05 Juli 2022

Fibrosis Paru, Penebalan Jaringan Parut di Organ yang Membuat Sulit Bernapas

Ketahui gejala, cara diagnosis, dan pengobatan yang bisa dilakukan
Fibrosis Paru, Penebalan Jaringan Parut di Organ yang Membuat Sulit Bernapas

Fibrosis paru adalah suatu penyakit pada paru-paru yang terjadi ketika jaringan pada organ tersebut menjadi rusak dan terluka.

Adanya penebalan pada jaringan dan membuat kaku ini dapat mempersulit paru-paru untuk bekerja dengan baik.

Mengutip dari National Heart, Lung, and Blood Institute, disebutkan saat penyakit pada paru ini memburuk, seseorang menjadi semakin sesak napas.

Perlu diketahui juga jika jaringan parut yang terkait dengan fibrosis paru dapat disebabkan oleh banyak faktor.

Tetapi dalam kebanyakan kasus, dokter tidak dapat menentukan dengan tepat sesuatu yang menjadi penyebab masalah tersebut.

Saat penyebabnya tidak dapat ditemukan, maka kondisi ini disebut dengan fibrosis paru idiopatik.

Kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh fibrosis ini tidak dapat diperbaiki, tetapi obat-obatan dan terapi terkadang dapat membantu meringankan gejala serta meningkatkan kualitas hidup.

Bagi sebagian orang, transplantasi paru-paru mungkin adalah pengobatan yang paling tepat agar dapat hidup secara normal kembali.

Baca Juga: Mengerikan, Hampir 100 Kasus Penyakit Paru-paru Misterius Berkaitan dengan Vape

Penyebab Fibrosis Paru

paru-paru
Foto: paru-paru (Foxnews.com)

Foto: paru-paru (Orami Photo Stock)

Gangguan pada paru-paru ini terjadi akibat luka dan penebalan jaringan di sekitar dan di antara kantung udara (alveoli) pada paru-paru.

Hal ini membuat lebih sulit untuk oksigen masuk ke dalam aliran darah.

Kerusakan dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti paparan jangka panjang terhadap racun, kondisi medis tertentu, terapi radiasi, dan konsumsi obat.

Selain itu, masalah ini juga dapat disebabkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan.

Paparan dalam waktu yang lama terhadap racun dan polutan dapat menyebabkan seseorang mengalami fibrosis paru-paru, seperti:

  • Debu silika
  • Serat asbes
  • Debu logam keras
  • Debu batubara
  • Butiran debu
  • Kotoran burung dan hewan
  • Perawatan radiasi

Ada beberapa obat yang juga dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru ini, seperti:

  • Obat kemoterapi
  • Obat jantung
  • Beberapa jenis antibiotik
  • Obat anti-inflamasi

Untuk kondisi medis, ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan seseorang mengalami fibrosis paru, seperti:

  • Dermatomiositis
  • Polimiositis
  • Penyakit jaringan ikat campuran
  • Lupus eritematosus sistemik
  • Artritis reumatoid
  • Sarkoidosis
  • Skleroderma
  • Radang paru-paru

Gejala Fibrosis Paru

sesak napas
Foto: sesak napas (Orami Photo Stock)

Foto: sesak napas (Orami Photo Stock)

Perlu diketahui juga jika penyakit pada paru-paru ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti:

  • Sesak nafas (dispnea)
  • Batuk kering
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Sakit pada otot dan sendi
  • Pelebaran dan pembulatan ujung jari tangan atau kaki (clubbing)

Meski begitu, gejala dari gangguan ini bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang mengalami gejala ringan dan ada juga yang mengalami penyakit parah dengan sangat cepat.

Gejala yang dapat memburuk dengan cepat adalah sesak napas parah yang terjadi selama hitungan hari hingga mingguan.

Baca Juga: Apa Penyebab Sesak Napas dan Bagaimana Penanganannya?

Apakah Fibrosis Paru Bisa Menimbulkan Bahaya?

Seseorang yang mengalami gangguan ini perlu mendapatkan pengobatan segera.

Sebab, masalah ini dapat menimbulkan komplikasi yang dapat membahayakan penderitanya. Nah, beberapa komplikasi yang dapat terjadi, antara lain:

  • Tekanan darah tinggi di paru-paru. Fibrosis yang tidak segera mendapatkan penanganan dapat menyebabkan penyakit serius yang semakin memburuk dan dapat menyebabkan dampak fatal.
  • Gagal jantung sisi kanan. Kondisi serius ini dapat terjadi saat ventrikel jantung harus memompa lebih keras dari biasanya untuk memindahkan darah melalui arteri pulmonalis yang tersumbat sebagian.
  • Alami kegagalan pernapasan. Hal ini terjadi saat kadar oksigen darah turun sangat rendah akibat penyakit paru-paru kronis, termasuk juga fibrosis paru.
  • Kanker paru-paru. Seseorang yang alami masalah pada paru ini juga memiliki risiko untuk alami kanker paru-paru.
  • Komplikasi paru-paru. Ada beberapa komplikasi pada paru yang dapat terjadi, seperti pembekuan darah di paru-paru, paru-paru yang kolaps, atau infeksi paru-paru.

Cara Mendiagnosis Fibrosis Paru

pemeriksaan paru-paru
Foto: pemeriksaan paru-paru

Foto: pemeriksaan paru-paru (Orami Photo Stock)

Untuk memastikan gangguan pada paru-paru ini, ahli medis akan menanyakan tentang riwayat kesehatan.

Pemeriksaan fisik juga perlu dilakukan untuk mengevaluasi gejala yang dirasakan dengan hati-hati.

Penggunaan stetoskop juga diperlukan untuk mendengarkan napas atau suara yang tidak normal.

Mengutip penelitian di jurnal Nature Public Health Emergency Collection, disebutkan jika ada beberapa pemeriksaan lainnya yang perlu dilakukan untuk memastikan penyakit pada paru-paru ini, seperti:

  • Tes darah
  • Tes pencitraan
  • Tes pernapasan
  • Studi desaturasi oksigen (pengukuran saturasi oksigen dalam darah)
  • Biopsi

Baca Juga: Bronkopneumonia pada Anak, Infeksi Saluran Bronkial Paru-paru

Pengobatan untuk Atasi Fibrosis Paru

Jaringan parut pada paru-paru yang terjadi akibat fibrosis tidak dapat dikembalikan seperti sebelumnya, dan tidak ada pengobatan saat ini yang terbukti efektif dalam menghentikan perkembangan penyakit ini.

Beberapa perawatan dapat memperbaiki gejala sementara atau memperlambat perkembangan gangguan ini.

Dokter dapat melakukan evaluasi tingkat keparahan kondisi untuk menentukan perawatan yang paling tepat untuk kondisi ini.

Berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan:

1. Konsumsi Obat-obatan

Dokter mungkin merekomendasikan untuk mengonsumsi obat-obatan yang lebih baru, termasuk pirfenidone dan nintedanib.

Obat-obatan ini dipercaya dapat membantu untuk memperlambat perkembangan fibrosis paru idiopatik.

2. Terapi Oksigen

Menggunakan terapi oksigen tidak dapat menghentikan kerusakan paru-paru, tetapi ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan, seperti:

  • Membuat pernapasan dan olahraga lebih mudah.
  • Mencegah atau mengurangi komplikasi dari kadar oksigen darah rendah.
  • Mengurangi tekanan darah di sisi kanan jantung.
  • Meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan.

Penderitanya mungkin menerima oksigen saat tidur atau berolahraga, meskipun beberapa orang mungkin menggunakannya sepanjang waktu.

Beberapa orang membawa tabung oksigen agar pernapasan lebih mudah untuk dilakukan.

3. Rehabilitasi Paru

Metode ini dapat membantu seseorang dalam mengelola gejala dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas harian. Program rehabilitasi paru berfokus pada:

  • Latihan fisik untuk meningkatkan daya tahan tubuh
  • Teknik pernapasan yang dapat meningkatkan efisiensi paru-paru
  • Konseling nutrisi
  • Konseling dan dukungan
  • Edukasi tentang kondisi yang dialami

4. Transplantasi Paru-paru

Cara paling akhir yang bisa dilakukan untuk mengatasi fibrosis adalah dengan transplantasi paru-paru.

Metode ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan memungkinkan untuk hidup lebih lama.

Namun, cara ini tidak bisa sembarangan untuk dilakukan karena langkahnya panjang dan bisa saja menyebabkan komplikasi berupa penolakan atau infeksi.

  • https://www.nhlbi.nih.gov/health/idiopathic-pulmonary-fibrosis
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7120641/
  • https://www.webmd.com/lung/what-is-idiopathic-pulmonary-fibrosis
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pulmonary-fibrosis/diagnosis-treatment/drc-20353695
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10959-pulmonary-fibrosis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb