12 Desember 2023

Demam Kelenjar pada Anak: Gejala hingga Pengobatannya

Demam kelenjar ditularkan melalui air liur yang mengandung virus
Demam Kelenjar pada Anak: Gejala hingga Pengobatannya

Banyak orang terpapar EBV pertama kali di masa kanak-kanak, sering dengan gejala ringan yang tidak dikenali sampai infeksi berlalu.

Sementara pada orang dewasa muda, mereka mungkin paling berisiko terkena demam kelenjar.

Orang dewasa muda mungkin lebih berisiko mengalami gejala parah dari demam kelenjar, terutama jika mereka belum terpapar virus saat masih muda.

Hal ini terjadi karena infeksi cenderung lebih parah pada usia yang lebih tua.

Selain EBV, infeksi seperti cytomegalovirus dan rubella, yang juga dikenal sebagai campak Jerman, dapat menyebabkan gejala serupa dengan demam kelenjar.

Menurut Medical News Today, toksoplasmosis, sebuah infeksi parasit, juga dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan demam kelenjar.

Baca Juga: 4 Perawatan di Rumah yang Bisa Dilakukan Saat Anak Demam

Pengobatan Demam Kelenjar pada Anak

Anak Terbaring Sakit
Foto: Anak Terbaring Sakit (Orami Photo Stocks)

Menurut National Health Services, sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan demam kelenjar pada anak.

Moms cukup menjaga asupan makanan dan kualitas istirahat Si Kecil hingga tubuhnya kembali pulih seperti sedia kala.

Selain itu, Moms mungkin bisa melakukan beberapa hal di bawah untuk membantu mengontrol gejala:

1. Cairan

Penting untuk minum banyak cairan guna menghindari dehidrasi selama demam kelenjar.

Anak-anak sebaiknya diberi air putih atau jus buah tanpa pemanis untuk memenuhi kebutuhan cairan mereka.

2. Obat Penghilang Rasa Sakit

Obat pereda nyeri bebas seperti parasetamol atau NSAID (misalnya ibuprofen) efektif mengurangi nyeri dan demam.

Anak di bawah 16 tahun tidak disarankan mengonsumsi aspirin karena risiko memicu sindrom Reye, kondisi langka namun serius.

Berkumur secara teratur dengan larutan air hangat dan asin juga dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat, Ini Kata Dokter!

3. Beristirahat

Si Kecil perlu cukup istirahat saat pemulihan demam kelenjar, namun hindari istirahat total agar tidak memperpanjang kelelahan.

Anjurkan anak untuk perlahan meningkatkan aktivitasnya sesuai pemulihan energi, tapi hindari aktivitas yang menimbulkan ketidaknyamanan.

4. Perawatan Rumah Sakit

Kebanyakan penderita dapat sembuh dari demam kelenjar di rumah.

Namun, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan selama beberapa hari jika anak Moms mengalami hal ini:

  • Mengalami napas serak (stridor) atau mengalami kesulitan bernapas
  • Merasa sulit menelan cairan
  • Mengalami sakit perut yang hebat

Perawatan di rumah sakit mungkin melibatkan pemberian cairan atau antibiotik langsung ke pembuluh darah (intravena), suntikan kortikosteroid dan pereda nyeri.

Biasanya, anak yang sudah pernah tertular virus Epstein-Barr menjadi kebal dan tidak akan mengalami demam kelenjar lagi saat dewasa nanti.

Meski ada beberapa kasus demam kelenjar yang berulang, umumnya terjadi dalam waktu satu tahun setelah infeksi pertama.

Baca Juga: Jenis-jenis Demam Pada Anak yang Harus Kita Tahu

Melansir Everyday Health, anak-anak cenderung berisiko lebih tinggi mengalami masalah yang lebih...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb