30 Agustus 2023

Memahami Cara Pemasangan KB IUD untuk Cegah Kehamilan

Sebelum pilih IUD, pahami langkah-langkah pemakaiannya dahulu, Moms!
Memahami Cara Pemasangan KB IUD untuk Cegah Kehamilan

2. Perforasi Dinding Rahim

Ketika IUD dimasukkan, ada risiko kecil dinding rahim dapat mengalami perforasi atau tertusuk.

Meskipun kejadian ini cukup jarang, risikonya tetap perlu diwaspadai dan merupakan alasan untuk memilih dokter yang berpengalaman dalam memasang IUD.

Inilah sebabnya mengapa pemasangan IUD sebaiknya dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dan terlatih.

Jika Moms mengalami rasa sakit yang tidak wajar setelah pemasangan, segera berkonsultasi dengan dokter.

3. Kehamilan yang Berisiko Tinggi

Penggunaan IUD memiliki peluang kecil untuk menyebabkan kehamilan.

Namun, jika hamil saat menggunakan IUD, risikonya bisa lebih tinggi untuk mengalami komplikasi, seperti kehamilan ektopik.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa IUD yang digunakan belum melewati tanggal kedaluwarsa, serta memeriksanya secara rutin sesuai anjuran dokter.

Menggunakan IUD yang sudah kadaluarsa dapat meningkatkan risiko kehamilan dan komplikasi yang mungkin terjadi.

4. Potensi Infeksi

Pada kasus yang jarang terjadi, bakteri dapat masuk ke dalam rongga rahim saat IUD dimasukkan, sehingga berpotensi menyebabkan infeksi.

Infeksi ini lebih mungkin terjadi dalam 20 hari pertama setelah pemasangan, meskipun kasusnya jarang.

Untuk mengurangi risiko ini, dokter atau bidan biasanya akan membersihkan serviks Moms sebelum memasang IUD.

Jika Moms mengalami gejala seperti demam, nyeri panggul yang parah, atau keluarnya cairan berbau tidak sedap, segera konsultasikan ke dokter.

Itulah beberapa risiko penggunaan KB IUD yang perlu dipahami.

Meskipun risiko-risiko yang terkait dengan penggunaan IUD jarang terjadi, tetaplah bijak dengan berkonsultasi dengan dokter sebelum membuat keputusan.

Dokter akan membantu Moms memahami apakah IUD adalah pilihan yang cocok untuk situasi dan kebutuhan kesehatan Moms.

Baca juga: Tes Kehamilan dengan Garam, Apakah Akurat? Ini Ulasannya!

Siapa yang Tidak Boleh Menggunakan IUD?

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (freepik.com/senivpetro)

Pemilihan metode kontrasepsi yang tepat adalah keputusan penting bagi kesehatan reproduksi setiap individu.

Meski KB IUD adalah salah satu metode yang paling populer, tidak semua orang cocok untuk menggunakan kontrasepsi ini.

Ada beberapa kondisi medis dan situasi tertentu di mana penggunaan IUD tidak disarankan. Sebaiknya Moms tidak menggunakan IUD jika:

1. Sedang Hamil

Penting untuk dipahami bahwa IUD bukanlah metode kontrasepsi yang cocok untuk mencegah kehamilan yang sudah ada.

Jika Moms sedang hamil, penggunaan IUD tidak disarankan.

2. Infeksi Menular Seksual Aktif

Jika Moms sedang mengalami infeksi menular seksual (IMS) aktif, penggunaan IUD bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Sebaiknya tunggu hingga infeksinya sembuh sepenuhnya sebelum mempertimbangkan penggunaan IUD.

3. Berisiko Tinggi Tertular IMS

Jika Moms memiliki riwayat berisiko tinggi tertular IMS, penggunaan IUD mungkin tidak cocok bagi Moms.

Risiko tinggi tertular IMS bisa termasuk sering berganti pasangan seksual atau tidak konsisten dalam menggunakan pengaman saat berhubungan seksual.

Mengingat risikonya, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengeksplorasi opsi kontrasepsi lain yang mungkin lebih sesuai.

4. Kanker Serviks atau Rahim

Bagi mereka yang menderita kanker serviks atau kanker rahim, penggunaan IUD bisa memiliki implikasi kesehatan yang serius.

Dokter akan memberi saran mengenai metode kontrasepsi yang lebih aman dalam situasi ini.

5. Pendarahan Vagina Tanpa Sebab

Jika Moms pernah mengalami pendarahan vagina yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan IUD.

Itulah beberapa kondisi umum di mana penggunaan KB IUD tidak disarankan.

Jika Moms tertarik dengan IUD tembaga, ada beberapa batasan tambahan yang perlu dipertimbangkan.

Baca juga: Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil?

Moms sebaiknya tidak menggunakan IUD tembaga jika Moms memiliki alergi terhadap tembaga atau menderita penyakit Wilson.

Ini adalah kondisi genetik yang dapat menyebabkan penumpukan tembaga berlebihan dalam tubuh.

Sementara itu, IUD hormonal juga memiliki batasan tertentu.

Penggunaan IUD hormonal umumnya tidak dianjurkan untuk individu yang memiliki penyakit hati yang parah atau yang telah didiagnosis dengan kanker payudara, terutama yang sensitif terhadap hormon.

Jika Moms dianggap berisiko tinggi terkena kanker payudara, dokter akan membantu Moms mengevaluasi opsi kontrasepsi yang lebih tepat.

Itulah beberapa informasi mengenai kekurangan dan kelebihan KB IUD. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan metode kontrasepsi yang paling sesuai untuk Moms.

  • https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud/whats-an-iud-insertion-like
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud/what-are-the-disadvantages-of-iuds
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud/iud-side-effects
  • https://www.webmd.com/sex/birth-control/iud-intrauterine-device
  • https://www.healthline.com/health/birth-control-iud
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/contraception-intrauterine-devices-iud#advantages-of-iuds
  • https://www.nhs.uk/conditions/contraception/iud-coil/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24441-intrauterine-device-iud

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb