa Lengkap dan Jenisnya
Istilah Sedulur Papat Lima Pancer
Weton Jawa juga dikaitkan dengan istilah sedulur papat lima pancer sebagai arah kehidupan.
Artinya, terdiri dari 5 arah dalam jati diri seseorang, yakni Lor, Kidul, Kulon, Wetan, serta Pancer (Tengah).
Melansir situs Primbon, tengah artinya adalah pusat kosmis (semesta) manusia Jawa.
Arah kiblat ini juga terkait dengan perjalanan hidup manusia, yang hidupnya selalu ditemani juga oleh sedulur papat lima pancer.
Sedulur papat juga memiliki arti lain yakni Kawah, Getih, Puser, dan Adhi Ari-ari.
Sedangkan kata pancer adalah Ego, atau manusia itu sendiri. Letak sedulur papat ini sejalan dengan arah kiblat manusia Jawa.
Penjelasan dari sedulur papat lebih detailnya yakni seperti berikut:
- Kawah berwarna putih, berada di sebelah Timur (Wetan, Witan). Dikenal sebagai pembuka jalan kelahiran.
- Getih, berwarna merah di sebelah Selatan.
- Puser, berwarna hitam di sebelah Barat.
- Adhi Ari-ari berwarna kuning berada di arah Utara.
Sedangkan Pancer yang berada di tengah, yaitu Mar atau Marti yang keluar lewat Margahina secara lahiriah.
Baca Juga: Benarkah Dia Jodohmu? Yuk, Cek Lewat Ramalan Jodoh Berdasarkan Tanggal Lahir dan Weton!
Fungsi dan Penggunaan Weton Jawa
Dalam kepercayaan Jawa, arti dari suatu peristiwa yang terjadi pada hari tertentu dapat diramal dengan menelaah peristiwa tersebut.
Telaah tersebut dilakukan dalam suatu siklus hari dalam kalender tradisional.
Catatan-catatan fenomena alam yang polanya telah diuji berulang-ulang secara empiris, kemudian ditata menjadi suatu sistem penanggalan.
Salah satu contoh dari metode peramalan ini dapat ditemukan dalam sistem perhitungan neptu pada hari kelahiran Jawa yang disebut Wetonan.
Bagi masyarakat Jawa, weton tidak hanya digunakan untuk memperingati hari kelahiran, melainkan juga digunakan untuk perhitungan jodoh, ritual adat, dan hari baik.
Penggunaan weton yang paling populer adalah untuk menghitung apakah sebuah hubungan percintaan akan baik atau tidak.
Jika dari perhitungan tersebut mengeluarkan hasil yang buruk, maka terpaksa pasangan yang bersangkutan harus berpisah.
Beragam metode, rumus, ataupun ketentuan yang diyakini dari generasi ke generasi memiliki makna yang menjadi tuntunan ataupun peringatan.
Berbagai pakem dalam penghitungan ataupun penafsiran dari weton sudah mengakar begitu dalam.
Weton adalah gabungan dari 7 hari dalam seminggu (Senin, Selasa, dan seterusnya) dengan 5 hari pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).
Perputaran ini berulang setiap 35 (7 x 5) hari, sehingga menurut perhitungan Jawa, hari lahir akan berulang setiap 5 minggu.
Setiap hari kelahiran memiliki pengaruh masing-masing dalam menentukan sifat, karakter, dan nasib.
Baca Juga: Kenali 10 Jenis Tarian Tradisional Jawa Tengah untuk Edukasi Anak
Cara Menjumlah Hari Lahir Sesuai Weton
Jika Moms atau Dads ingin meramal diri sendiri atau pasangan, harus bisa menjumlah hari lahir dahulu sesuai weton.
Bagaimana caranya? Berikut ini merupakan rumus penjumlahan hari lahir berdasarkan weton Jawa.
1. Hari atau Dino
Sama seperti kalender Masehi, kalender Jawa juga memiliki 7 hari dalam seminggu, mulai Senin hingga Minggu.
Penamaannya pun sama dengan kalender Masehi.
Dalam kalender Jawa, terdapat nilai atau jumlah dari masing-masing hari. Nilai-nilai tersebut yaitu sebagai berikut:
- Minggu bernilai 5
- Senin bernilai 4
- Selasa bernilai 3
- Rabu bernilai 7
- Kamis bernilai 8
- Jumat bernilai 6
- Sabtu bernilai 9
2. Pasaran
Dalam tanggalan Jawa, terdapat pula pasaran.
Biasanya pasaran tertulis di bawah nama hari. Namun, pasaran hanya terdapat 5 jenis saja.
Sama seperti hari atau dino, pasaran juga memiliki nilai masing-masing. Nilai-nilai tersebut yaitu:
- Kliwon bernilai 8
- Legi bernilai 5
- Pahing bernilai 9
- Pon bernilai 7
- Wage bernilai 4
Baca Juga: Ragam Masakan Rumahan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur nan Lezat
Cara Menghitung Weton Jodoh
Nah, Moms kini sudah mengetahui neptu (nilai jumlah angka hari dan pasaran).
Selanjutnya Moms bisa menjumlahkan neptu dari kedua penanggalan tersebut untuk tanggal lahir Moms dan pasangan.
Contohnya, jika Moms lahir pada hari Rabu Legi maka 7+5=12. Sedangkan pasangan lahir di hari Jumat Kliwon berarti perhitungan weton jodohnya 6+8=14.
Maka hasilnya dari pihak perempuan dan laki-laki adalah 12+14=26.
Berikut adalah tingkat kecocokan dari hasil penjumlahan neptu dari kedua pasangan:
1. PEGAT
Jika hasil penjumlahan neptu adalah 1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36, maka ini disebut dengan pegat.
Kemungkinan, hasil pegat akan sering menemukan masalah di kemudian hari.
Bisa itu dari masalah ekonomi, kekuasaan, atau perselingkuhan yang bisa menyebabkan pasangan tersebut bercerai atau pegatan.
2. RATU
Jika hasil penjumlahan neptu adalah 2, 11, 20, 29, maka hubungannya akan dihargai dan disegani oleh tetangga maupun lingkungan sekitar.
Bahkan banyak orang yang iri akan keharmonisannya dalam membina rumah tangga.
3. JODOH
Jika hasil penjumlahan neptu adalah 3, 12, 21, 30, maka pasangan akan bisa saling menerima segala kelebihan dan kekurangannya.
Rumah tangga diyakini bisa rukun sampai tua.
Baca Juga: 7 Rumah Adat Jawa Barat Beserta Artinya
4. TOPO
Jika hasil penjumlahan neptu adalah 4, 13, 22, 31, maka ketika pasangan membina rumah tangga akan sering mengalami kesusahan di awal-awal.
Namun, jangan sedih, Moms. Karena Moms dan pasangan diramalkan akan bahagia pada akhirnya.
Masalah tersebut bisa saja soal ekonomi dan lain sebagainya.
Namun pada saat sudah memiliki anak dan cukup lama berumah tangga, akhirnya akan hidup sukses dan bahagia.
5. TINARI
Jika hasil penjumlahan neptu adalah 5, 14, 23, 32, maka akan menemukan kebahagiaan.
Gampang dalam mencari rezeki dan tidak sampai hidup kekurangan. Hidupnya juga sering mendapat keberuntungan.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Pakaian Adat Jawa Barat dan Keunikannya
6. PADU
Jika hasil penjumlahan neptu adalah 6, 15, 24, 33, maka dalam berumah tangga pasangan tersebut akan sering mengalami pertengkaran.
Meskipun sering bertengkar, tidak sampai membawa ke dalam perceraian.
Masalah pertengkaran tersebut bahkan bisa dipicu dari hal-hal yang sifatnya cukup sepele.
7. SUJANAN
Jika hasil penjumlahan neptu adalah 7, 16, 25, 34, maka ketika berumah tangga akan sering mengalami pertengkaran dan masalah perselingkuhan.
Bisa itu dari pihak laki-laki maupun perempuan yang memulai perselingkuhan.
8. PESTHI
Jika hasil penjumlahan neptu adalah 8, 17, 26, 35, maka ketika berumah tangga akan rukun, tentram, adem sampai tua.
Meskipun ada masalah apa pun, tidak akan sampai merusak keharmonisan keluarga.
Baca Juga: 10 Pakaian Adat Jawa Tengah, Anggun dan Berkelas
Nah, dari hasil weton jodoh di atas, Moms dan Dads hasilnya apa? Apakah Jodoh atau tidak? Apapun hasilnya, jangan sepenuhnya percaya, ya.
Demikian informasi mengenai Weton Jawa yang masih sering digunakan oleh masyarakat untuk menentukan tanggal baik, terutama pernikahan.
Semoga dapat menambah wawasan dan lebih bijak memahaminya, ya, Moms!
- https://www.semanticscholar.org/paper/LARANGAN-PERNIKAHAN-WETON-GEYENG-DALAM-ADAT-JAWA-Setiawan/f674e449d2a5ff9943575b278fb88e2d09564988
- https://jawir.space/blog-weton-dalam-tradisi-jawa-251
- https://artikel.rumah123.com/perhitungan-weton-jawa-untuk-jodoh-percintaan-apa-kamu-dan-dia-cocok-61312
- https://www.primbon.com/weton_jawa.htm
- https://www.semanticscholar.org/paper/Tradisi-Perhitungan-Weton-dalam-Pernikahan-Jawa-di-Safitri-Mustafa/05ec6fac67ab55afd20af213167674b609d83269
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.