01 September 2023

Cara Relaktasi dengan Pompa Menurut Dokter, Bikin ASI Banjir

Simak secara lengkap di bawah ini, Moms
Cara Relaktasi dengan Pompa Menurut Dokter, Bikin ASI Banjir

Foto: Shutter Stock

Cara Memilih Pompa ASI yang Tepat

Ilustrasi Pompa ASI Elektrik
Foto: Ilustrasi Pompa ASI Elektrik (Orami Photo Stock)

Seperti yang sudah dijelaskan oleh dokter, salah satu cara relaktasi dengan pompa adalah memiliki pompa yang tepat.

Dr. Inke Prasetyowati menyarankan penggunaan pompa ASI elektrik tipe 'hospital grade' atau pompa dengan motor yang kuat, serupa dengan yang digunakan di rumah sakit.

Karena efektivitasnya dalam memaksimalkan produksi ASI, Moms.

Namun, jika Moms tidak memiliki pompa ASI elektrik, juga dapat menggunakan pompa ASI manual.

Pompa ASI manual biasanya dilengkapi dengan mekanisme perahan tangan, yang tetap memberikan stimulasi langsung pada puting payudara, mirip dengan proses menyusui secara alami.

Ketika produksi ASI sudah mulai stabil, Moms dapat beralih menggunakan pompa ASI elektrik, atau tetap menggunakan pompa ASI manual.

Apapun jenis pompa ASI yang digunakan, Moms harus memastikan pengosongan payudara berjalan secara optimal di setiap sesi memompa agar suplai ASI tetap terjaga.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Tidur Telentang? Ini Kata Dokter!

Cara Mengatasi Nyeri saat Relaktasi dengan Pompa

Ilustrasi Wanita Nyeri Payudara
Foto: Ilustrasi Wanita Nyeri Payudara (Freepik.com/kues1)

dr. Inke Prasetyowati mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan saat memompa ASI:

  • Ketidaksesuaian ukuran corong pompa dengan puting payudara ibu
  • Posisi corong pompa yang tidak pas dengan puting payudara
  • Gesekan antara kulit payudara dengan tepi corong pompa

Moms bisa mengatasinya dengan:

  • Mengukur diameter puting payudara
  • Menyesuaikannya dengan ukuran corong yang tersedia
  • Menempatkan puting payudara tepat di tengah corong pompa saat akan memompa ASI.

Moms juga boleh mengoleskan minyak kelapa atau krim payudara berbahan dasar lanolin di tepi corong sebelum mulai memompa ASI.

Penggunaan insert corong mungkin bisa membantu mengurangi rasa nyeri yang diakibatkan oleh ukuran corong pompa yang terlalu besar.

Baca Juga: Sering BAB tapi Sedikit? Ini Kata Dokter Spesialis!

Durasi Relaktasi dengan Pompa sesuai Arahan Dokter

Ilustrasi Cara Relaktasi dengan Pompa (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Cara Relaktasi dengan Pompa (Orami Photo Stock)

Moms memiliki beberapa opsi untuk merancang jadwal memompa ASI yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan keseharian Moms.

Cara yang paling mudah menurut dr. Inke Prasetyowati adalah dengan mengikuti jadwal bayi menyusu atau mengikuti frekuensi bayi menyusu dalam sehari.

Sebagai informasi, bayi berusia di bawah 6 bulan umumnya menyusu setidaknya 8 kali per hari, dan bisa lebih sering hingga 10-12 kali tergantung pada kebutuhan nutrisi dan kenyamanan bayi.

Dengan demikian, Moms bisa mulai merancang jadwal memompa dengan frekuensi minimal 8 kali per hari dan jarak waktu yang teratur antar sesi, sehingga dapat meniru kondisi alami bayi menyusu dan membantu memaksimalkan produksi ASI.

Durasi Relaktasi dengan Pompa Bervariasi

Durasi memompa dapat bervariasi, bergantung pada kondisi payudara.

Jika Moms baru memulai relaktasi ketika produksi ASI masih belum mencukupi kebutuhan minum bayi, 20-40 menit adalah waktu yang disarankan untuk memompa di masing-masing payudara dalam satu sesi memompa.

Namun, jika Moms sudah memproduksi ASI sesuai atau melebihi kebutuhan minum bayi, durasi dan frekuensi dapat disesuaikan kembali.

Frekuensi dan durasi memompa juga dapat disesuaikan berdasarkan kapasitas payudara masing-masing dan berdasarkan kebutuhan bayi sesuai dengan kelompok usianya.

Moms harus konsisten dan teratur dalam memompa payudara sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.

Termasuk juga memompa di malam hari dan/atau dini hari, merupakan kunci keberhasilan seorang ibu dalam memompa ASI.

Baca Juga: Akibat Membawa Tas Terlalu Berat Menurut Dokter Spesialis!

Perlu Moms ketahui, relaktasi dengan pompa dapat keluar beberapa hari setelah stimulasi puting...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb